Tanaman Liar Ini Ternyata Bernilai Fantastis, Seorang Pemulung Madiun Sukses Jadi Miliarder
Umbi Porang yang sering disebut tanaman liar ini ternyata bernilai fantastis, bahkan seoramg pemulung sukses jadi miliarder.
Umbi porang kering atau chips porang dihargai lebih mahal lagi, Rp 20.000 per kg.
Masih ada yang lebih mahal yakni tepung porang.
Namun, kemampuan masyarakat belum sampai ke sana sehingga teknologi pembuatan tepung masih dikuasai pabrik besar.
Bagi warga Desa Sumberbendo, salah satu desa di Kabupaten Madiun, porang adalah primadona yang diibaratkan sebagai emas hitam karena hasil panen porang bisa langsung dikirim ke Jepang.
Setiap hektar lahan mampu menghasilkan 5 ton umbi basah sehingga petani bisa membukukan pendapatan minimal Rp 12,5 juta per hektar.
Panen porang berlangsung sekali dalam setahun.
Akan tetapi, porang tidak memerlukan biaya pemeliharaan.
Bahkan, penanaman cukup dilakukan sekali dan hasilnya bisa dinikmati setiap tahun.
• Link Live Streaming Siaran Langsung Liga Inggris, Italia, Spanyol & Jerman, Ada Inter vs Milan
Kisah Paidi

Beberapa petani bahkan kaya raya berkat tanaman ini.
Paidi contohnya, petani porang asal Madiun yang sebelumnya berprofesi sebagai pemulung ini jadi miliader berkat porang.
Suksesnya tak dibawa sendiri, dia juga mengajak petani-petani di kampung halamannya menanam porang.
• Curhatan Kapolri ke Ustad Kondang, Blak-blakan Tolak Dinas di Kampungnya, Singgung Ponakan?
Awal mula perkenalannya dengan porang saat dirinya bertemu temannya di Desa Klangon, Kecamatan Seradan, Kabupaten Madiun.
Di daerah itu, banyak petani membudidayakan porang.
Dari informasi di internet, porang banyak dicari perusahaan-perusahaan besar dunia.