Setelah Luhut, Ali Ngabalin Ungkap Hal Lain Soal Ahok Jadi Bos Baru Ibukota di Kalimantan

Ali Ngabalin juga menyoroti banyaknya kritikan terhadap Ahok. Ia mengungkap hal lain soal Ahok jadi bos baru ibukota di Kalimantan

TRIBUN MEDAN/FATAH BAGINDA GORBY SIREGAR
Tenaga Ahli Utama Deputi IV Komunikasi Politik Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin dalam dialog kebangsaan di Kampus UIN Sumut, Kamis (21/3/2019). #Ali Ngabalin Blak-blakan Soal Ahok Jadi Bos Baru Ibukota di Kalimantan, Sebut Label Anak Emas Jokowi 

TRIBUNBATAM.id - Nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali ramai dibicarakan setelah dikabarkan sebagai calon kuat Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN).

Soal peluang Ahok dalam bursa Kepala Badan Otorita IKN, sejumlah tokoh angkat bicara.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin salah satunya.

Meskipun begitu, Ali Ngabalin membantah jika Ahok dikatakan sebagai 'anak emas' Jokowi.

 Hal itu disampaikan Ali Ngabalin saat menjadi bintang tamu dalam tayangan 'DUA ARAH' Kompas TV, Senin (9/3/2020).

Pada kesempatan itu, Ali Ngabalin mulanya menyoroti banyaknya kritikan terhadap Ahok.

Menurut dia, wajar-wajar saja jika Jokowi menyebutkan nama Ahok di antara empat kandidat bos di ibu kota baru.

"Kalau menyebutkan nama Ahok dan calon CEO bagi ibu kota negara baru adakah yang ganjil di situ?," tanya Ali Ngabalin.

"Adakah yang bermasalah di situ atau adakah yang bertentangan dengan culture, budaya Indonesia?"

 Ali Ngabalin lantas menyinggung sensitifitas banyak pihak saat mendengar nama Ahok.

"Ketika orang menyebutkan nama Ahok kenapa kita rasa gatal badan, gemes-gemes, demam, gitu loh," jelas Ali Ngabalin.

Menurut dia, Jokowi memiliki alasan tertentu saat memilih Ahok menjadi satu di antara empat kandidat bos ibu kota baru.

"Menyebutkan nama Ahok salah satu di antara 4 nama yang disebutkan bapak presiden karena dia punya kriteria penting," ujar Ali Ngabalin.

Terkait hal itu, Ali Ngabalin pun secara terang-terangan menyebutkan lima kriteria yang dipenuh Ahok untuk memimpin ibu kota baru.

"Pertama, coba perhatikan, anak muda, cepat ambil suatu keputusan, memiliki kemampuan manajerial yang oke, punya resources yang bagus," terang Ali Ngabalin.

"Dia punya kemampuan leadership, ada budaya yang bisa dipakai untuk bisa memimpin sebuah ibu kota negara baru seperti itu."

Lantas, Ali Ngabalin pun secara gamblang setuju jika Ahok ditunjuk sebagai pimpinan di ibu kota baru.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved