BATAM TERKINI
Kasus Dugaan Bully Siswi di Batam Belum Usai, Keluarga Korban Tempuh Jalur Hukum
Pihak keluarga M mengambil langkah serius dengan membawa kasus dugaan bully ini ke jalur hukum.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kasus intimidasi (bullying) secara verbal dan fisik yang diduga terjadi pada gadis di bawah umur berinisial M (16) di Batam, belum menemui titik terang.
Pihak keluarga M pun mengambil langkah serius dengan membawa kasus ini ke jalur hukum.
"Kasus tetap berjalan. Perkaranya sudah ditangani kuasa hukum," ucap kakak kandung M, Nd kepada Tribun Batam, Kamis (13/2/2020).
Nd tak ingin banyak berkomentar mengenai kasus yang telah lama dialami adiknya ini. Ia hanya menuturkan jika kondisi M mengalami trauma cukup berat.
"Adik saya masih menjalani terapi psikologis. Selebihnya langsung ke kuasa hukum saja pertanyaannya," sambungnya.
Diketahui, M merupakan siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Batam. Sekolah ini cukup terkenal sebagai sekolah favorit di Kota Batam.
• Dipimpin Iptu Robinsar Tampubolon, Pelajar SMPN 1 Siantan Dapat Sosialisasi Bahaya Pungli di Anambas
• Disbudpar Batam Ajak Peserta Pelatihan Pelayanan Pariwisata ke Belakangpadang, Ini Tujuannya
Akibat perlakuan tak etis dari temannya, M memilih kabur dari rumah dan ditemukan dalam kondisi lemah tak berdaya di kawasan Bukit Daeng, Sagulung, Batam.
Video ditemukannya M sempat diposting oleh Nd di akun Instagram miliknya. Dalam video itu tampak M mengeluarkan buih di mulutnya dan terkapar tak berdaya.
Hingga berita ditulis, Tribun Batam masih melakukan upaya konfirmasi ke kuasa hukum korban.
Masih Sekolah Sebelum Kabur
Bagian Kesiswaan SMAN 1 Batam, Adam, tak membantah kabar kaburnya, seorang siswi berinisial M dari rumah kedua orangtuanya. M diduga menjadi korban bullying di sekolah.
Namun, Adam memastikan jika M masih sempat bersekolah sebelum memutuskan kabur.
"Ini akan dilakukan pendalaman. Kalau memang itu benar adanya (bullying), tentu kami tak akan diam," tegasnya saat dijumpai Tribun Batam, Rabu (5/2/2020).
Adam menyebut, pihak sekolah masih sempat melihat M beraktivitas seperti biasanya di sekolah, sebelum kabar bullying ini heboh.
"Kami tak pernah menutup diri. Selama ini kami cukup tanggap dengan keluhan-keluhan siswa maupun orangtua," sambungnya.
Bahkan kata Adam lagi, pihak sekolah pernah melindungi muridnya akibat kasus yang tak ada kaitannya dengan si murid.
"Jadi pernah orangtua murid punya masalah di luar. Lalu, pihak yang bermasalah dengan si orangtua ingin menjemput murid kami itu. Dan kami pun melindungi si murid. Kasihan jika harus masalahnya menyerempet ke si anak," ungkapnya lagi.
Sementara itu, akun Instagram milik kakak M kembali mengirim postingan di akunnya. Isinya memberi tahu, kalau kejadian bullying ini tak hanya terjadi sekali saja di sekolah tempat adiknya belajar.
Akun ini mendapat kiriman direct message dari akun lainnya yang mengaku juga pernah menjadi korban bullying di sekolah itu dan akhirnya memutuskan untuk pindah.
Selain itu, akun kakak M juga mengirim video ketika M berhasil ditemukan oleh beberapa orang warga. Terlihat dalam video itu M masih menggunakan baju kemeja putih dilapis jaket hitam dan menggunakan celana jeans.
Kondisi M tampak lemah dan mulutnya mengeluarkan semacam cairan bening.
Namun hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak keluarga. Tribun Batam masih berusaha melakukan konfirmasi.
Belum Terima Laporan
Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) belum mendapat laporan adanya korban perundungan (bullying) yang diduga dialami seorang siswi SMA Negeri di Batam.
"Belum ada laporan masuk," kata komisioner KPPAD Kepri, Erry Syahrial kepada TribunBatam.id saat dikonfirmasi, Rabu (5/2/2020).
Selama 2019 hingga awal Februari 2020, KPPAD Provinsi Kepri baru melakukan pendampingan satu kasus saja terkait perundungan.
Kasus tersebut terkait bullying yang dialami seorang pelajar siswi sekolah kejuruan di Anambas oleh oknum guru.
Erry menyebutkan, hampir tidak ada laporan kepada KPPAD Provinsi Kepri terkait kasus bullying korban anak di bawah umur.
"Kalau pun ada, dia tidak berdiri sendiri kasusnya, tapi tersangkut dengan kasus lainnya," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Kepri, M Dali melalui Kasi Kesiswaan Adi Maji mengatakan, masih melakukan monitor terkait persoalan tersebut.
"Kami akan melihat juga, bagaimana pihak sekolah menyelesaikan persoalan ini. Tentunya dengan cara baik, dan mengedepankan sisi kemanusiaan," katanya.
Disdik Kepri pun belum mengetahui pasti duduk persoalan. "Tentunya harapan kita bersama, dapat diselesaikan segera," sebutnya.
Ia juga menyampaikan, bila adanya siswa-siswi merasa menjadi korban bullying, bisa melaporkan kepada guru BP atau pihak sekolah.
"Kan setiap sekolah ada guru BP untuk konseling, jadi bisa disampaikan ke guru bersangkutan tersebut. Disdik juga membuat program mengajarkan seni berkata-kata. Dimana tujuannya, tidak terjadi siswa-siswi mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas," ucapnya.
Diduga jadi Korban Bullying
Seorang siswi di Batam berinisial M (16) memilih kabur dari rumahnya, Selasa (4/2/2020).
Belum diketahui pasti alasan M memilih kabur. Namun dari postingan insta story sebuah akun, M diduga menjadi korban bullying oleh beberapa rekan di sekolahnya.
"Adik aku dari kemarin pergi meninggalkan rumah dengan meninggalkan sepucuk surat buat keluarga. Surat pamit dan perpisahan. Di dalamnya, dia bilang dia tidak kuat lagi dibully oleh beberapa orang di sekolahnya," tulis akun yang diduga sebagai kakak kandungnya.
Dalam postingan itu, akun ini juga menceritakan jika M mendapat bullying secara verbal hingga fisik.
"Bahkan dari mereka (rekan M) juga mengabadikan video tindakan bully itu. Aku tidak tahu, apakah video ini sudah disebar atau belum. Atau bahkan masih disimpan atau sudah dihapus. Terlepas apapun itu penyebabnya, bullying ini sudah keterlaluan dan berdampak besar bagi adik saya," sambung pemilik akun itu di postingan miliknya.
Namun, tujuh jam lalu akun ini pun menyebut jika M telah ditemukan dan kini dirawat di salah satu rumah sakit di Batam.
"Terima kasih untuk yang sudah peduli dan ikut mencari," tulis akun ini lagi sambil mengatakan jika M masih diselimuti rasa trauma.
Akun ini pun berharap tindakan bullying ini tidak terjadi lagi ke depannya.
Dari informasi yang Tribun Batam himpun, diketahui jika M bersekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Batam.
Pernyataan Pihak Sekolah
Siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Batam berinisial M (16) sempat kabur dari rumah, Selasa (4/2/2020) sore.
Diduga M menjadi korban bullying oleh beberapa rekan di sekolahnya.
Menyikapi ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMAN 1 Batam, Desi Yulinda membenarkan jika M adalah anak didiknya.
"Benar, dan kami pun juga sudah mengerahkan tim untuk mencari saat kabar hilangnya M diketahui. Namun sudah ditemukan hari ini dan sedang dirawat di rumah sakit," ungkap Desi didampingi oleh Bagian Kesiswaan SMAN 1 Batam, Adam, Rabu (5/2/2020).
Desi sangat menyayangkan jika surat yang ditinggalkan M sebelum kabur itu benar adanya.
"Kalau memang ada bullying, tentu kami akan menyikapinya. Dan kami juga akan mengambil tindakan," sambungnya.
Menurutnya lagi, M sendiri merupakan siswi kelas XII semester 2.
"Dia siswi semester akhir dan sebentar lagi lulus," tambahnya.
Untuk sementara, Desi mengaku pihaknya akan mendalami alasan M kabur. Ia melanjutkan, pihak sekolah selama ini tak akan membiarkan peristiwa bullying terjadi begitu saja.
"Kami sudah sering mengatakan ke murid atau orangtua murid jika ada keluhan silahkan laporkan ke guru BP atau pihak sekolah. Artinya, sekolah membuka diri untuk merangkul seluruh siswanya," paparnya.
Sementara itu, kakak M sendiri masih belum membalas direct message Tribun Batam.
Diberitakan sebelumnya, seorang siswi di Batam berinisial M (16) memilih kabur dari rumahnya, Selasa (4/2/2020).
Belum diketahui pasti alasan M memilih kabur. Namun dari postingan insta story sebuah akun, M diduga menjadi korban bullying oleh beberapa rekan di sekolahnya.
"Adik aku dari kemarin pergi meninggalkan rumah dengan meninggalkan sepucuk surat buat keluarga. Surat pamit dan perpisahan. Di dalamnya, dia bilang dia tidak kuat lagi dibully oleh beberapa orang di sekolahnya," tulis akun yang diduga sebagai kakak kandungnya.
Dalam postingan itu, akun ini juga menceritakan jika M mendapat bullying secara verbal hingga fisik.
"Bahkan dari mereka (rekan M) juga mengabadikan video tindakan bully itu. Aku tidak tahu, apakah video ini sudah disebar atau belum. Atau bahkan masih disimpan atau sudah dihapus. Terlepas apapun itu penyebabnya, bullying ini sudah keterlaluan dan berdampak besar bagi adik saya," sambung pemilik akun itu di postingan miliknya.
Namun, tujuh jam lalu akun ini pun menyebut jika M telah ditemukan dan kini dirawat di salah satu rumah sakit di Batam.
"Terima kasih untuk yang sudah peduli dan ikut mencari," tulis akun ini lagi sambil mengatakan jika M masih diselimuti rasa trauma.
Akun ini pun berharap tindakan bullying ini tidak terjadi lagi ke depannya.
Dari informasi yang Tribun Batam himpun, diketahui jika M bersekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Batam. (TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah/Endrakaputra)