Tentara Tembak Mati Komandannya, Lari ke Mall Sambil Tembaki Pengunjung, 20 Warga Sipil Tewas
Insiden mengerikan ini terjadi di Thailand persisnya di kota di Nakhon Ratchasima, Sabtu (8/2/2020). Tentara yang mengamuk tanpa alasan itu bernama
THAILAND, TRIBUNBATAM.id - Tentara di Thailand melakukan aksi berutal ditengah kota setelah membunuh komandannya sendiri.
Ia menembak warga dengan cara brutal. Selain itu, pelaku juga menembaki rumah ibadah.
Tentara tembak mati komandannya di markas lalu pergi ke kota dan membuat kekacauan di sebuah mall.
• Kesadaran Masih Minim, Sampah Banyak Ditemukan di Selokan Kecamatan Karimun
• Link Live Streaming Bein Sports 1 Osasuna vs Real Madrid Liga Spanyol, Bisa Juga Lewat MAXStream
• Gelar Tour de Bintan, Kadisparbud Tegaskan Bintan Bebas dari Virus Corona
Tentara yang seperti kehilangan akal itu kemudian menembaki warga sipil hingga menewaskan 20 orang dan lainnya luka-luka.
Insiden mengerikan ini terjadi di Thailand persisnya di kota di Nakhon Ratchasima, Sabtu (8/2/2020).
Diwartakan Bangkok Post, aksi penembakan Jakraphanth Thomma berawal pada Sabtu sore di kamp militer Suatham Phithak, tempat pelaku bertugas.

Jakraphanth Thomma menembak mati komandannya Kolonel Anantharot Krasae.
The Post mengatakan seorang wanita 63 tahun dan seorang tentara lain juga terbunuh di sana.
Tersangka mengambil senjata dan amunisi dari kamp sebelum mengambil kendaraan jenis Humvee.
Dia kemudian menembaki sejumlah situs sebelum tiba di pusat perbelanjaan Terminal 21.
Rekaman media lokal tampaknya menunjukkan tersangka keluar dari kendaraannya dan melepaskan tembakan ketika orang-orang melarikan diri.
Rekaman CCTV menunjukkan dia di dalam pusat perbelanjaan dengan senapan terangkat.
Rekaman lain menunjukkan kebakaran di luar gedung, dengan beberapa laporan mengatakan hal itu disebabkan oleh tabung gas yang meledak ketika tertembak oleh peluru.
Dalam salah satu postingan media sosial, tersangka menampilkan gambar dirinya dengan api sebagai latar belakang.
"Pria bersenjata itu menggunakan senapan mesin dan menembak korban yang tidak bersalah, yang mengakibatkan banyak orang cedera dan tewas," kata juru bicara pemerintah Krissana Pattanacharoen kepada kantor berita AFP.

Juru bicara kementerian pertahanan Letnan Jenderal Kongcheep Tantravanich mengatakan 20 orang telah terbunuh.
Jakraphanth Thomma kemudian menembaki Kuil Buddha dan pusat perbelanjaan di Nakhon Ratchasima, kota di timur laut Bangkok, Thailand.
Pihak keamanan segera mengisolasi lokasi kejadian untuk melacak Jakraphanth, dengan masyarakat diminta untuk tetap berada di rumah mereka.
The Bangkok Post memberitakan, prajurit berusia 32 tahun itu sempat mengambil sandera.
Motifnya melakukan penembakan massal tidak diketahui.
Namun, dia sempat mengunggah pesan di Facebook yang menanyakan apakah dia harus menyerah.
Satu postingan video disertai caption, "Aku lelah sekarang. Aku tidak bisa menggerakkan jariku lagi," sambil menarik pelatuk dengan jarinya.
Sebelumnya, Jakraphanth Thomma juga mengunggah fotonya dirinya bersama pistol dan tiga butir peluru.
"Tiba waktunya bersenang-senang," katanya di keterangan foto.

Beberapa jam sebelum melakukan pembantaian, Jakraphanth Thomma menulis,"Kaya karena curang, mengambil keuntungan dari orang lain.
Apakah kamu pikir mereka dapat menghabiskan uang di neraka?
Semua orang tidak dapat melarikan diri dari kematian.
Jakraphanth Thomma juga memposting beberapa video adegan terakhir dari film Joker, di mana karakter mengeluarkan pistol dan mulai menembaki penonton program talk show.
Facebook telah menutup akun Jakraphanth Thomma dan menyampaikan bela sungkawa pada keluarga korban.
"Hati kami ditujukan kepada para korban, keluarga mereka dan komunitas yang terkena dampak tragedi ini di Thailand."
"Tidak ada tempat di Facebook untuk orang-orang yang melakukan kekejaman semacam ini, kami juga tidak mengizinkan orang memuji atau mendukung serangan ini. . " ujar Facebook.
Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha memantau situasi tersebut dengan serius, dan menyampaikan belasungkawa kepada korban tewas.

Di antara korban yang meninggal terdapat Kolonel Anantharot Krasae, sejumlah tentara yang dibunuhnya di kamp, serta perempuan 63 tahun.
Informasi terakhir, polisi mengatakan telah menutup pusat perbelanjaan Terminal 21 yang diyakini tempat pelaku berada, tetapi belum ada konfirmasi apabila pelaku telah ditangkap.
Bahkan militer Thailand sudah menurunkan pasukan khusus untuk menangkap Jakraphanth Thomma.
Thailand merupakan negara dengan tingkat kepemilikan senjata tertinggi di dunia tetapi penembakan massal oleh tentara yang menargetkan warga sipil jarang terjadi.
Pengakuan Saksi Mata
Seorang saksi mata kejadian, Uam menjelaskan dirinya pertama kali mendengar suara tembakan pada pukul 17.00 sore hari.
Setelah mendengar suara tembakan tersebut, ia kemudian melihat segerombolan orang panik berlarian dari mall.
Uam mengakui dirinya melihat pelaku, Jakrapanth Thomma menembaki kerumunan massa tersebut.
Uam lalu pergi ke lahan parkiran yang berada di dekat mall dan mengambil sebuah selfie untuk kemudian ia unggah di Facebook.
Uam dan 30 orang lainnya bersembunyi di sebuah tempat di mal hingga akhirnya berhasil diselamatkan pada pukul 23.00 malam oleh pihak kepolisian Thailand.
Seorang saksi lain yang enggan disebutkan namanya, mengatakan pelaku penembakan menggunakan pakaian militer lengkap dan memarkikran kendaraanya di luar mall.
Kemudian barulah pelaku melakukan penembakan sebelum masuk ke mall.
"Saya melihat beberapa orang berlarian. Mereka berlarian menyelamatkan nyawa mereka masing-masing dan meninggalkan belanjaan mereka," katanya.
Juru Bicara Menteri Pertahanan Thailand Kongcheep Tantrawanit mengakui belum mengetahui pasti motif penembakan masal tersebut.
Ia menduga penembakan dilakukan karena pelaku mengalami gangguan jiwa.
"Kelihatannya dia mengalami gangguan jiwa," kata Kongcheep.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Aksi Beringas Tentara Tembak Mati Komandan, Lari ke Mall Sambil Bawa Senapan, 20 Warga Sipil Tewas