Topik ILC Malam Ini Jakarta Dirundung Banjir: Salahkah Anies?, Status Karni Ilyas Banjir Komentar

Indonesia Lawyer Club (ILC) TV One malam ini mengangkat topik banjir Jakarta. Presiden ILC Karni Ilyas memposting judul ILC "Jakarta Dirundung Banjir:

Kompas.com
Istana Kepresidenan Jakarta turut tergenang banjir. Kondisi sejumlah titik di Istana tergenang dibagikan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung lewat sejumlah foto dan video di grup WhatsApp wartawan. (Istimewa) 

JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Indonesia Lawyer Club (ILC) TV One malam ini mengangkat topik banjir Jakarta

Presiden ILC Karni Ilyas memposting judul ILC "Jakarta Dirundung Banjir: Salahkah Anies?

ILC Bahas Isu Panas Banjir Jakarta, Sekda Bela Anies, Tapi Hasil Survei Ahok & Jokowi Lebih Baik

Postingan Karni Ilyas langsung mendapatkan respon netizen.

Ada yang mengkritisi judul ILC kurang menggigit.

Diskusi ILC tadi malam berlangsung seru. 
Indonesia Lawyer Club (ILC) tadi malam mengangkat topik hangat yakni Banjir Jakarta.
Talkshow ILC TV One tadi malam berlangsung seru. Presiden ILC TV One Karni Ilyas Selasa (25/2/2020) mengangkat tema Banjir Jakarta. 

Sekda DKI Jakarta Saefullah hadir mewakili Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Juga hadir pengamat politik M Qodari.

Dua hari terakhir, Banjir Jakarta menjadi isu panas.

Postingan-postingan netizen di lini masa media sosial menunjukkan betapa menderitanya warga DKI Jakarta akibat Banjir Jakarta ini

"Walaupun ini adalah musibah semua tahu ada nuansa politik dalam kasus ini terutama dalam kasus banjir di Jakarta ini. Hingga kita undang pengamat politik Qodari," kata Karni Ilyas sebelum mempersilakan Qodari berbicara.

 Reaksi PKS Soal Banjir Jakarta, Mardani Ali Sera: Mas Anies Nyuwun Sewu

 Yunarto Wijaya Pamer Foto Naik Perahu Karet di Tengah Banjir & Istri Pakai Baju Ahok: Sore Pak Anies

Qodari memaparkan temuan survei jika warga DKI Jakarta meyakini 2 Gubernur terdahulu, Ahok dan Jokowi lebih berhasil menangani Banjir Jakarta dibanding gubernur sekarang Anies Baswedan. 

Survei Indo Barometer menunjukkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dipersepsikan lebih sukses menangani musibah banjir dibanding Anies Baswedan.

Nama Ahok mengungguli Gubernur DKI lainnya, seperti Jokowi dan Anies Baswedan.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan 42 persen dari total 1.200 responden menilai Ahok berhasil mengatasi banjir di Jakarta selama menjabat DKI-1.

"Gubernur Jakarta yang dianggap paling berhasil adalah Basuki Tjahaja Purnama sebesar 42 persen. Disusul Joko Widodo 25 persen dan Anies Baswedan 4,1 persen," kata Qodari

Indo Barometer mencatat isu banjir menjadi isu krusial di publik Jakarta. Sebab 61,4 persen responden menilai banjir menjadi tanggung jawab Pemprov DKI. Sementara 26,2 persen menyatakan banjir Jakarta adalah urusan pemerintah pusat.

 Qodari juga menuturkan sebanyak 60,3 persen responden menilai banjir di Jakarta bisa diselesaikan. Alasan yang disampaikan responden seputar banjir disebabkan kesalahan manusia, tergantung kepemimpinan gubernur, dan kebijakan pemerintah pusat.

Sementara 27,3 persen responden pesimistis banjir di DKI bisa rampung. Mereka beralasan Jakarta terlalu padat, nasib Jakarta sebagai daerah langganan banjir, dan posisi Jakarta sebagai dataran rendah.

Simak Videonya:

Sekda DKI Bandingkan Jokowi & Anies

Saat giliran bicara, Saefullah Sekda DKI Jakarta memaparkan kondisi yang dihadapi di lapangan.

"Banjir di 2020 ini berawal dari tanggal 1 Januari 2 januari kemudian 24-25 Februari ini. Kami hadir di sini atas nama Kepala BPPD DKI Jakarta. Maklum dari pagi belum pulang," kata Saefullah.

"Mewakili Bapak Gubernur DKI Jakarta," tambah Karni Ilyas.

"Tugasnya (BPPD) adalah menanga i bencana di DKI Jakarta. Apakah itu kebakaran gempa bumi atau hujan yang lebat. Kebanyakan kita semuanya kalau ada gempa bumi selalu bertanya berapa skala richter itu. Tetapi kalau hujan turun di mana yang banjir Tidak bertanya berapa intesitas hujan yang turun pada satu jam itu," kata Saefullah.

"Tadi terima kasih kepala BMKG sudah menyampaiakn bahwa curah hujan tertinggi di jakarta 377 dan itu adanya di Halim. Tanggal 1 bulan 2  itu besar tapi tidak ekstrem makanya kita bisa tangani dengan baik. Untuk 24 dan 25 ini Februuari ada angka 278 intensitasnya di kemayoran dan Pulau Gadung," kata Saefullah.

Saefullah memaparkan kerja-kerja Gubernur DKI mengatasi banjir.

"Tadi Bang Qodari membandingkan, saya juga sejenis dengan itu bahwa Pak Jokowi 2012 beberapa bulan setelah menjadi gubernur DKI jakarta itu juga ada banjir besar. Tahun 2013 awal tepatnya waktu itu paling besar HI terendam dan halaman istana sedikit terendam karena bendungan ratuhari jebol sepanjang kurang leibh 20 meter. Itu kita tangani dalam waktu kurang lebih 4 hari baru bisa dilalui. dan beberapa daerah lain normal dalam beberapa hari," kata Saefullah.

"Pak Jokowi pekerja keras dan diapresiasi warga jakarta dan warga Indonesia buktinya teprilih jadi Presiden. Pak gubernur Anies juga pekerja keras terlihat dari tanggal 1 penangaannya tanggal 1 bulan 2 dan penanganannya. tanggal 24 dan 25juga. Waktu tanggal 1 (bulan 1) itu kurang dari 1 x 24 jam fasilitas umum transportasi sekolah puskesmas kita pastikan sudah bisa melayani keeseokan harinya. Kemudian tanggal 24 kemarin, itu ada beberapa ruas jalan di Halim, underpass, Jl Perintis Kemerdekaan Pulau Mas itu kita tuntaskan pada kemarin malam pukul 03.00 pagi hingga pagi-pagi servis Pemprov DKI Jakarta kepada masyarakatnya selesai, sudah bisa dilalui dan aktivitas siang harinya sudah bisa berjalan lagi," kata Saefullah.

Simak video lengkapnya:

Banjir lagi-lagi melanda Jakarta.

Komplek Polri Pondok Karya tidak luput dari genangan banjir Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Pantauan Tribunnews, genangan air masih terlihat di Komplek Polri Pondok Karya, Mampang Praparatan, Jakarta Selatan.

Sejumlah petugas pun terlihat berjaga dengan perahu karet di depan komplek Polri tersebut.

Beberapa petugas pasukan orange bersiap di lokasi untuk membantu mengevakuasi warga.

Puluhan petugas kepolisian terlihat berjaga di sekitaran lokasi.

Banjir di Komplek Polri Pondok Karya Mampang Prapatan_1
Komplek Polri Pondok Karya Mampang Prapatan tidak luput dari genangan banjir Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Menurut salah satu warga, air mulai masuk ke dalam Komplek Polri sekitar pukul 05.00 WIB, pagi tadi.

"Sekitar jam 5-an subuh tadi naik airnya," ucap Agus, warga Bangka I.

Pengamatan Tribunnews, air genangan di Komplek Polri sekitar 100-150 cm.

Bahkan, air menggenangi hampir separuh rumah berlantai dua tepat di depan komplek Polri.

Sejumlah warga yang mencoba masuk ke dalam komplek tersebut bahkan terendam hingga dada.

Diketahui, sejak Senin (24/2/2020) malam, DKI Jakarta dan sekitaran diguyur hujan deras.

Bahkan hingga saat ini, hujan dengan intensitas rendah masih mengguyur sebagian wilayah Jakarta.

Rendam 200 RW

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dampak banjir yang terjadi hari ini merendam lebih dari 200 RW, dari jumlah RW se-Jakarta yang mencapai 2.738.

Hal itu ia ungkapkan saat melakukan peninjauan ke Pintu Air Manggarai, Jakarta, seperti dikutip dari wawancara live Kompas TV, Selasa (25/2/2020).

"Saat ini jumlah RW yang terdampak dan masih bergerak terus, di atas 200 RW terdampak dari jumlah 2.738 RW di Jakarta," kata Anies.

Sejauh ia mengatakan, fokus pemerintah provinsi membantu korban terdampak dengan
membangun pos pengungsian di wilayah terdampak, pos kesehatan dan kebutuhan pokok masyarakat.

"Jadi kita siapkan di semua tempat. Sekarang konsentrasi penanggulangan bencana berada di masyarakat. Semua sumber daya kita siapkan, ke lapangan semua," tambah Anies.

Ia mengimbau, jika masyarakat membutuhkan bantuan bisa menghubungi kontak telepon di 112.

"Masyarakat yang butuh bantuan kontak kami di 112 atau datang ke kelurahan terdekat," ujar mantan mendikbud ini.

Dikutip dari twitter TMC Polda Metro Jaya, setidaknya lebih dari 40 titik banjir di DKI Jakarta yang terpantau dari dini hari, dengan sebaran merata di seluruh wilayah Jakarta.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved