BATAM KRISIS AIR

Selain Krisis Air, Warga Batam Terancam Krisis Listrik, PLN: Operasional Pembangkit Kami Pakai Air

Di tengah ancaman krisis air di Batam, muncul isu baru. Warga Batam juga terancam krisis pasokan listrik. Ini kata perwakilan Bright PLN Batam.

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ICHWAN NUR FADILLAH
Perwakilan Bright PLN Batam saat menyampaikan keresahannya terhadap krisis air baku dalam pertemuan yang digelar ATB, Kamis (12/3/2020) di Radisson Hotel. 
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Di tengah ancaman krisis air di Batam, muncul isu baru. Warga Batam juga terancam krisis pasokan listrik.

Hal ini terungkap dari keresahan perwakilan pelaku industri di Batam, yakni Bright PLN Batam, dalam pertemuan terbuka yang diselenggarakan PT. Adhya Tirta Batam (ATB), Kamis (12/3/2020) di Radisson Convention Centre Batam.

Saat itu pertemuan memasuki sesi tanya jawab.
"Terkait suplai air, kebetulan operasional pembangkit kami juga menggunakan air. Jika tak segera dicarikan solusinya, maka warga juga akan terancam krisis listrik," ungkap perwakilan Bright PLN Batam bernama Gusrianto.
Ia berharap, krisis air ini tidak menyebabkan masalah baru sehingga imbasnya ke warga Batam semakin berkepanjangan.


Sementara itu, seorang karyawan Nagoya Hill sebagai perwakilan usaha komersial, Roxen mengaku resah jika skenario pendistribusian (rationing) air secara bergilir mulai diterapkan.
Menurutnya, hal itu akan mendatangkan kerugian bagi para pelaku usaha di bidang komersial.
"Air itu kebutuhan dasar. Apalagi jika harus off di hari Sabtu dan Minggu. Itu bisa merugikan," tegasnya. 

2 Skenario Rationing Air di Batam

Dalam pertemuan terbuka yang digelar oleh PT. Adhya Tirta Batam (ATB) di Radisson Convention Centre Batam, Kamis (12/3/2020), akhirnya terungkap skenario penggiliran air bagi warga Batam.

Ini dijelaskan langsung oleh Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus di depan 150 pelaku industri dan komersial di Batam.

"Ada dua skenario. Pertama akan off di hari Kamis dan Minggu, dan kedua akan off di hari Sabtu dan Minggu," ungkapnya sambil menunjukkan tayangan di layar pantulan proyektor.

Untuk skenario pertama, air akan disuplai normal pada hari Senin, Selasa, Rabu, Jumat, dan Sabtu.

Sedangkan skenario kedua, air disuplai normal sejak hari Senin hingga hari Jumat.

Pantauan Tribun Batam di lokasi, beberapa pelaku industri maupun komersial pun menunjukkan wajah cemas mendengar penjelasan Maria.

Bahkan diantara mereka tampak tak sabar untuk segera menyampaikan pertanyaan terkait dua skenario oleh ATB ini.

Diberitakan, PT Adhya Tirta Batam (ATB) mengundang 150 pelaku industri dan komersial untuk melakukan pertemuan terbuka di Radisson Convention Centre Batam, Kamis (12/3/2020).

Pertemuan ini bertujuan untuk membahas masalah krisis air baku yang dialami Batam saat ini.

"Pelaku komersial itu termasuk pelaku pariwisata seperti hotel dan restoran serta lainnya," kata Humas ATB, Wijanarko Iksa kepada TRIBUNBATAM.id.

Hingga berita ini ditulis, Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus masih terus memberi materi terkait keharusan dilakukannya rationing air secara bergilir per tanggal 15 Maret 2020 nanti.

"Kami sebagai operator hanya terkena dampak karena air baku berkurang," ucap Maria saat memberi materi kepada peserta pertemuan..

(tribunbatam.id/ichwannurfadillah)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved