Rumah Zainal Abidin di Anambas Ambruk, Warga Tolong Anak dan Istri Masih di Dalam Rumah
Musibah menimpa keluarga Zainal Abidin. Rumah warga di Jalan Tanjung Lambai, Desa Sri Tanjung, Kecamatan Siantan, Anambas, Kepri ambruk.
Akibat dari bencana yang berpotensi terjadi setiao tahun, maka dibentuklah BPBD yang akan menanggulangi bencana daerah.
Namun ada beberapa kendala dalam penanggulangan bencana seperti kondisi geografis yang memisahkan pulau - pulau dari ibu kota kabupaten, terbatasnya gudang logistik dan buffer stock logistik, kondisi cuaca buruk, tida tersedianya alat komunikasi seperti radio, terbatasnya jumlah tenaga terampil, dan terbatasnya peralatan dan kendaraan penanggulangan.
Maka dari itu perlu meningkatkan peran relawan dalam kegiatan penanggulangan.
Gandeng Pramuka dan Ormas
Peran pramuka dan ormas diakui penting dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Letak geografis Kabupaten Kepulauan Anambas yang kepulauan, memerlukan formula yang tepat untuk meminimalisir dampak bencana.
"Peran serta pihak swasta dalam penanggulangan bencana ini sangat besar, seperti dari Pramuka. Apalagi pramuka ini sangat diperlukan dalam penanggulangan bencana," ujar Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Anambas, Islam Malik, Kamis (12/3/2020).
Saat ini sudah ada 5 Kecamatan yang tenaga kerjanya diperbantukan dalam menangani bencana, yakni Jemaja, Jemaja Timur, Palmatak, Siantan dan Siantan Timur.
BPBD di Anambas terbentuk pada tanggal 31 Desember 2019. Saat ini baru berjalan tiga bulan sejak terbentuknya BPBD.
Pembentukan BPBD di Kabupaten Kepulauan Anambas dipertegas dengan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2019.
"Setiap gerak terjadinya bencana, kami dari BPBD akan selalu berkoordinasi dengan masyarakat dan ormas yang ada di sini," jelas Malik.
Hal itu dikarenakan, BPBD dengan ormas dan masyarakat harus merapatkan barisan. Pasalnya Anambas tiap tahun punya potensi terjadi bencana.
"Seperti tahun lalu itu, jalan Selayang Pandang (SP) sempat putus, akses kendaraan terkendala. Kejadian itu karena ombak yang besar menghantam jalan tersebut, kemudian ada juga kejadian puting beliung di Palmatak," ungkapnya.
Pria berkacamata itu juga telah menginformasikan jika ada yang mengalami atau melihat langsung bencana di daerah nya bisa langsung menghubungi pihak BPBD dengan call center 0813-1945-4141.
"Nanti bisa hubungi kami jika terjadi bencana. Kami juga sudah minta kepada pihak Kecamatan untuk berdiskusi dan berkoordinasi dengan kami, karna wilayah kita ini kan perairan, tidak memungkinkan untuk kami memantau atau datang langsung setiap bulan ke daerah tersebut," ucapnya.
Lebih lanjut ia juga mengharapkan saran dan apa saja yang harus dilakukan oleh BPBD melalui masukan dari ormas.(TribunBatam.id/RahmaTika)