Pelaku Penembakan Massal Bermotif Rasis di Jerman Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Rumahnya

Dia juga mengungkapkan adanya bukti termasuk rekam video dan sebuah "manifesto" ditemukan dari situs milik tersangka Tobias R.

Editor: Mairi Nandarson
twitter/bbc news
Polisi Jerman sedang melakukan penyelidikan di lokasi penembakan di Kota Hanau yang menewaskan 8 orang di dua bar Sisha. 

Menurut Kepala Kejaksaan Federan Jerman, Peter Frank, Sembilan orang korban penembakan di dua kafe rabu malam (19/02/2020) berusia antara 21 sampai 44 tahun dengan keseluruhan memiliki latar belakang imigran.

Meski beberapa dari mereka warga negara Jerman.

Dia juga mengungkapkan adanya bukti termasuk rekam video dan sebuah "manifesto" ditemukan dari situs milik tersangka Tobias R.

Di dalamnya menunjukkan keterlibatan pelaku dengan perilaku-perilaku rasis yang sangat dalam.

Selain lima orang warga Turki, seorang warga Bulgaria dan Bosnia juga dinyatakan tewas.

Asosiasi Kon-Med Kurdi di Jerman juga menyatakan beberapa orang etnis Kurdi menjadi korban dalam penembakan.

Mereka pun mengkritik otoritas Jerman yang tidak melakukan tindakan tegas terkait ekstremis teroris sayap kanan.

Kanselir Jerman, Angela Merkel mengatakan di Berlin, "rasisme adalah racun, kebencian adalah racun dan racun ini masih ada di masyarakat kita.

Racun inilah yang patut dipersalahkan atas banyaknya tindak kriminal."

Merkel juga mengingat pembunuhan yang dilakukan oleh sel Neo- Nazi (NSU) antara 2000-2007 serta pembunuhan Juni lalu terhadap politisi pro-migran, Walter Luebcke sebagai contoh ancaman yang dilakukan sayap kanan.

Selain itu, Angela Merkel juga mengutip serangan anti-semit mematikan pada Oktober lalu di Halle.

Peristiwa itu menimbulkan kekhawatiran atas meningkatnya kebencian anti-yahudi di Jerman.

Menurut Jaksa Peter Frank, tim investigasi telah berusaha mencari tahu apabila tersangka Tobias memiliki kaki tangan atau relasi di Jerman dan luar Jerman yang mungkin telah mengetahui rencana penyerangan ini.

Para kerabat dan keluarga korban berkumpuil di area Kafe pada kamis dan saling menguatkan satu sama lain dalam tangis.

"Saya tidak bisa kesal lebih dari ini," ujar Inge Bank (82) yang tinggal di dekat kafe lokasi kejadian.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved