BATAM TERKINI
Pemotor Batam Terpaksa Beli Pertalite, Warga: di SPBU Langka Tapi Pengecer Pinggir Jalan Banyak
Sejumlah masyarakat mengeluhkan BBM bersubsidi jenis premium kembali langka di Kota Batam dan terpaksa beralih ke pertalite.
Pemotor Batam Terpaksa Beli Pertalite, Warga: di SPBU Langka Tapi Pengecer di Pinggir Jalan Malah Banyak
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sejumlah masyarakat mengeluhkan BBM bersubsidi jenis premium kembali langka di Kota Batam.
Hal ini membuat secara terpaksa masyarakat beralih ke pertalite.
"Sekarang susah dan kalau saya sih bilang udah jarang di SPBU ada premium. Mau tak mau, timbang motor tak ada minyak saya beralih ke pertalite," ujar seorang tukang kebun di salah satu Perumahan Batam Center, Jontor Sinaga kepada TRIBUNBATAM.id, Minggu (23/2/2020).
Diakuinya dengan gajinya yang tak full UMK (upah minimum kota) Batam saat ini, merasa sangat keberatan jika menggunakan pertalite.
Namun dirinya terpaksa membeli agar bisa berangkat kerja setiap harinya.
"Berat sih sebenarnya, apalagi gaji di bawah UMK. Belum lagi biaya makan sehari-hari, sekolah anak-anak, dan biaya tak terduga lainnya," katanya.
Jontor menyebutkan, di SPBU tertentu sudah terjadwal pendistribusian premium. Hanya saja, jumlah yang dibagikan tidak sesuai dengan permintaan masyarakat.
"Baru sebentar nanti, udah langsung habis. Apesnya lagi kalau kita ngantre panjang, pada giliran kita habis pula," katanya.
Hal yang sama diakui salah seorang pengumpul barang-barang bekas, Yosef.
Ia juga menyesalkan BBM premium saat ini cukup langka.
"Emang masih ada jual ya sekarang? Saya sudah beberapa bulan ini, bensin becak pakai pertalite. Tak terharap lagilah premium," ujarnya.
Nah, yang membuat herannya lagi, di sejumlah SPBU tak ada, di pengecer jalanan malah banyak.
Ironisnya lagi, katanya, beberapa bulan lalu, dirinya sempat mendapat premium, namun ada beberapa mobil-mobil mewah yang turut menantre tanpa dilarang oleh SPBU.
• MOBIL Mewah Ikut Antre, Pertamina Ungkap Penyebab Premium Makin Langka di Batam
"Mobil-mobil mewah banyak kak. Orang SPBU tutup mata saja dan memberikannya. Padahal banyak rakyat susah yang masih membutuhkan premium itu," sesalnya.