Nadiem Makarim Sebutkan 50 Persen Dana BOS bisa Digunakan untuk Guru Honorer, Ini Syaratnya
Nadiem Makariem menyebutkan jika 50 persen Dana BOS bisa digunakan untuk guru honrer, berikut beberapa syaratnya.
TRIBUNBATAM.id - Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengumumkan jika dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat digunakan untuk meningkatan kesejateraan guru honorer.
Hal ini disampaikan Kemendikbud yang didampingi oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Kantor Kementrian Keuangan, Jakarta, Senin (10/2/2020).
Kemendikbud menegaskan jika Dan Bos bisa digunakan hingga 50 persen.
• Di Era Nadiem Makarim, Penggunaan Dana BOS Lebih Fleksibel, Bisa Bayar Guru Honorer
"Penggunaan BOS sekarang lebih fleksibel untuk kebutuhan sekolah. Melalui kolaborasi dengan Kemenkeu dan Kemendagri, kebijakan ini ditujukan sebagai langkah pertama untuk meningkatan kesejahteraan guru-guru honorer dan juga untuk tenaga kependidikan," ujar Mendikbud Nadiem.
Di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (10/2/2020), Mendikbud kemudian menegaskan, "Porsinya hingga 50 persen."
Syarat dana BOS untuk guru honorer
“Ini merupakan langkah pertama untuk memperbaiki kesejahteraan guru-guru honorer yang telah berdedikasi selama ini,” ujar Nadiem.
Pembayaran honor guru honorer dengan menggunakan dana BOS dapat dilakukan dengan beberapa persyaratan, yaitu:
- Guru bersangkutan sudah memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK)
- Belum memiliki sertifikasi pendidik
- Sudah tercatat di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sebelum 31 Desember 2019
Lebih jauh, Nadiem menyampaikan, batas 50 persen tersebut tidak mutlak dialokasikan seluruhnya untuk guru honorer melihat kondisi nyata ada sekolah dengan sedikit tenaga honorer.
Bagi sekolah dengan kondisi jumlah guru PNS sudah mencukupi, penggunaan otonomi dana BOS sepenuhnya berada di tangan kepala sekolah.
Syarat transparansi dan akuntabilitas
Dalam kebijakan ketiga Merdeka Belajar ini, Kemendikbud berfokus pada meningkatkan fleksibilitas dan otonomi kepala sekolah untuk menggunakan dana BOS sesuai dengan kebutuhan sekolah yang berbeda-beda.
Namun, hal ini diikuti dengan pengetatan pelaporan penggunaan dana BOS agar menjadi lebih transparan dan akuntabel.
“Karena kita sudah memberikan otonomi dan fleksibilitas kepada sekolah dan kepala sekolah, maka kita juga memerlukan transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana BOS,” tutur Mendikbud.
• BAWA Sabu 3,1 Kg, Imah Ahyuni Jalani Sidang di PN Batam dan Terancam Hukuman Mati
“Dengan begitu, Kemendikbud bisa melakukan audit secara maksimal dalam upaya perbaikan kebijakan pendanaan sekolah,” tambahnya.
Di antaranya, penyaluran dana BOS tahap ketiga hanya dapat dilakukan jika sekolah sudah melaporkan penggunaan dana BOS untuk tahap satu dan tahap dua.
Sekolah juga wajib memublikasikan penerimaan dan penggunaan dana BOS di papan informasi sekolah atau tempat lain yang mudah diakses masyarakat.
• Ramalan Zodiak Karir Selasa 11 Februari 2020, Aquarius Teliti, Pisces Dipuji Bos