TRIBUN WIKI

Planet Uranus Ditemukan 239 Tahun Silam

Sesuai catatan sejarah, 13 Maret 1781, seorang astronom Inggris kelahiran Jerman, William Herschel menemukan Uranus, planet ketujuh dari matahari

Tribun Travel
Planet Uranus 

TRIBUNBATAM - Dalam sejarah yang tertulis, planet Uranus ditemukan 13 Maret 1781 atau 239 tahun silam.

Astronom Inggris kelahiran Jerman, William Herschel menemukan Uranus, 13 Maret 1781. 

Penemuan Herschel merupakan penemuan pertama yang terjadi pada era modern.

Lebih jauh lagi, penemuan ini merupakan penemuan planet pertama yang menggunakan teleskop sebagai alat untuk untuk mengidentifikasi benda-benda angkasa.

Dilansir dari Tribunnews Wiki, penggunaan teleskop membuat Herschel dapat mengidentifikasi Uranus sebagai planet dan bukan bintang seperti yang diyakini astronom sebelumnya.

Penemuannya tersebut dianggap sebagai penemuan bersejarah yang membuat Herschel dianugerahi gelar bangsawan.

William Herschel mengamati planet itu pada 13 Maret 1781 saat berada di taman di rumahnya di 19 New King Street di kota Bath, Somerset.

Arti Nama

Herschel memberi nama planet itu Georgium Sidus, atau "Planet Georgia" untuk menghormati Raja George III dari Inggris.

Namun, astronom Jerman Johann Bode mengusulkan nama 'Uranus' untuk melanjutkan penamaan benda-benda angkasa agar sesuai dengan nama-nama klasik yang diturunkan dari mitologi dewa Yunani.

Uranus merupakan nama dewa Yunani kuno yang merupakan pendahulu para dewa Olimpia.

Pada pertengahan abad ke-19, nama tersebut juga terima secara umum oleh publik sebagai planet ketujuh dari matahari.

Sekilas Uranus

Uranus merupakan planet yang memiliki jari-jari terbesar ketiga sekaligus massa terbesar keempat di tata surya.

Seperti planet raksasa lain, Uranus memiliki sistem cincin, magnetosfer, serta banyak satelit alami.

Sistem Uranus mempunyai konfigurasi yang unik di antara planet-planet karena kemiringan sumbunya miring ke samping, hampir pada bidang revolusinya mengelilingi Matahari.

Secara kasar Uranus massanya 14,5 kali massa Bumi, menjadikannya planet yang paling ringan di antara planet-planet raksasa, sementara itu kerapatannya 1,27 g/cm³ membuatnya planet paling tidak padat kedua setelah Saturnus.

Uranus mempunyai sistem cincin planet yang rumit, yang merupakan sistem kedua yang ditemukan di Tata Surya setelah cincin Saturnus.

Orbit Uranus

Uranus mengitari Matahari sekali dalam 84 tahun.

Jarak rata-ratanya dari Matahari kira-kira 3 miliar km (sekitar 20 SA).

Intensitas sinar Matahari di Uranus sekitar 1/400 yang ada di Bumi.

Elemen orbitnya dihitung pertama kali tahun 1783 oleh Pierre-Simon Laplace.

Dengan berjalannya waktu, perbedaan mulai terlihat antara orbit yang diprediksikan dan yang diamati dan pada tahun 1841.

John Couch Adams pertama kali mengajukan bahwa perbedaan itu mungkin disebabkan sentakan gravitasi oleh sebuah planet yang tidak terlihat.

Pada tahun 1845, Urbain Le Verrier mulai riset mandirinya sendiri tentang orbit Uranus.

Pada 23 September 1846, Johann Gottfried Galle menemukan lokasi satu planet baru, yang kemudian diberinama Neptunus, hampir pada posisi yang diprediksikan oleh Le Verrier.

Periode rotasi interior Uranus adalah 17 jam, 14 menit.

Akan tetapi, seperti semua raksasa gas lainnya, atmosfer atasnya mengalami angin badai yang sangat kuat pada arah rotasi.

Akibatnya, pada beberapa garis lintang, seperti dua per tiga lintang dari khatulistiwa ke kutub selatan, fitur-fitur atmosfer itu yang tampak bergerak jauh lebih cepat, menjadikan rotasi penuhnya sekecil 14 jam.

Struktur internal

Secara kasar Uranus massanya 14,5 kali massa Bumi, menjadikannya planet yang paling ringan di antara planet-planet raksasa, sementara itu kerapatannya 1,27 g/cm³ membuatnya planet paling tidak padat kedua setelah Saturnus.

Meskipun bergaris tengah sedikit lebih besar daripada Neptunus (kira-kira garis tengah Bumi), Uranus lebih ringan.

Nilai ini menandakan bahwa ia terutama terdiri dari beragam es, seperti air, amonia dan metana.

Massa total es di bagian dalam Uranus tidak diketahui secara tepat, dengan munculnya gambaran-gambaran berbeda tergantung dari model yang dipilih; namun pasti antara 9,3 dan 13,5 massa Bumi.

Hidrogen dan helium hanya menyusun sebagian kecil dari keseluruhan, sebesar antara 0,5 dan 1,5 massa Bumi.

Massa sisanya (0,5 hingga 3,7 massa Bumi) diperhitungkan untuk massa material batuan.

Model standar struktur Uranus adalah ia terdiri dari tiga lapisan: inti di bagian tengah, mantel ber-es di lapisan tengah dan selubung hidrogen/helium gas.

Intinya relatif kecil, dengan massa hanya 0,55 massa Bumi dan jari-jari kurang dari 20 persen jari-jari Uranus.

Mantelnya merupakan bagian terbesar planet tersebut, dengan sekitar 13,4 massa Bumi, sementara itu atmosfer atas relatif kecil, dengan berat sekitar 0,5 massa Bumi dan meluas sampai 20 persen terakhir jari-jari Uranus.

Inti Uranus kerapatannya sekitar 9 g/cm³, dengan tekanan di tengahnya 8 juta bar (800 GPa) dan suhu sekitar 5000 K.

Mantel esnya tidak terdiri dari es dalam pengertian pada umumnya, tetapi dari fluida panas dan rapat yang terdiri atas air, amonia dan volatil lain.

Komposisi terbesar Uranus dan Neptunus sangat berbeda dari Jupiter dan Saturnus, dengan es mendominasi atas gas, oleh karenanya memberi alasan klasifikasi mereka yang terpisah sebagai raksasa es.

Uranus mempunyai jari-jari ekuator dan kutub masing-masing 25 559 ± 4 dan 24 973 ± 20 km.

Permukaan ini akan digunakan di seluruh artikel ini sebagai titik nol untuk ketinggian. (Tribunbatam.id/Widi Wahyuningtyas)

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved