Kritikan Tajam Wabup Soal Natuna Isolasi Korban Virus Corona di ILC, Mengapa Bukan di Jakarta

Menko Kabinet Jokowi, Mahfud MD mendapatkan kritisikan tajam dari Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti mengenai isolasi WNI dari Wuhan, China.

capture youtube.com/Indonesia Lawyer Club
Wabup Natuna kritik pemerintah di ILC TV One tadi malam padahal Menkopolhukam era Jokowi 2, Mahfud MD, sudah minta maaf 

Saat dipersilawkan oleh Karni Ilyas, Ngesti Yuni Suprapti pun mengeluarkan uneg-unegnya.

"Informasi mengenai kedatangan saudara-saudara kita dari Wuhan ke Natuna itu sama sekali tidak ada koordinasi dengan pemerintah daerah. Bahkan kami tahunya itu dari televisi dari medsos. Memang kami tak dilibatkan sama sekali. sehingga terjadi miss komunikasi," kata Wabup Natuna.

"Kemudian masyarakat kami juga kurang tahu tentang permasalahan apa itu virus? Bagaimana penanganannya dan sebagainya. Dan informasi virus ini luar biasa di TV. Sehingga rasa ketakutan itu luar biasa," lanjutnya.

Lalu apa yang dilakukan pemda Natuna?

"Bagaimana kami sebagai pemda?tentunya kami harus melilndungi rakyat kami. khususnya di wilayah terdekat itu 24 ribu.

Penolakan-penolakan itu karena tidak tersosialisasi. Kemudian kami dari pemda tidak ada koordinasi. Tidak diajak. Ini kalau permasalah dunia, permasalah nasional kami diikuit sertakan sehingga kami bisa menenangkan masyarakat.  Kalau hal ini dilakukan, insyallah kami akan menerima dengan senyum dan simpati," lanjutnya disambut aplaus penonton studio ILC TV One.

Simak video selengkapnya:

Sebelumnya Menteri Jokowi Mahfud MD mengakui pemerintah lalai melalukan sosialisasi terkait karantina WNI asal China di Natuna.

Mahfud MD Mengaku Salah Tidak Sosisalisasi

Pemerintah Indonesia telah memilih Natuna, Kepualauan Riau sebagai lokasi karantina 238 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan.

Pemilihan Natuna sebagai tempat karantina WNI justru menimbulkan polemik baru.

Warga Natuna menolak keras karantina dilakukan di wilayah mereka.

Hal tersebut lantaran, mereka ketakutan soal kemungkinan terpapar virus corona.

Selain itu, mereka menilai pemilihan Natuna sebagai tempat karantina terlalu mendadak.

Pasalnya, warga Natuna mengaku tidak memperoleh informasi atau sosialisasi dari pemerintah soal karantina tersebut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved