BATAM WASPADA CORONA

Kepri Masih Aman dari Wabah Corona

Pemprov Kepri dan Singapura dalam waktu dekat akan membahas protokol penangangan Covid-19, terutama di pintu masuk dan keluar dua wilayah.

KOMPAS.COM
Ilustrasi virus corona 

Kepri Masih Aman dari Wabah Corona

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kepulauan Riau (Kepri) dan Negara Singapura memperkuat kerja sama menangani wabah corona.

Didukung Kementerian Dalam Negeri, Pemprov Kepri dan Singapura dalam waktu dekat akan membahas protokol penangangan Covid-19, terutama di pintu masuk dan keluar dua wilayah.

Komitmen itu merupakan hasil pertemuan antara Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepri Isdianto, Konjen Singapura untuk Kepri Mark Low dan Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kemendagri Safrizal di Millennium Hotel, Harbour Bay Batam, Jumat (14/3/2020) kemarin.

“Kerja sama yang intens antardua wilayah ini harus terus dilakukan. Harapan saya persoalan ini segera teratasi. Semua berharap wabah Covid-19 ini segera berakhir,” kata Isdianto.

Ia mengatakan, Kepri saat ini mengikuti protokol yang ditetapkan pemerintah pusat dalam mengambil tindakan. Semua tim di Kepri, sedang bahu-membahu menangani wabah ini.

“Dukungan Singapura akan membuat Kepri semakin sigap menangani wabah ini. Apalagi langkah-langkah yang dilakukan Singapura cukup berhasil,” kata Isdianto lagi.

Sejauh ini, Kepri masih aman dari wabah corona. Meski begitu, semua pihak diminta waspada. Apalagi bila melihat sebaran di Italia dan Iran yang begitu cepat.

Pada Senin (9/3/2020) lalu, Kadis Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana melaporkan bahwa di Kepri meski ada beberapa orang pernah diobservasi seluruhnya negatif.

“Kami sudah laporkan ke Pak Plt Gubernur kondisi terkini ancaman corona virus di Kepri, bahwa sampai hari ini masih aman. Malah sejak tanggal 6 Maret kemarin sudah tak ada lagi pasien dalam pengawasan atau orang dalam pemantauan,” kata Tjetjep Yudiana saat itu.

Konjen Mark Low pada kesempatan itu menyampaikan, Singapura akan memberi bantuan untuk penanganan Covid-19 di Kepri.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengimbau para investor tidak perlu panik menghadapi dampak virus corona (Covid-19) ini.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers bertajuk “Stimulus Kedua Penangan Dampak Covid-19" yang digelar Kementerian Koordinator bidang Perekonomian bersama kementerian dan lembaga (K/L) terkait.

"Kami imbau pada pengusaha, terutama yang punya portofolio di pasar modal (agar mereka) tak perlu panik," ujar Wimboh.

Ia memastikan bahwa pemerintah akan mengeluarkan kebijakan untuk meminimalisir dampak corona terhadap sektor keuangan.

"Kami lakukan usaha agar dampaknya ini minimal. OJK dan bursa, ini kalau sampai terjadi penurunan berikutnya kita punya step-step yang sudah dipersiapkan," kata Wimboh.

Sebelumnya, anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi saat ini disebut Wimboh karena adanya sentimen negatif yang disebabkan pelemahan pergerakan di pasar modal, akibat mewabahnya virus corona (Covid-19).

"Kalau penyebab turunnya indeks di pasar modal itu lebih karena sentimen negatif," jelas Wimboh.

Menurutnya, perlambatan yang terjadi di pasar modal seluruh negara tentunya saling berkaitan dan akhirnya terdampak pula ke sektor keuangan Indonesia.

"Pasar modal di seluruh dunia juga saling berkaitan, jika satu turun, itu akan melebar ke mana-mana, termasuk Indonesia," kata Wimboh.

Dalam menangani dampak corona yang menampar sektor saham ini, kata dia, pemerintah memberikan kemudahan melalui stimulus fiskal maupun non-fiskal tahap dua.

Langkah ini tentunya diambil untuk menciptakan sentimen positif bagi para pengusaha termasuk investor, hingga wabah corona ini usai.(tribunnetwork/fit/sen/yud/kps/wly)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved