VIRUS CORONA

Ada Notifikasi dari Singapura, Dinkes Tanjungpinang Pantau 7 WNI yang Sempat Diduga Suspect Corona

Dinkes Tanjungpinang saat ini masih memantau 7 warganya yang sebelumnya diduga suspect virus corona menyusul adanya notifikasi dari Singapura.

Penulis: Endra Kaputra |
kompas.com
Ilustrasi - Coronavirus 

Terima Notifikasi dari Singapura, Dinkes Tanjungpinang Tetap Pantau 7 WNI yang Sempat Diduga Suspect Corona 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Kabar 6 Warga Negara Indonesia (WNI) asal Tanjungpinang yang diduga terpapar virus corona dari Singapura diklarifikasi Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang.

Klarifikasi itu pun mulai dari total orang, dan kunjungannya.

Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang Rusatam melalui Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang dr. Susi Fitriana mengatakan, ada 7 orang yang saat ini dalam pemantauan dan pengawasan tim kesehatan.

"Jadi bukan 6 orang, tapi 7 orang masih dalam satu keluarga. Saat ini masih terus kita pantau," sebutnya ditemui TRIBUNBATAM.id, usai menghadiri tahlilan mendiang istri Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang Rusatam, Minggu (09/02/2020) malam.

Selain itu, kabar bahwa WNI tersebut datang dari Batam sebelum Tanjungpinang juga tidak benar.

"Jadi yang benar itu, satu keluarga ini berangkat dari Tanjungpinang melalui pelabuhan Internasional SBP Tanjungpinang menuju Tanah Merah Singapura pada 26 Januari 2020. Pulang perginya ke Tanah Merah, tidak ada melalui Kota Batam," sebutnya.

Panik Virus Corona, Warga Borong Barang di Supermarket, PM Singapura: Keresahan Lebih Berbahaya

Dijelaskannya, perjalanan keluarga itu pun berkunjung Shanghai Singapura.

Kemudian pada sore harinya bertolak menuju Kuala Lumur, Malaysia.

"Keluarga ini pun menginap di Genting Highlands selama 3 malam. Selama disana, hanya menghabiskan waktu di kawasan tersebut," ujarnya.

Dilanjutkannya, kemudian satu keluarga ini kembali ke Shanghai Singapura.

"Sebenarnya sorenya balik ke Tanjungpinang, karena ketinggalan kapal, jadi menginaplah. Pada 30 Januari 2020 baru balik ke Tanjungpinang melalui Pelabuhan Internasional SBP," sebutnya.

Disebutkanya, sampai saat ini kondisi satu keluarga tersebut sehat, dan masih dalam pemantauan.

"Terhitung sudah 10 hari masa inkubasi. Kalau 4 hari kedepan kondisi sehat, artinya terbebas dari dugaan terapar virus corona," ujarnya.

Ia dengan tegas membantah bila ada pemberitaan bila satu keluarga tersebut suspect corona.

"Kalau dikatakan suspect itu, bila habis berpergian dari daerah terjangkit. Sampai saat ini masih negara RRC saja yang dikatakan negara terjangkit. Bila satu keluarga ini suspect, pasti nggak boleh masuk Singapura atau keluar dari Singapura," tegasnya.

Ditanyakan, bila satu keluarga ini sehat, mengapa harus ada pengawasan yang ketat dari tim kesehatan.

"Soalnya satu keluarga ini mendapat notifikasi dari Pemerintah Singapura. Dikatakan mereka (satu keluarga) ini pernah kontak dengan pasien virus corona. Jadi saat ini kita pantau saja kondisinya. Tapi saya garis bawahi juga, notifikasi bukan hanya untuk virus corona ya, kalau terpapar penyakit TBC juga bisa," jelasnya.

Ia pun menghimbau, agar masyarakat Tanjungpinang tidak perlu cemas, dan panik akan hal tersebut.

Tetap membiasakan prilaku hidup sehat.

"Satu keluarga ini juga sangat kita pantau kondisinya. Memang sementara waktu tidak boleh dulu kontak dengan yang lain. Mulai dari kebutuhannya kita siapkan juga," ujarnya. (TRIBUNBATAM.id/Endra Kaputra)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved