PILKADA KEPRI
Isdianto Batal Jadi Pendamping Soerya Respationo di Pilgub Kepri 2020, Ini Respon Kedua Kubu
Soerya dan Isdianto batal maju berpasangan di pemilihan kepala daerah (pilkada) Kepri 2020. Ini respon kedua kubu terkait hal itu
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Mendekati pemilihan kepala daerah (pilkada) Kepri 2020, peta politik di Kepri banyak yang berubah. Sebut saja seperti pasangan Soerya Respationo dan Isdianto.
Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kepri dan Plt Gubernur Kepri itu sebelumnya terlihat mesra dalam berbagai kesempatan. Keduanyapun sudah mendeklarasikan akan maju berpasangan untuk pemilihan Gubernur Kepri 2020, 23 September mendatang.
Soerya sebagai calon Gubernur Kepri, sedangkan Isdianto sebagai calon Wakil Gubernur Kepri. Belakangan, dari kedua belah pihak memberikan tanggapan berbeda.
Soerya menegaskan ‘perceraian’-nya dengan Isdianto tidak ada kaitannya dengan isu yang berhembus bahwa PDIP tidak menyertakan nama Isdianto dengan Soerya ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan. Isu itu konon menjadi alasan kubu Isdianto untuk memisahkan diri dari Soerya dan PDI Perjuangan.
Soerya pun menanggapi secara tegas kebenaran isu yang berkembang saat Rakerda PDIP kepri tersebut.
“Tak ada kaitan Rakerda dengan pengiriman nama bakal calon (Bacalon) ke DPP,” tegas Soerya melalui pesan WhatsApp kepada Tribun, Kamis (27/2/2020) sore.
Soerya menjelaskan, namanya dan Isdianto sudah sejak lama dikirimkan ke DPP.
• Isdianto Hengkang dari PDI Perjuangan, Begini Tanggapan Politisi Senior di Kepri; Prihatin Ya
• PDIP Siapkan 3 Calon Wakil saat Pilgub Kepri, Ini Profil dan Perjalanan Politik Soerya Respationo
Bahkan, pada waktu rapat pembahasan di DPP, Isdianto juga hadir secara langsung.
“Kini dia sudah memilih jalannya sendiri. Kita hormati hak politiknya,” sebut Soerya lagi.
Mantan Wakil Gubernur Kepri itu menilai sosok Isdianto yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kepri ini, secara kepartaian, tidak loyal. Padahal, dalam berpartai, setiap kader harus menunjukkan kepatuhan.
“Dengan demikian, bisa dikatakan juga dia merupakan kader yang tidak baik,” kata Soerya, “Ini keputusan belum diambil, dia sudah memutuskan hengkang. Apakah ini perilaku kader yang baik? Silahkan dijawab sendiri sama Isdianto,” sambung Soerya.
Soerya juga mengomentari istilah ‘kacang lupa kulit’ yang sempat muncul dan kemudian dibantah oleh Isdianto.
“Katanya tidak mau disebut kacang yang lupa kulitnya. Tapi perilakunya seperti itu. Ya sudah, terserah dia. Moga-moga nanti kita bertemu di arena gelanggang Pilkada,” kata Soerya.
Isdianto sendiri tidak pernah berkomentar tentang perang dingin antara kubunya dengan Soerya.
Dia lebih memilih menghindar ketika ditanya seputar sikap politik apalagi kisruh antara dirinya dengan Soerya.