VIRUS CORONA

Observasi 238 WNI Berakhir, Selama 2 Minggu Natuna Dikunjungi Banyak Menteri

Warga Natuna yang awalnya sempat cemas, bahkan menolak perlahan-lahan mulai yakin bahwa seluruh WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China sehat.

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUN/BERES
Menhan Prabowo Subianto mengunjungi WNI yang diobservasi di Natuna,Rabu (5/2/2020) 

Panglima dan Kapolri akan menggelar bakti sosial bersama warga Natuna di Kota Tua Penagi dan Kampung Tering yang jaraknya paling dekat dengan Lanud Raden Sajad, Ranai, Kabupaten Natuna, Kamis (13/2/2020) pagi.

Informasi lain yang diperoleh Tribun, 238 WNI itu akan dilepas dengan upacara adat Melayu. Belum dieketahui persis upacaranya. Tetapi biasanya akan ada prosesi adat tepung tawar yang biasa dipakai untuk menyambut tamu atau melepas para tamu.

Rindu kampung

Sementara itu, di dalam Lanud, ratusan WNI yang berhasil keluar dari pusaran COVID-19, Wuhan, Provinsi Hubei, perasaannya juga campur-aduk.

Semakin mendekati akhir observasi, rasa rindu mereka terhadap keluarga di kampung halaman juga semakin besar.

Di sisi lain, mereka juga sangat bersyukur karena berhasil keluar dari Wuhan, Provinsi Hubei, mengingat jumlah penderita di wilayah itu terus bertambah.

Jumlah penderita hingga saat ini sudah menembus 60 ribu lebih dengan jumlah korban meninggal 1.367 orang.

Dari data yang dilansir Tribun dari arcgis.com, 75 persen penderita berada di Hubei dengan 48.206 orang dan korban meninggal 1.310 orang.

Tidak heran, para WNI yang dievakuasi mendadak oleh pemerintah pada 2 Februari dini hari lalu, seperti terlepas dari ketakutan.

Begitu juga keluarga mereka di kampung halaman yang tak henti-hentinya berdoa agar keluarga mereka bisa pulang dengan selamat.

Di media sosial, para WNI yang diobservasi terus mengungkapkan rasa syukur, terima kasih dan rasa rindunya dengan keluarga dan kampung halaman mereka.

Hal yang sama juga diungkapkan kepada Tribun. "Rindu Bapak dan Ibu. Pengen pulkam ke Banjarmasin," ujar Nadia Ramadan Nisa, seorang WNI yang menjalani masa karantina.

Kata Nadia selama 14 hari menjalani masa karantina membuatnya rindu suasana di kampung halaman.

Bukan tanpa alasan, setiap libur semester, kata Nadia, ia selalu pulang ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

"Saya setiap libur semester pasti balik ke Indonesia. Jadi udah biasa kalau libur itu balik kampung," ucap Nadia, Kamis (13/2/2020).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved