VIRUS CORONA
Dampak Virus Corona Ancam Ekonomi Batam, Mal di Batam Ikut Terdampak, Sebut Jumlah Pengunjung Turun
Manager operasional Nagoya Hill Haris Fadilah menuturkan, pengunjung berkurang 15-20 persen dari hari biasa sebelumnya
Dimulai dari hambatan impor bahan baku yang berasal dari China.
Kemudian diikuti dengan penurunan permintaan dari pasar global akibat masyarakat yang menahan konsumsinya akibat virus Corona.
"Kalau hal ini terjadi, maka Batam yang menggantungkan ekonominya kepada aktivitas ekspor impor akan ikut terpengaruh," tuturnya.
Ia berharap pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk hal ini ya.
Jangan sampai ekonomi di kota Batam ikut terseret karena isu virus corona ini.
"Kita juga berharap masyarakat Batam tidak panik dan bereaksi berlebihan dengan adanya isu ini," tegasnya.
Apabila masyarakat sampai panik, tambahnya dan melakukan panic buying maka dampak isu corona ini kepada ekonomi akan lebih cepat.
Sehingga dampaknya akan lebih merugikan.
Omset Penjualan Buah di Batam Turun Drastis
Para pedagang buah di Batam mengaku kehilangan omset yang cukup banyak sejak merebaknya kasus virus corona yang menimpa China dan beberapa negara lainnya.
Saat TRIBUNBATAM.id melakukan penelusuran, Kamis (13/02/2020) di Pasar Penuin, Lubuk Baja, Batam Kota yang banyak menjual buah-buahan impor.
Menurut seorang pedagang buah bernama Edi, sekarang omsetnya turun dikarenakan banyak pembelinya yang datang dari Singapura dan Malaysia tak lagi muncul.
"Biasanya banyak yang beli di sini kan dari Singapura dan Malaysia, tapi semenjak ada kasus corona ini jadi tak ada lagi. Jadi lumayan turun omset," ungkap Edi.
Edi yang sudah berjualan buah di pasar Penuin sejak 15 tahun yang lalu pun mengaku pembeli dari Batam pun tak sebanyak biasanya.
"Yang dari Batam pun juga sudah jarang, semenjak ada kasus virus corona ini jadi jarang yang membeli," imbuhnya.