VIRUS CORONA

Observasi Jilid 2, Ratusan WNI dari 2 Kapal Pesiar Bakal Dievakuasi terkait Corona, di Natuna Lagi?

Ratusan WNI dari kapal MV Diamond Princess dan kapal MV Dream World akan segera menjalani serangkaian proses evakuasi. Natuna termasuk daerah pilihan

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
Kompas.com
Seorang pria bermasker tengah menelepon dengan latar belakang kapal pesiar Diamond Princess yang di dalamnya terdapat penumpang yang menjalani karantina, di Terminal Daikoku Pier Cruise di Yokohama, Jepang, Rabu (19/2/2020). Setidaknya 500 penumpang diizinkan keluar setelah dikarantina selama 14 hari, menyusul kabar terdapat 542 penularan positif corona di dalam kapal tersebut. 

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Observasi jilid 2 dikabarkan akan kembali berlangsung di Natuna. Sejumlah persiapan telah dilakukan oleh pemerintah pusat.

Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) dari kapal MV Diamond Princess dan kapal MV Dream World akan segera menjalani serangkaian proses evakuasi.

Ada sebanyak 78 WNI di kapal Diamond Princess yang dikarantina Jepang serta 209 WNI kru kapal Dream World yang diisolasi Hong Kong akan segera dibawa ke Indonesia.

Dari informasi yang dihimpun Tribunbatam.id, kapal MV Dream World yang mengangkut ratusan WNI itu saat ini sudah berada di perairan laut lepas Bintan Provinsi Kepri. Sedangkan kapal MV Diamond Princess saat ini sedang berlabuh di Jepang.






Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto saat dihubungi Tribunbatam.id mengatakan, untuk mekanisme penjemputan pihaknya masih menunggu instruksi presiden.

"Belum ada perintah penjemputan dari presiden. Semua kegiatan ditujukan untuk penyiapan jika sewaktu waktu turun perintah penjemputan, termasuk Natuna," ujarnya, Sabtu (22/2/2020) siang.

Masa Observasi WNI dari Wuhan Selesai, Hanggar Lanud Raden Sajad Natuna Disterilisasi

Ini Harapan Bupati Natuna ke Pemerintah Pusat, Usai Daerahnya Jadi Tempat Observasi WNI dari Wuhan

Ia melanjutkan, untuk kedua kapal MV Diamond Princess dan kapal MV Dream World, fokus pemerintah untuk menjemput WNI yang ada di dalamnya.

Hanya saja untuk lokasi tempat mereka diobservasi masih menunggu instruksi presiden.

"Sudah ada 3 opsi lokasi, sama seperti yang kemarin, Biak, Papua dan Natuna. Kendati demikian masih menunggu perintah presiden," sambungnya.

Namun dari 3 lokasi tersebut, Natuna menjadi opsi pilihan. Lantaran sejumlah persiapan fasilitas yang dimiliki telah memadai untuk melangsungkan observasi jilid 2 pasca 238 WNI dinyatakan negatif setelah menjalani serangkaian observasi di Lanud Raden Sajad, Natuna.

Yuri mengatakan, untuk rencana evakuasi WNI dari dua kapal tersebut sudah cukup matang.

"Sudah hampir dua minggu kita rapatkan ini, sampai puyeng kepala, hehe," ujarnya.

Ia mengemukakan proses evakuasi WNI yang berada di kapal tersebut akan berbeda dengan perlakuan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China.

"Kalau yang sakit tidak boleh dievakuasi kan harus dirawat di sana. Ini yang dievakuasi yang sehat semua, kalau sakit tinggal di sana lah," ujarnya.

Bahkan untuk unsur pengamanan, puluhan personel Polda Kepri sudah diterjunkan ke Natuna.

Hal itu dibenarkan oleh Dansat Brimob Polda Kepri, Kombes Pol M Salipuh, bahwa saat ini ia bersama sejumlah anggota sudah siaga di Natuna.

Sementara Bupati Natuna Hamid Rizal saat dihubungi mengatakan, terkait Natuna menjadi lokasi observasi jilid 2, pihaknya belum mendapat laporan secara resmi.

Kendati demikian, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Natuna, Andes Putra mengatakan jika observasi kembali dipusatkan di Natuna, ia meminta agar pemerintah pusat dapat menjalin koordinasi terlebih dahulu, sehingga ada sosialisasi kepada warga.

"Jangan sampai terulang seperti kejadian kemarin. Rasa takut warga menggebu-gebu," ucapnya.

Tentunya, pusat agar mempertimbangkan dan mensuplai layanan fasilitas kesehatan yang ada serta menjamin ratusan WNI yang dievakuasi memang benar dalam kondisi sehat.

"Dan kita juga meminta agar Menteri Kesehatan nanti berkantor di Natuna selama proses observasi berlangsung," ujarnya.

Namun Andes mengaku sudah mendapat informasi via selulernya bahwa lokasi observasi akan dilakukan di Natuna, namun belum final.

Sebelumnya kapal pesiar Diamond Princess yang membawa 3.711 orang telah dikarantina selama 14 Februari di Pelabuhan Yokohama sejak 5 Februari 2020. Hal itu dilakukan karena ada 130 orang yang telah positif terjangkit virus corona.

Sementara itu, kapal pesiar Dream World yang membawa 3.600 orang telah dikarantina di Pelabuhan Victoria, Hong Kong sejak 6 Februari 2020. Kapal tersebut dikarantina setelah diketahui adanya 3 penumpang yang terinfeksi virus corona.

(Tribunbatam.id/bereslumbantobing)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved