BATAM TERKINI
Warga Batam Serbu Apotik Berebut Masker Walau Harga Melejit, Panik Setelah Ada WNI Positif Corona
Warga Batam berburu masker ke sejumlah apotek dan supermarket. Meski harganya melejit tetap saja dibeli.
Warga Serbu Apotik dan Supermarket Berebut Masker Walau Harga Melejit, Panik Setelah Ada WNI Positif Corona
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pasca merebaknya Novel Coronavirus (Covid-19) ketersediaan masker mendadak langka.
Ini disebabkan warga yang panik memburu stok masker di tempat-tempat penjualan seperti supermarket maupun apotek.
TRIBUNBATAM.id mencoba menelusuri beberapa apotek di sekitaran Batam Centre dan Belian, serta di sebuah supermarket di kawasan Niaga Mas, Selasa (3/3/2020).
Di awal penelusuran bahkan tak ditemui apotik dan supermarket yang menjual masker pelindung lagi.
Menurut pegawai Kasir Supermarket Top 100 Niaga Mas, bahwa mereka sudah lama tak menyediakan masker di sana.
"Sudah lama kami tak menjual masker itu," ujar pegawai kasir tersebut.
Wanita itu pun hanya menyebutkan alasan bahwa stok masker telah lama habis.
• Cegah Virus Corona, Dinkes Karimun Tingkatkan Masa Inkubasi 2 Kali Lipat, Minta Peran Aktif Warga
Penelusuran TRIBUNBATAM.id sempat ada masker jenis n95 di Apotek Vitka Farma jalan Raja Alikelana dekat RS Elisabeth.
Menurut seorang pegawai pria yang berseragam Vitka warna merah marum itu, hanya tinggal stok masker n95 yang ada.
"Harganya Rp 85 ribu satu, kalau sekotak isi 10 harganya Rp 850 ribu," jelas pria tersebut.
Dia mengungkapkan alasan melonjaknya harga masker karena ketersediaannya langka saat ini.
"Stoknya langka, itu saja tinggal stok terakhir," sebutnya.
Pria tersebut menjelaskan bahwa sebelumnya Vitka Farma menjual masker jenis n95 sebelumnya senilai Rp 50 - 60 ribu.
"Dulu kita sempat menjual juga masker biasa yang empat lapis itu Rp 60 ribu isi tiga, dan yang dua lapis Rp 280 ribu isi 40," imbuhnya.
Normalnya, masker biasa empat lapis itu dijual mulai Rp 12 ribu hingga 15 ribu per bungkus isi tiga dan lima.
Dan untuk masker dua lapis hanya berkisar Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per buah.
Lalu di Apotek Kimia Farma Ruko Graha Kurnia Djaja ada masker dua lapis yang sudah dibungkus manual seharga Rp 40 ribu isi lima buah.
Pegawai Apotek Kimia Farma mengaku harga dipatok tinggi karena dari distributornya sudah mahal.
"Harganya sudah Rp 300 ribu lebih dari sana untuk satu kotak," ujar penjaga kasir yang mengenakan kerudung tersebut.
Tampaknya fenomena Covid-19 membuat warga Batam panik dan terus memburu masker.
Sementara harga masker di Batuaji tembus Rp 200 ribu. Penjualan masker di apotik yang ada di Batuaji dan Sagulung laris manis.
Bukan hanya laris, namun harga masker di apotik meningkat. Untuk masker tali dijual seharga Rp 5000 per lembar.
Sementara untuk masker N95 dijual Rp 25 ribu sampai Rp 31 ribu.
Untuk satu kotak masker tali dengan isi 40 peces dibadrol seharga Rp 200 ribu.
"Ini masih murah, kalau daerah Batam Centre mungkin sudah Rp 300 sampai 500 ribu, " kata Dewi, salah satu karyawan Apotik di Batuaji, Selasa (3/3/2020).
Dia mengatakan, dari pagi sampai siang hari warga sudah banyak yang membeli masker ke tempatnya.
"Stok kita sudah habis, di gudang tidak ada lagi, tinggal yang dipajang,"katanya.
Dia juga mengatakan stok yang tersisa hanya satu kotak masker tali, dua kotak masker N95 beda merek.
"Kalau ini habis ya gak ada lagi, mungkin nanti sore atau malam baru masuk lagi,"kata Dewi.
Sementara untuk beberapa toko seperti Alfamart dan Indomaret di Batuaji, persediaan masker sudah tidak ada."Sudah habis, barangnya belum dikirim," kata Santi, karyawan Indomaret di Batuaji.
Dia juga mengatakan penjualan masker satu bulan belakangan sangat laris.
"Kadang begitu sampai belum sempat kita pajang sudah ada yang beli," katanya.
Dia mengakui permintaan masker sangat banyak dari masyarakat.
"Nggak tau ya, mungkin karena adanya virus corona itu," kata Santi. (TRIBUNBATAM.id/Ardana Nasution/ Ian Sitanggang)