ANAMBAS TERKINI
Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan, Polres Anambas dan Dishub LH Adakan Focus Grup Discussion
Kapolres Anambas, AKBP Cakhyo Dipo Alam S.I.K. mengatakan dengan FGD ini diharapkan masyarakat peduli terhadap lingkungan
Bupati Kepulauan Anambas Abdul Haris mengatakan, berdasarkan Perda yang sudah terbentuk, pemerintah akan memberi sanksi bagi siapa saja yang membuang sampah sembarangan dengan denda Rp 50 ribu.
"Dengan sudah adanya Perda pengelolaan sampah ini, diharapkan masyarakat dapat mematuhi peraturan yang ada, selain itu masyarakat dengan sendiri dapat sadar bahwa kebersihan itu penting dilaksanakan," ujar Haris, pada Jumat (27/12/2019).
Selain itu, dengan melihat bahwa Kabupaten Kepulauan Anambas ini merupakan wilayah kelautan, dan dikelilingi dengan pulau-pulau yang indah, tentunya perlu sekali menjaga kebersihan laut. Sebab Kabupaten Kepulauan Anambas adalah tempat di mana para turis berdatangan.
"Jadi saya sangat berharap masyarakat menjaga lingkungan kita, tentunya jika wilayah kita bersih orang yang berdatangan pun akan merasa senang dan ingin datang lagi dan lagi," kata Haris.
Karena Perda pengelolaan sampah sudah terbentuk maka masyarakat harus mematuhi dan mendukung Perda tersebut.
Tembus 1 Ton
Jumlah sampah rumah tangga di Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri mencapai 1 ton dalam satu hari.
Petugas kebersihan dari Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup memulai aktivitas mereka sejak subuh hingga pukul 9 pagi.
Beberapa lokasi seperti Jalan Pattimura dan Hang Tuah menjadi lokasi yang biasa didatangi petugas kebersihan.
Mereka mengumpulkan sampah yang mengapung di air menggunakan jaring. Jika air laut sedang pasang, jumlah sampah lebih banyak mengapung dan menumpuk di sekitar sudut jembatan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Persampahan Tarempa Badariah Anggraini menjelaskan, sedikitnya 30 orang petugas kebersihan yang bertugas di Tarempa.
Mereka dibagi menjadi pembersih sampah di laut, pembersih sampah di darat sekitar jalan, dan pengangkut sampah.
"Kalau sampah kita angkut setiap hari. Kalau seminggu dua kali kami yang kewalahan. Sedangkan sehari saja hampir satu ton yang terkumpul. Makanya kita ada pengangkut sampah yang selalu mengambil sampah di rumah-rumah warga," ucap Badariah, Kamis (26/9/2019).
Keberadaan tempat sampah sudah disediakan oleh UPT persampahan. Hanya saja, ada beberapa warga yang protes tempat sampah diletakkan di depan rumah warga.
Warga khawatir muncul bau tidak sedap di rumahnya. Hal ini yang disayangkan Badariah.
