TRIBUN WIKI
Proses Pembuatan Ikan Salai, Diolah Dengan Cara Diasap Hingga Sering Dijadikan Oleh-oleh
Natuna memiliki hasil laut yang melimpah, salah satunya ikan. Daerah ini memiliki oleh-oleh khas yakni ikan salai.
TRIBUNBATAM.id - Menjadi daerah yang dikelilingi lautan membuat kabupaten Natuna memiliki hasil laut yang melimpah.
Terletak di ujung utara Selat Karimata, Natuna menyimpan jutaan kekayaan bahari.
Salah satu yang paling banyak adalah ikan.
Tak heran jika ikan menjadi salah satu makanan sehari-hari yang sangat mudah dijumpai di sini.
Selain diolah menjadi masakan atau lauk, ikan juga diolah dengan cara diasap untuk dijadikan oleh-oleh.
Bila berkunjung ke Natuna, tidak ada salahnya untuk membawa pulang ikan asap ini sebagai oleh-oleh.
Masyarakat setempat menyebutnya ikan salai.
Olahan ini berupa ikan yang dimasak dengan cara diasap selama beberapa jam.
Proses pengasapan ini akan membuat ikan menjadi tidak amis.
Selain itu, ikan yang diolah dengan cara ini cenderung lebih awet sehingga cocok untuk dijadikan oleh-oleh.
Umumnya, ikan yang digunakan adalah ikan tongkol.
Tidak sulit untuk menemukan ikan salai, sebab olahan ini biasanya banyak dijual di pinggir jalan, terutama di daerah Ranai.
Selain menjual ikan yang telah matang, biasanya penjual juga mengasapi ikan-ikan tersebut langsung di tempatnya berjualan.
Tak heran jika kedai penjual ikan salai akan penuh oleh kepulan asap.
Bahan pembakaran untuk mengasapi ikan ini umumnya menggunakan kayu agar lebih menjaga citarasa.
Tungku pengasapannya bertingkat-tingkat, sehingga dalam sekali mengasap bisa langsung menghasilkan banyak ikan.
Cara mengolah
- Ikan tongkol dibersihkan kemudian tusuk dengan tusukan bambu
- Oleskan bumbu bumbu kunyit, bawang dan kemiri agar lebih sedap
- Letakkan ikan yang akan diasap agak jauh dari sumber asap, jaraknya kurang lebih 1 meter dengan suhu 40-500c
- Asap ikan selama 2 hingga 3 jam hingga matang
- Gantung ikan yang telah matang agar terkena angin dan tidak panas
Dalam sekali proses pengasapan, biasanya seorang pedagang bisa mengasapi hingga 30 kg ikan.
Selain ikan tongkol, pedagang juga kerep menyediakan ikan manyu dan sotong dalam bentuk asap, sesuai pesanan pembeli.
Harga
Harga ikan salai relatif terjangkau, yakni mulai dari Rp 25 ribu per ekor dengan ukuran sedang.
Wilayah penyebaran
Ikan salai tidak hanya banyak ditemukan di daerah Natuna, namun juga daerah Sumatera lainnya seperti wilayah Kepri, Palembang, Medan, hingga Mandailing.
Setiap daerah menggunakan jenis ikan yang berbeda-beda.
Misalnya di daerah Palembang, ikan yang digunakan umumnya adalah ikan patin dan ikan baung.
Sedang Natuna menggunakan ikan tongkol dan biasanya juga dikirim ke beberapa daerah lain seperti Tanjungpinang.
Kelebihan
Ikan salai tidak kalah sedap dengan ikan segar.
Untuk dijadikan oleh-oleh, ikan ini cenderung lebih mudah dibawa dan tahan lama.
Bila ingin diolah lagi, ikan ini juga bisa dimasak dengan beberapa bumbu untuk dijadikan berbagai jenis masakan.