HEADLINE TRIBUN BATAM

Bus Bimbar Tewaskan Calon Pengantin, Kecelakaan Maut di Bukit Daeng, Seruduk 4 Motor dari Belakang

Arief tak kuasa menahan tangis ketika mendapati Sri Wahyuni yang akan dinikahinya enam hari lagi, tewas kecelakaan.

wahyu indri yatno
halaman 01 TB 

Puluhan rekan kerja Sri Wahyuni juga berdatangan ke kamar jenazah RSUD dan mereka bertangisan. Semuanya larut dalam duka.

Dari data pihak kepolisian, Sri Wahyuni diketahui mendapat beberapa cedera parah di bagian kepala akibat benturan keras.

Sri juga mendapat cedera robek di tangan kanan dan cedera cukup fatal di bagian tubuh bagian belakang.

"Akibatnya, korban meninggal dunia," kata seorang penyidik dari Satuan Lalulintas Polresta Barelang.

Sementara itu, Erisza juga mengalami cedera parah di sekitar pinggang kanan dan kiri serta tulang tangan kanan.

Hingga berita ditulis, Erisza masih kritis dan mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

Erisza sempat dirawat di RS Casa Medika Mukakuning, namun kemudian dirujuk ke RS Awal Bros.

Humas Rumah Sakit RS Awal Bros, Cintya mengatakan pasien tersebut dalam penanganan darurat. "Masih upaya penanganan pasien. Karena ini kan emergency ya. Jadi penanganan emergencylah," katanya.

Cintya tidak bisa menjelaskan kondisi pasien dan menyerahkan ke pihak Kepolisian Resor Kota Barelang untuk menjelaskan.

"Nanti boleh tanya ke Polres untuk kondisi pasiennya bagaimana. Kita tidak bisa beri tahu kondisi pasien," sambungnya lagi.

Rem blong

Rahmat dan Bimbar yang dikemudikannya langsung diamankan polisi dan dibawa ke Poilresta Barelang untuk proses penyidikan.

Diperiksa di Unit III Kantor Pelayanan Kecelakaan Lalulintas Terpadu Polresta Barelang, Rahmat beberapa kali terdengar membela diri.

"Penumpang selamat semua kok, Pak. Mobil terbalik itu akibat amukan massa. Sengaja dibalikkan mobil itu," kata pria berambut ikal ini kepada penyidik.

Dalam pemeriksaan itu Rahmat mengaku jika dirinya bukanlah seorang “sopir tembak”, istilah untuk sopir pengganti atau sopir serep.

Seorang penyidik mengatakan bahwa Rahmat memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan setelah diperiksa, ia juga tidak dalam pengaruh narkoba atau minuman keras.

Menurut penyidik tersebut, Rahmat mengaku rem mobilnya blong.

“Tapi masih kita dalami,” kata seorang polisi. (dna/ian/bob/kdk/leo/rus)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved