BATAM TERKINI

Takut Bahayakan Anak-anak, Warga Minta Tower Sutet Tanjungpiayu Batam Dipagari

Warga minta PLN Batam memasang pagar tower SUTET di Tanjung Piayu Batam agar tak membahayakan anak-anak yang sering bermain di situ.

TRIBUNBATAM.ID/LEO HALAWA
Anak-anak sedang bermain di bawah Tower saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) milik PT Bright PLN Batam yang terletak di perumahan Blok A Keveling Mangsang Permai, RT 01 RW 02 Kelurahan Mangsang, Kecamatan Sungai Beduk, Batam, Kepri Kamis (5/2) sore. 

Takut Bahayakan Anak-anak, Warna Minta Tower Sutet Tanjungpiayu Dipagari

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Tower saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) milik PT Bright PLN Batam yang terletak di perumahan Blok A Keveling Mangsang Permai, RT 01 RW 02 Kelurahan Mangsang, Kecamatan Sungai Beduk, Batam, Kepri dinilai membahayakan warga.

Pasalnya, tower yang berjarak sekitar 80-100 meter dari rumah warga itu tidak dipagar pihak pengelola.

"Sehingga, lantai tower ini menjadi tempat mainan anak-anak. Kami sangat khawatir nasib anak-anak ketika sedang berada di bawahnya. Apalagi kalau sedang hujan dan petir. Tower ini bertegangan tinggi," kata Ketua RW 01 Nurdin saat dijumpai di lokasi Kamis (6/2/2020) sore.

Nurdin menambahkan, tidak sedikit anak-anak menjadikan lokasi bawah tower area bermain.

Maklum saja, antara tower dengan rumah warga relatif cukup berdekatan.

"Sangat mudah sekali dijangkau anak-anak," ujarnya.

Menurut Nurdin, tahun lalu sudah mereka melaporkan kondisi itu.

Bahkan kata Nurdin, sudah sampai ke meja DPRD Kota Batam untuk dengar pendapat.

"Tapi sampai saat ini, tidak ada realisasi. Kami minta, agar segera dipagari. Kalau bisa dipindahkan tower karena berdekatan dengan hunian warga. Blok A di sini cukup padat penduduk," ujarnya.

Senada, Ketua RT 01 Fatohosi Ndruru mengatakan, antara tower dan perumahan Blok A lebih dahulu dibangun perumahan.

Seingat Fatohosi, rumah di Keveling Mangsang Permai, sudah sejak tahun 1998.

"Cuma ramainya 2002- sekarang. Nah sementara tower Sutet itu seingat kami baru berdiri sekitar tahun 2006. Artinya lebih dulu rumah," katanya.

Saat itu kata Fatahosi, warga belum tahu dampak negatif dari Sutet. Hanya saja, seiring waktu, dampak Sutet mulai tampak.

Selain mengancam keselamatan anak-anak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved