BANJIR ROB DI BINTAN

Sudah 3 Hari Banjir Rob Rendam Rumah dan Toko di Tanjung Uban Bintan

Banjir rob (pasang air laut) terjadi di Jalan Merdeka dan RE Martadinata Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.

TribunBatam.id/Alfandi Simamora
Kondisi banjir rob di Jalan Merdeka Tanjung Uban,Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Kamis(13/2/2020). 

BINTAN,TRIBUNBATAM.id - Banjir rob (pasang air laut) terjadi di Jalan Merdeka dan RE Martadinata Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.

Air dari laut meluap tepat di depan Pelabuhan Bulang Linggi itu kondisinya setiap hari semakin tinggi.

Kondisi banjir rob diketahui sudah terjadi sejak 3 hari belakangan. Kondisi ini mengganggu aktivitas warga di Tanjung Uban.

Beberapa rumah dan toko bahkan terendam meski tidak dalam.

"Sudah hampir tiga hari banjir seperti ini," ujar warga Tanjung Uban, Lastri Kamis (13/2/2020).

Menurutnya, banjir yang terjadi itu ketika naiknya air laut ke daratan yang disebabkan oleh air laut yang pasang.

Lastri menuturkan, banjir rob saat ini tidak begitu parah merendam jalan dan permukiman dikarenakan kondisi cuaca sedang panas.

"Tapi jika hujan turun, pasti genangan air akan semakin tinggi. Banjir rob ini biasanya sekira pukul 10 pagi hingga siang hari," ungkapnya.

Akibat banjir rob ini, sejumlah rumah dan pertokoan juga terkena dampaknya. Sebab air terkadang sampai masuk ke rumah dan pertokoan.

Sejumlah pemilik toko dan rumah juga tampak bersiap di depan rumah untuk menghalau air agar tidak masuk dalam rumah dan tokoh mereka.

Bahkan pemilik rumah dan tokoh yang berada di dekat genangan air banjir rob, meminta pengendara yang melintas di lokasi banjir rob untuk tidak melaju kencang.

"Iya kalau kendaraan sedikit kencang di jalan ini, genangan air banjir rob akan terhempas masuk kerumah dan toko kami," ucap seorang pemilik toko di lokasi banjir rob.

Banjir Rob di Desa Sugie

Tidak hanya di Tanjung Uban, Bintan, Banjir rob sebelumnya terjadi di permukiman pesisir di Desa Sugie, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.

Yang menarik, bukannya takut. Anak-anak ini malah menjadikan banjir akibat laut pasang itu menjadi area bermain mereka. Mereka tampak asyik berenang di genangan banjir.

Banjir rob merendam rumah warga Senin (13/1/2020) sekira pukul 10 pagi. Ketinggian air mencapai betis orang dewasa.

Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Sugie, Serka Wahrianto mengatakan, air pasang yang masuk ke pemukiman warga sekitar 200 meter dari bibir pantai.

Wahrianto menyebutkan Desa Sugie memang kerap mengalami banjir rob. Hal ini disebabkan posisi sejumlah daratan lebih rendah dari posisi air laut.

"Ada beberapa titik yang dalam. Jadi kita imbau warga hati-hati," ujarnya.

Banjir rob tidak sampai masuk ke dalam rumah warga. Umumnya rumah warga di pinggir laut Desa Sugie merupakan rumah panggung.

Dari informasi yang diperoleh TribunBatam.id, banjir rob juga menggenangi sejumlah kawasan lain. Di antaranya Desa Tanjung Utan Kecamatan Buru dan Parit Tegak Kecamatan Kundur Utara.

"Di Parit Tegak tadi pasang memang tinggi juga. Tapi tak sampai naik ke jalan," kata seorang warga Kundur Utara, Arei Cahyono.(TribunBatam.id/Alfandisimamora/Elhadifputra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved