KECELAKAAN DI BUKIT DAENG
WARGA Desak Pemerintah Scrap Bimbar, Ini 3 Catatan DPRD Batam Bagi Angkutan Umum Sebelum Beroperasi
DPRD Kota Batam memberi 3 catatan terhadap angkutan umum di Batam menyusul desakan pembubaran Bimbar di Batam setelah menabrak 4 motor di Bukit Daeng.
Ia mengatakan, setiap badan usaha harus bertanggungjawab atas apa yang terjadi di lapangan. Pemilik kendaraan jangan hanya mementingkan keuntungan dan mengabaikan keselamatan orang di jalan raya.
"Kadang dia di sebelah kiri, tiba-tiba langsung ke kanan. Suka-suka dia aja. Kan dalam aturannya tidak bisa seperti itu," katanya.
Rapat ini dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Batam, Rohaizat. Dan beberapa anggota Dewan lainnya, seperti, Muhammad Rudi, Tumbur Hutasoit, Amintas Tambunan, Biyanto dan Sumali.
3.000 Orang Tandatangani Petisi
Setelah kecelakaan maut di Bukit Daeng Batam, kini muncul petisi stop naik angkutan ugal-ugalan di Batam (Bimbar).
Petisi tersebut sudah ditantangani sekitar 3.000 warga Batam dan kemungkinan akan terus bertambah.
Bicara soal bimbar, memang tak lepas dengan kesan mobil tua dengan sopir ugal-ugalan.
Hal itu setidaknya terlihat dari alasan warga menandatangi petisi.
Berikut beberapa alasan masyarakat:
Muhammad Aziz Putra
Stop ugal-ugalan karena rezeki sudah ada Tuhan yang ngatur.
Nyawa tidak di perjual belikan.
Jadi utamakan keselamatan bersama
Rafa Zahra
Seharusnya yang mengedarai adalah orang2 yang punya rasa tanggung jawab...
Tanggung jawab atas penumpang dll...
Mungkin bimbar ini memang sering ugal2 an...
Semoga dikedepannya batam dapat memiliki kendaraan yang berkualitas secara luar dalam
Dzikri Ashari
Butuh berapa byawa lg agar pemerintah sadar, bahwa bimbar / dp ini perlu ditertibkan. Byk yang tak sesuai, mulai dari supir mabuk, supir ngantuk, supir ugal ugalab, supir serep/cadangan dan juga mobil yang sudah tidak layak pakai, jgn tanya pajak rata" sudah mati.
Lukluk Haritsah