HEADLINE TRIBUN BATAM
Warga Batam Tak Perlu Panik, 11 Orang Dikarantina, Kontak dengan Penderita Corona Singapura
Awalnya 11 warga Batam tersebut dikarantina di Asrama Haji Batam Centre, namun kemudian dipindahkan ke rumah milik WN Singapura yang berinisial VP.
Didi mengatakan, karantina di rumah tersebut lebih aman dan sudah restu dari keluarga VP.
Pemindahan ini dilakukan karena sarana di rumah milik VP itu lebih memadai. Sedangkan kebutuhan hidup orang-orang yang dikarantina, disediakan pemerintah.
"Kita pindahkan karena Asrama Haji sedang sibuk persiapan untuk embarkasi haji nanti,” kata Tjetjep, “"Di sana lebih bagus tempatnya. Bahkan ada kolam renangnya juga,” tambahnya.
Dari penelusuran otoritas kesehatan di Batam, pembantu VP terhubung dengan 10 orang lainnya. Satu diantaranya seorang pengemudi transportasi online di Batam.
Sopir bersama istri serta anaknya dikarantina di rumah sendiri. Sedangkan 11 lainnya, awalnya dikarantina di Asrama Haji Batam, namun kemudian dipindahkan ke rumah WN Singapura tersebut.
VP diumumkan sebagai salah satu dari empat kasus baru oleh otoritas kesehatan Singapura, Minggu (1/3/2020) dan diketahui terkait penularan di Wizlearn Technologies, Science Park Singapura. Yakni kasus 103, 104 dan 105.
Wanita itu (kasus 103) berada di Batam dari 21-23 Februari dan diduga tertular dari keluarganya, kasus 93. Wanita ini dikarantina di rumahnya di Singapura pada 26 Februari setelah diidentifikasi sebagai kontak dekat kasus 93.
Pada 29 Februari diketahui memiliki gejala dan segera dibawa ke Pusat Penyakit Menular Nasional (NCID) dengan ambulans dan diisolasi. Ia dinyatakan popsitif, Minggu pagi.
Selain VP, pembantunya WN Myanmar berusia 25 tahun juga berada di Batam di waktu yang sama.
Untuk Singapura sendiri, hingga Senin (2/3), tercatat 108 kasus dan 78 orang sudah dinyatakan sembuh sehingga saat ini yang dirawat tinggal 30 pasien. Sebagian besar dalam kondisi stabil, hanya enam orang dalam perawatan intensif.
Sementara, dua kasus terbaru Singapura (107 dan 108), satu di antaranya diketahui pernah ke Jakarta pada 11-14 Februari.
Wanita Singapura berusia 68 tahun ini tidak memiliki sejarah perjalanan ke China, Daegu dan Cheongdo. Ia diduga terkait kasus 94, seorang wanita Singapura berusia 64 tahun di Raffles Institution.
Sedangkan kasus 108 seorang pembantu WN Filipina (34) pemegang izin kerja Singapura.
Ia terkait kasus 101, seorang pria Singapura berusia 61 tahun yang tinggal di Jalan Bukit Batok 31.
Pembantu lainnya di rumah itu sudah diumumkan positif sebagai kasus 102. (dna/yan/bob/dra/rus/kdk)