VIRUS CORONA

Dampak Covid-19, Pelabuhan Internasional Sekupang Sepi, 'Pengunjung Bisa Dihitung Jari'

Aktivitas di Pelabuhan Feri Internasional Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri tampak sepi akibat wabah virus Corona atau Covid-19.

TribunBatam.id/Bereslumbantobing
Pintu kedatangan Pelabuhan Internasional Sekupang, Kota batam, Senin (9/3/2020). Penurunan jumlah penumpang begitu terasa di pelabuhan ini akibat wabah virus Corona. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Aktivitas di Pelabuhan Feri Internasional Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri tampak sepi.

Ini akibat kekhawatiran masyarakat, termasuk wisatawan mancanegara untuk bepergian akibat wabah virus Corona.

Pantauan TribunBatam.id, hanya beberapa pengunjung yang terlihat.

Sejumlah pedagang yang biasa berjualan di pelabuhan itu tampak kosong.

"Iya seperti ini lah bang, sepi tak ada pengunjung. Bisa dihitung jari jumlah pengunjung yang datang," ujar seorang padagang paket prabayar tepatnya di pintu kedatangan penumpang, Senin (9/3/2020).

Otoritas pelabuhan sebelumnya mengatakan, penurunan jumlah penumpang begitu terasa setiap harinya di pelabuhan ini.

Bila jumlah penumpang dalam satu hari bisa mencapai 2 hingga 3 ribu penumpang, kini jumlahnya bisa menembus angka 800 hingga 900 orang per harinya.

"Turunnya hingga 50 persen lebih," ujar Humas Pelabuhan Feri Internasional Sekupang, Arif.

Arif mengatakan, jumlah penumpang dalam satu trip perjalanan hanya berjumlah 15 hingga 20 orang saja.

Hal itu berbeda pada hari sebelumnya dengan jumlah penumpang mencapai 200 orang.

Kebijakan Pemerintah Pusat

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya meminta Pemerintah Daerah di 10 destinasi pariwisata untuk tidak menarik pajak hotel dan restoran kepada pengusaha. Hal tersebut berlaku selama 6 bulan terhitung Maret 2020.

"Pemerintah daerah diminta untuk tidak memungut pajak hotel dan restoran selama enam bulan. Tapi pemerintah daerah nanti diganti pemerintah pusat 10 persen sendiri," ujar dia ketika memberi penjelasan di Jakarta, Rabu (26/2/2020) seperti dilansir Kompas.com.

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan memberi pemerintah daerah sebesar Rp 3,3 triliun dari dana cadangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

Adapun 10 destinasi wisata tersebut antara lain, Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit, Tanjung Pinang, dan Tanjung Pandan.

"10 destinasi pariwisata di 33 kabupaten dan kota tidak memungut pajak PHRInya. Namun pemerintah daerah tidak mengalami kerugian karena pemerintah pusat pasti mengompensasi mereka Rp 3,3 triliun. Kita harap ini bisa meningkatkan minat untuk travelling di dalam negeri maupun dari negara di luar RRT (Republik Rakyat Tiongkok)," ujar dia.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan, langkah pemerintah dalam memberikan stimulus di bidang pariwisata dibutuhkan untuk mengompensasi penurunan permintaan di industri akibat virus Corona.

Gagal Berangkat ke Singapura, RT Diamankan Polisi di Pelabuhan Batam Center terkait TPPO

KEBAKARAN DI BATAM - 5 Rumah Pejabat BP Batam di Sekupang Nyaris Hangus Dilalap Api

 

Pasalnya, China yang merupakan pusat persebaran virus saat ini tengah mengisolasi negaranya setiap tahun menyumbangkan 2 juta turis asing ke Indonesia.

Selain memberikan insentif kepada pengusaha hotel dan restoran dengan pembebasan pajak, Sri Mulyani juga memberikan insentif kepada industri wisata yang meliputi agen perjalanan hingga maskapai sebesar Rp 290 miliar untuk menarik wisatawan asing di luar China.(TribunBatam.id/Bereslumbangtobing) (Kompas.com/Mutia Fauzia)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved