VIRUS CORONA
Masa Observasi WNI dari Wuhan Selesai, Hanggar Lanud Raden Sajad Natuna Disterilisasi
Hanggar Lanud Raden Sajad, Ranai, Kabupaten Natuna disterilisasi usai masa observasi 238 WNI dari Wuhan selesai dilakukan, Sabtu (13/2/2020).
JAKARTA,TRIBUNBATAM.id - Hanggar Lanud Raden Sajad, Ranai, Kabupaten Natuna disterilisasi usai masa observasi 238 WNI dari Wuhan selesai dilakukan, Sabtu (13/2/2020).
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto menyebutkan agar proses pembersihannya lebih maksimal maka hanggar ditutup selama satu minggu.
“Sudah dilakasanakan dan ditutup seminggu kedepan biar sterilisasinya mateng,” kata Yuri kepada Tribunnews.com, Selasa (18/2/2020).
Yuri menjelaskan, proses pembersihan yang sampai satu minggu ini karena ada tiga bagian hanggar yang kemarin digunakan untuk observasi.
“Seminggu karena pembersihannya pelan-pelan itu kan karena itu tiga hanggar,” ucap Yuri.
Proses pembersihan tersebut termasuk melipat kembali tenda, meja, kursi yang kemudian didisinfeksi sebagai langkah strerilisasi.
“Dibersihkan kaya meja kursi dibersihkan semuanya ditata lagu terus velvet-velvetnya dilipat lagi setelah disterilkan didisinfeksi,” kata Yuri.
Adapun proses observasi kesehatan 238 WNI kemarin bersama dengan tim pendamping dilakukan selama 14 hari mulai tanggal 2 hingga 15 Februari 2020 sesuai standar dari World Health Organization.
Sebelumnya 238 WNI tersebut dievakuasi pemerintah dari 15 kota di provinsi Hubei, China yang dievakuasi karena rawan terhadap penularan novel corona virus (COVID-19).
Cerita Cinta saat Masa Observasi di Natuna
Berjuta kisah beribu cerita, momen observasi tak hanya melelulu tentang kesedihan dan kejenuhan. Namun banyak juga romantika selama berada di Natuna.
Empat belas hari bukanlah waktu yang singkat melalui aktivitas bersama-sama, bak ibu dan ayah serta anak-anak melewati hari hari dalam ruang terbatas.
“Iya, tentu berkesan. Dan tidak hanya berkesan, namun menggoreskan pengalaman berharga dalam hidup,” ujar seorang peserta observasi karantina, Yayu Indah Maharani.
Sembari menenteng tas ranselnya, Yayu bercerita bahwa pengalaman yang dilaluinya tidak akan terlupakan begitu saja.
Sebab, seumur hidup, baru kali ini dirinya mengalami kejadian, diobservasi dalam sebuah ruang dengan gerak terbatas selama dua minggu.