KEPRI SIAGA CORONA
Pawai Taaruf, Bazar dan Festival MTQ Tingkat Kabupaten Bintan Ditiadakan Akibat Covid-19
Dampak Covid-19, pawai taaruf, bazar hingga festival LASQI di Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat Kabupaten Bintan terpaksa dibatalkan.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Pawai Taaruf Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat Kabupaten Bintan batal.
Tidak hanya pawai taaruf, rangkaian kegiatan MTQ tingkat kabupaten 2020 seperti bazar MTQ dan festival Lembaga Seni Qasidah Islam (LASQI) terpaksa dibatalkan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Rangkaian MTQ itu semula dijadwalkan Selasa (17/3/2020).
Bupati Bintan, Apri Sujadi mengatakan, pembukaan MTQ tingkat kabupaten tidak mewajibkan kehadiran sejumlah peserta.
Selama pelaksanaan, fasilitas dan tenaga kesehatan akan dipersiapkan selama pelaksanaan MTQ tingkat kabupaten di Bintan.
"Saya juga menyarankan dan meminta agar pelaksanaan kegiatan yang menghadirkan masyarakat banyak juga harus ditinjau kembali," ucapnya, Senin (16/3/20200.
Apri memutuskan agar kegiatan belajar mengajar mulai diterapkan di rumah siswa-siswi masing-masing, khususnya pada jenjang TK hingga SMP sederajat.
Selama kegiatan belajar di rumah, ia menginstruksikan agar sekolah dapat berbenah dan membersihkan fasilitas di sekolahnya dengan cairan disinfektan.
Ini penting untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Menurutnya, seluruh siswa akan mengikuti proses belajar mengajar di rumah, dengan para orangtua atau wali murid diminta memantau aktivitas siswa di rumah selama sepekan terhitung 17 - 29 Maret 2020.
Kegiatan sekolah selama sepekan akan tinjau kembali, hal ini merupakan upaya mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus corona di Bintan.
"Jadi mulai tanggal 17-29 Maret 2020, para siswa diminta belajar di rumah ya, dan akan diberikan tugas," ucapnya.
• VIRAL di Medsos, Kadinkes Pastikan Pekerja PT BAI di Bintan Negatif Terpapar Covid-19
• Akibat Corona, Event Balap Sepeda Tour de Bintan 2020 Ditunda, Penyelenggara Minta Saran WHO
Apri juga mengaku, tidak ingin mengambil risiko dengan tetap membiarkan siswa belajar di sekolah saat penyebaran virus corona semakin meluas.
"Jadi para siswa diminta belajar di rumah sebagai salah satu antisipasi kepada anak-anak, sambil melihat perkembangan tentang kasus corona. Namun, keputusan belajar siswa dirumah ini tidak berlaku untuk siswa kelas IX karena akan berlangsung ujian dalam waktu dekat," katanya.
Pelajar Tetap Mengikuti Ujian
