150 Tahun Hilang, Akhirnya Keris Kyai Naga Siluman Pangeran Diponegoro Ditemukan di Belanda

Selama ratusan tahun keris Kyai Naga Siluman hilang kepunyaan Pangeran Diponegoro, resmi diserahkan ke Museum Nasional Indonesia di Jakarta, pada Kami

Editor: Eko Setiawan
Kolase Warta Kota/Ilustrasi/Istimewa
Selama 150 tahun keris Pangeran Diponegoro hilang, keris Kyai Naga Siluman dipulangkan ke tanah air. 

Sosok naga ini hanya bisa terlihat dari posisi tertentu.

Mengapa keris itu diberi nama siluman?

Melansir historia.id, dalam biografi Pangeran Diponegoro, Kuasa Ramalan, sejarawan Peter Carey mencatat kemungkinan karena Diponegoro dalam perjalanan berkelananya pada 1805 menginap satu malam di Gua Siluman (Guwo Seluman) di Pantai Selatan.

Gua Siluman disebut dalam Kidung Lelembut (Nyanyian Arwah) sebagai istana arwah di bawah kekuasaan dewi pantai selatan, Ratu Kidul, yang diperintah melalui wakilnya, Putri Genowati.

Ratu Kidul mendatangi Diponegoro dalam bentuk semburat cahaya.

Namun, Diponegoro demikian terserap dalam samadinya sehingga tak mempan digoda.

Dia pun mundur sambil berjanji bila saatnya tiba akan datang lagi kepadanya.

“Sebilah keris pusaka Diponegoro, yang kemudian diserahkan kepada Raja Belanda, Willem I, sebagai suatu lambang kemenangan dalam perang, konon bertatahkan nama Kanjeng Kiai Naga Siluman,” tulis Carey.

Keaslian keris Kyai Nogo Siloeman telah dikonfirmasi oleh Ketua Departemen Sejarah Universitas Gadjah Mada, Sri Margana yang tergabung dalam tim ahli dari Indonesia.

Pada 24 Februari lalu, Margana datang ke Belanda untuk memastikan keaslian keris tersebut.

Sri Margana, dalam keterangan tertulisnya yang disampaikan kepada BBC News Indonesia, mengaku memiliki sedikit perbedaan pendapat dengan tim peneliti Belanda tentang salah satu dari tiga binatang yang diukirkan pada keris itu.

"Tim sebelumnya menyatakan bahwa binatang ketiga itu adalah singa, harimau atau gajah. Namun setelah saya melihat langsung objeknya, saya dapat memastikan bahwa binatang yang diinterpretasikan sebagai gajah, singa atau harimau itu sebenarnya adalah Naga Siluman Jawa," papar Margana.

"Dari ukiran Naga Siluman Jawa ini saya berkeyakinan bahwa keris ini adalah keris Pangeran Diponegoro yang dinamai Naga Siluman itu," tulisnya.

Akan dipamerkan di Museum Nasional

Margana menambahkan, keris Kiai Naga Siluman tidak lebih penting dari keris Kiai Ageng Bondoyudo yang dikubur bersama jasad sang Pangeran di Makassar.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved