PEMULANGAN 238 WNI DARI NATUNA

Tawa dan Tangis Mewarnai Kepulangan Ratusan WNI dari Natuna, Ini Penuturannya

Seorang peserta observasi asal Kendari, Putri mengaku sedih meninggalkan teman-temannya selama di Hanggar.

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/BERES LUMBANTOBING
Tawa dan tangis mengiringi suasana pemulangan 238 WNI usai menjalani masa observasi di Natuna, Sabtu (15/2/2020) 

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - 14 hari bersama melalui aktivitas kehidupan bukanlah hal yang singkat. Tidur bareng, olahraga, makan bareng dan canda tawa serta curhat dilalui mereka di dalam hanggar.

Kini mereka akan mengakhiri semua itu. Mengiringi kepergian berpisah dengan teman dan petugas selama kegiatan berlangsung di dalam hanggar menggoreskan kisah dan pengalaman.

"Terimakasih teman-teman, terimakasih bapak TNI, kalian semua luar biasa. Semoga sampai bertemu kembali," teriak para WNI sebelum meninggalkan hanggar, Sabtu (15/2/2020).

Seorang peserta observasi asal Kendari, Putri mengaku sedih meninggalkan teman-temannya selama di Hanggar.

"Bagaimana ya bang, iya sedih saja gitu. Mulai dari bangun pagi hingga tidur dan bangun lagi dan seterusnya selama 14 hari kita lalui pastinya itu sangat berkesan," ujarnya.

Namun demikian, kata dia dalam setiap pertemuan akan ada perpisahan.

"Kini momen bersejarah ini akan menjadi dorongan motivasi bagi kami, untuk melanjutkan studi," kata dia.

NAIK Pesawat BNPB, Rombongan Menteri Tiba di Lanud Raden Sajad Natuna Jelang Kepulangan 238 WNI

Skema Pemulangan 238 dari Wuhan di Natuna Dipulangkan ke Daerah Asal Hari Ini Sabtu (15/2)

Beberapa mahasiswa lainnya juga terlihat bersedih. Ada yang meneteskan air mata.

Tidak hanya Putri, bahkan seorang petugas TNI dari satuan Marinir yang mendampingi ratusan WNI selama 14 hari, Pratu Sigit mengaku demikian.

"Tentu ini pengalaman sangat berharga dalam sebuah misi kemanusiaan. Kita saling berbagi, saling bercerita dan saling momotivasi," ujarnya.

"Kalau ditanya bagaimana kesannya, kepergian ratusan WNI membuat saya sedih. Namun kan misi telah berakhir. Iya seperti ini lah, kini hanggar jadi sepi. Biasanya ramai, kita bermain bersama, berolahraga bersama, tapi sekarang jadi sepi," ujarnya menunjukkan hanggar yang kini sepi.

Selamat Tinggal Natuna

Sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) akhirnya dipulangkan setelah 14 hari menjalani observasi di Hanggar Lanud Raden Sajad, Kecamatan Ranai Kota, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau,

Pantauan TRIBUNBATAM.id, Siang ini, Sabtu (15/2/2020) pukul 13:00 WIB, di Lanud Raden Sajad, ratusan WNI itu diterbangkan ke bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta.

Sebelum diterbangkan mereka diberikan surat keterangan sehat dari Kemenkes yang diberikan langsung oleh Menteri Kesehatan dr Terawan secara simbolik.

Bahkan di hadapan ratusan WNI Menteri Kesehatan, dan Menteri PMK bersama Kepala BNPB menyapa para WNI.

Motivasi semangat tak luput menjadi pesan buat ratusan WNI agar dapat berjuang melanjutkan mimpi-mimpi.

Ratusan WNI itu tampak antusias, tepuk dan sorak teriakan yang terdengar menjadi penyemangat mereka.

Bahkan sebelum ratusan WNI memasuki pesawat, mereka bergilir bergantian menuju pintu pesawat.

Mereka begitu, bersemangat bahkan ada yang bahagia hinga meneteskan air mata.

"Terimakasih pak Menteri, kami akan segera bertemu keluarga," teriak para mahasiswa itu.

Dengan menenteng tas berjalan menuju pesawat, lambaian tangan tak henti hentinya disampaikan kepada masyarakat Natuna yang ikut menyaksikan keberangkatan ratusan WNI.

Ratusan Masyarakat Natuna Padati Hanggar Lanud Raden Sajad

Masyarakat Natuna ikut melepas pemberangkatan 238 Warga Negara Indonesia yang di observasi di Hanggar Lanud Raden Sajad, Natuna, Sabtu (15/2/2020) siang.

Pantauan Tribun, lokasi hanggar tengah dipadati ratusan warga Natuna.

Mereka tampak menentengan bendera Merah Putih.

Suasana itu seketika begitu riuh di bawah terik matahari.

Ketua RT warga Kota Tua Penagi, Yohannes mengatakan bahwa warga akan melepas pemulangan ratusan WNI.

"150 orang dari Kota Tua Penagih dan 74 orang dari kampung Pering," ujarnya.

Tidak hanya warga, bahkan ratusan personil gabungan tampak memadati lokasi hanggar, sementara para WNI masih tampak di dalam hanggar.

Sebanyak 3 unit pesawat yang akan mengangkut ratusan WNI telah stanby di samping hanggar.

Butuh Pendampingan Psikologi

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto mengatakan 238 WNI peserta observasi akan segera dikembalikan ke keluarga masing-masing hari ini, Sabtu (15/2/2020).

Namun setelah dipulangkan ke kampung halaman masing-masing, Yuri menyebutkan masih akan dilakukan pendampingan.

"Akan dilakukan pendampingan oleh Pemerinta Daerah (Pemda) setempat hingga ke derah asalnya," ujarnya di Hanggar Lanud Raden Sajad, Sabtu (15/2/2020) pagi.

Pendampingan dilakukan bukan tentang permasalahan kesehatan lagi, kondisi mereka telah kita nyatakan negatif dari virus corona, namun tentang keberlangsungan studi mereka.

Tujuannya, kata Yuri, untuk memberikan penyemangatan bagi mereka, mungkin ada kondisi mereka masih shock, sementara mereka dalam keadaan sehat namun harus diisolasi 14 hari, nah tentu itu akan berpengaruh dengan psikologi mereka.

Selain itu, nantinya tugas Pemda mengurusi mereka yang merupakan putra dan putri daerahnya.

"Mungkin ada kendala nantinya yang dihadapkan kepada mereka, seperti bagaimana pembiayaan mereka kembali ke Wuhan untuk melanjutkan studi dan lainnya," kata Yuri.

Sebab, lanjut dia para mahasiswa ini bukan orang yang berada.

Yuri menerangkan bahwa dari 238 WNI tersebut merupakan mahasiswa yang sedang melanjutkan studi di Wuhan.

"Di antara mereka ada yang beasiswa dari perusahaan dan ada dari pemerintah pusat dan bahkan juga Pemda setempat," ucapnya.

"Kita minta Pemda harus bertanggungjawab nantinya atas keberlangsungan pendidikan mereka ini, walau bagaimana pun mereka ini aset bangsa yang harus diperjuangkan mimpinya," kata Yuri.

Rombongan Menteri Tiba di Lanud Raden Sajad Natuna

Menteri Kesehatan RI, dr. Terawan bersama bersama Menteri PMK dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo tiba di bandara Lanud Raden Sajad, Natuna, Sabtu (15/2/2020).

Kedatangan rombongan kementerian di Lanud Raden Sajad tiba pada pukul 10:35 WIB, Sabtu (15/2/2020) menggunakan pesawat milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pantauan Tribun, rombongan menteri langsung menuju lapangan apel untuk makan siang bersama.

Sebelum rombongan kementerian tiba, 3 unit pesawat, 1 Hercules dan 2 boing yang akan mengangkut 238 WNI telah mendarat.

Siang ini pada pukul, 238 WNI akan diterbangkan ke menuju bandara udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Namun sebelum diberangkatkan, serangkaian prosesi acara akan digelar.

Dinyatakan Negatif Virus Corona

Sebanyak 238 Warga Negara Indonesia yang dievakuasi dari Wuhan dan menjalani observasi di Natuna, Kepri akhirnya dinyatakan negatif dari virus corona.

Mereka sudah 14 hari menjalani masa observasi karantina di Lanud Raden Sajad, Ranai, Natuna, Kepri.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, di Hanggar Lanud Raden Sajad, Sabtu (15/2/2020) pagi mengatakan, seluruh peserta observasi dinyatakan sehat.

"Lewat serangkaian proses pemeriksaan 238 dari hari pertama hingga hari ke 14 WNI kita nyatakan negatif," ucap Yuri.

"Mereka semua 100 persen sehat, ini kabar gembira bagi tanah air, bahwa anak-anak kita, aset bangsa semuanya dalam keadaan sehat," tegas Yuri.

Jadi, kata Yuri dengan penuh semangat, mari kita sambut mereka, jangan jauhi mereka. Dari awal mereka ini sehat dan sampai hari ini mereka semua sehat.

Yuri mengatakan siang ini mereka sudah akan kita terbangkan ke Jakarta, dan paling lambat pukul 14:00 WIB mereka sudah tiba di Jakarta, dan dari Jakarta akan dijemput langsung oleh Pemda masing masing.

"Tadi pagi mereka ada yang curhat kepada saya, mereka sudah rindu sama orang tua ingin bertemu," kata Yuri. (Tribunbatam.id/Bereslumbantobing)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved