BATAM TERKINI

Konjen Singapura Soal Virus Corona: Batam Sembuh, Singapura Juga Sembuh

Konjen Singapura sengaja mengundang jurnalis Batam, guna menjelaskan kebijakan pemerintahnya sekaligus mengupdate kondisi terakhir penanganan corona.

Konjen Singapura Soal Virus Corona: Batam Sembuh, Singapura Juga Sembuh - mark_low_konjen_singapura_di_batam.jpg
dok_tribun_batam
Mark Low Konjen Singapura di Batam 2020
Konjen Singapura Soal Virus Corona: Batam Sembuh, Singapura Juga Sembuh - konjen_singapura_mark_low.jpg
thamzil_thahir/tribun
Konsul Jenderal Singapura di Batam, Mark Low (Maret 2020

“Selain COVID-19, kami juga harus bisa melawan fake news (kabar bohong), hoax tentang isu ini. Makanya kami mengundang teman-teman, dari mainstream media untuk menjelaskan ke publik apa yang kami lakukan, kebijakan, dan isu terakhir ALS (WNA Singapura yang meninggal dan dimakamkan di Batam, pekan lalu).”

Terkesan hati-hati, Mark begitu terbuka menjelaskan kronologis dan kebijakan pemerintahnya soal kasus ini.

Dia menepis kabar bahwa otoritas negaranya menolak menerima jenazah ALS karena almarhum terpapar virus Corona.

Hasil uji laboraturium juga mengkonfirmasi almarhum, negatif sympton Corona.

“Kalau kanapa dikuburkan di Batam, itu lebih karena persoalan privacy ALS. Keluarga di Singapura ingin dimakamkan di Singaoura, yang di Batam ingin dimakamkan di sini. Itu privacy, kami sangat menghargai itu.”

Sekitar seperempat jam, Mark menjelaskan tentang “sterilisasi 5 cluster penyebaran Corona di Singapura.

Dalam catatan Tribun, hampir sekitar 12 kali, dia mengulang istilah “contact tracing”.

Ini semacam upaya sistematis, terencana dan super’ hati-hati’ dari kementerian kesehatan Singapura, untuk menelusuri jejak interaksi personal, komunitas, dan lokasi pertemuan 117 pasien positif Corona, sejak Januari 2020 lalu.

Hingga saat ini, Singapura termasuk negara paling sukses menangani penyebaran pandemi virus pembunuh dari Wuhan, ibukota Hubei, provinsi ‘sentral” China daratan.

Hingga pukul 20.00 WIB, tercatat ada lima kasus baru. Kini total 117 kasus; 92 kasus dari warga lokal dan 25 kasu impor dari negara lain.

Dengan tingkat pemulihan hampir 80%, atau 81 orang dinyatakan pulih, dan 7 pasien masih dalam kondisi kritis.

Kini masih ada 29 pasien yang dapat perawatan.

 

 

“Dengan perkembangan terbaru ini, kami tingkatkan status ke Orange. Kita mengontrol semua orang yang keluar dan masuk. Ada thermal scanner di semua pintu perbatasan. Jika hijau, lanjut, jika merah langsung ke klinik diobservasi. Itu kalau warga Singapura. kalau warga asing, langsung turn araund, kita evakuasi kembali ke negaranya,” katanya.

Dia mengakui, sebagai negara ’service transito” di Asia Pasifik, Singapura sangat terpukul dengan penyebaran virus ini.

Dia menggambarkan, jika emergency ini berlanjut, kondisi ekonomi negaranya, bahkan sudah di ambang resesi di tahun ini.

“CoVID-19 ini kita tak tahu sampai kapan. Jujur kita tak mau ini terjadi. Kini, Singapura dibayangi resesi. Forecast pertumbuhan ekonomi bisa minus 0,5. But, Life to must go on. Singapura maju, Singapura Maju.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved