HEADLINE TRIBUN BATAM
Harus Keluar dari Momok Corona, Kunjungan Wisatawan Kepri Anjlok
Meskipun kunjungan tamu domestik tak terpengaruh dengan isu corona ini, namun biasanya Batam menjadi daerah transit untuk menyeberang ke Singapura.
Harus Keluar dari Momok Virus Corona, Kunjungan Wisatawan Kepri Anjlok
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Wabah virus Corona belum menunjukkan tanda-tanda penurunan, terutama di pusat wabah, Provinsi Hubei, China.
Hanya dalam waktu sebulan, virus ini sudah lebih tiga kali lipat dari virus SARS yang mengguncang ekonomi banyak negara selama dua tahun, 2002-2003.
Hingga Kamis (6/2/2020), total penderita virus corona sudah mencapai 28.394 kasus dengan jumlah 566 pasien meninggal dunia.
Bandingkan dengan sindrom pernafasan akut (SARS) antara November 2002 dan Juli 2003 dengan total penderita 8.098 kasus dan 774 kematian.
Penyebaran virus corona juga lebih luas, menjangkau 28 negara –termasuk China– sementara virus SARS hanya menyebar di 17 negara.
Ketakutan akan semakin masifnya epidemi virus corona membuat negara rakasa China seakan “terkucil”.
• Dokter China Pertama yang Umumkan Ancaman Virus Corona Meninggal, Pemerintah Selidiki Kematiannya
Hampir seluruh negara saat ini menutup akses bagi seluruh warga negara China dan melarang warganya bepergian ke China, termasuk Indonesia yang masih belum terdampak dari virus tersebut. Impor berbagai komoditi –terutama pangan– dari negara itu juga dihentikan.
Itu baru dampak jangka pendek.
Jangka panjangnya, sektor manufaktur juga bakal terjejas oleh virus ini mengingat produktivitas perusahaan-perusahaan China saat ini juga menunjukkan penurunan produksi.
Kota Batam dan Provinsi Kepri, umumnya, juga mulai terusik oleh wabah 2019-nCoV (SARS berkode 2002-COV) yang menyerang sel paru ini.
Hotel-hotel sepi oleh kunjungan wisatawan asing.
Tak hanya dari China, tetapi juga dari negara lain, terutama Singapura. Pasalnya, warga negara tetangga tersebut mengurangi perjalanan mereka.
Lihat saja suasana di beberapa pelabuhan yang menjadi pintu masuk turis, hampir setiap hari sepi.
Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Kepri, Andika Lim menyebutkan, penurunan wisman sangat besar. Tak hanya turis asal Singapura, juga turis dari negara lain yang masuk Kepri via Singapura.