BATAM TERKINI
DPRD Kepri Dukung Pengelolaan Air di Batam Pakai Pihak Ketiga, Ragu Jika BP Batam Kelola Sendiri
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepri meminta pengelolaan air di Batam tetap menggandeng pihak ketiga.
"Kita ke sana sidak saja, soal bagaimana stok air. Tapi kita tanya juga peran pemerintah, menjaga ketersediaan air. Kita tidak bicara konsesi air, karena itu antara BP dan Pusat," ujarnya.
Kirim Surat
Komunikasi antara BP Batam dengan PT Adhya Tirta Batam (ATB) nampaknya tersumbat.
Head of Corporate Secretary ATB, Maria Y Jacobus mengatakan pihaknya sudah mengirim surat ke BP Batam, sedangkan Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengaku belum menerima surat dari ATB.
Kepala BP Batam sudah menyampaikan akan mengambil alih pengelolaan air bersih di Batam seiring berakhirnya konsesi dengan ATB pada November 2020.
Rudi menyampaikan hal itu saat konferensi pers di BP Batam, beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, ATB ingin bertemu dengan BP Batam untuk audiensi.
Maria Y Jacobus mengatakan pihaknya memberikan surat terakhir dua minggu lalu kepada BP Batam.
Suratnya ditujukan kepada Ketua Tim Pengakhiran Konsesi BP Batam.
"Kami kirimkan 2 minggu lalu sebelum tanggal 20 an dan ada tanda terimanya," ujar Maria saat berada di Gedung DPRD Kota Batam.
Selain itu, surat tersebut ditembuskan juga kepada Kepala BP Batam, Muhammad Rudi dan Deputi IV BP Batam.
Sayangnya hingga sejauh ini surat tersebut belum ada balasannya.
"Kami menunggu BP Batam mengundang atau memanggil untuk audiensi. Padahal kita berharap RDP kemarin bisa ketemu dengan BP Batam. Kalau ada DPRD bisa sama-sama komitmen dan berdiskusi kembali," ujar Maria.
Ia menambahkan tindak lanjut konsesi pengakhiran ini tetap harus dilakukan secara formal.
Siap bertemu