Bagai Langit dan Bumi, Begini Perbedaan Karantina Rugani dan Ronaldo
Setelah Rugani positif terkena corona, Juventus langsung meliburkan para pemainnya dan mewajibkan mereka untuk melakukan karantina.
TRIBUNBATAM.id - Juventus benar-benar menerapkan disiplin ketat untuk para pemainnya di tengah merebaknya virus corona di Italia.
Langkah ini dinilai tepat. Pasalnya, salah satu pemain Si Nyonya Besar Daniele Rugani menjadi atlet pertama di Serie A yang positif corona.
Karantina tersebut juga berlaku untuk pemain megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo.
Saat ini Ronaldo tengah mengkarantina dirinya di salah satu pulau di kampung halamannya.
Namun bagaikan langit dan bumi, karantina yang dilakukan oleh Rugani dan Ronaldo berbeda jauh.
Berikut ini perbedaannya.
Dikutip dari Football Italia, bek Juventus Daniele Rugani kini "merasa cukup baik" setelah karantina virus corona, Senin (17/3/2020).
“Aku baik-baik saja, aku sudah cukup baik."
"Saya belum memiliki gejala yang Anda baca di berita,” kata Rugani kepada saluran tersebut.
“Saya beruntung, karena saya adalah yang pertama (terkena virus corona) di lingkungan kami."
"Saya harap ini akan meningkatkan kesadaran,” imbuhnya.
Awalnya Rugani merasa tertekan karena pemberitaan yang menyorot namanya.
Namun lambat-laun Rugani bisa mengerti kondisinya.
Begitu pun orang-orang di sekitarnya yang mulai terbuka dan menyemangatinya.
“Itu pukulan karena ada ledakan media."
"Saya berterima kasih kepada semua orang di sini secara terbuka atas pesan yang saya terima."
“Aku baik-baik saja, yakinlah. Kita semua akan mengatasi situasi ini."
Rugani menceritakan, ia kerap merasa bosan saat berada di lokasi karantina di Hotel Juventus.
Ia merindukan orang-orang yang biasanya ada di sampingnya.
Di sana Rugani juga terbatas kegiatannya.
“Aku merindukan pelukan orang-orang terkasih."
"Saya di hotel Juventus sendirian, karantina agak panjang, dan membosankan, tapi itu terjadi seperti karantina semua orang."
"Apalagi jika Anda sendirian," kata Rugani.
Saat dikarantina, Rugani banyak menghabiskan waktu untuk nonton film di Netflix.
Ia bahkan merekomendasikan salah satu series Nrtflix untuk ditonton.
“Saya hampir menyelesaikan semua Netflix! Saya merekomendasikan 'The Invisible Guest', ini adalah film thriller yang tidak bertahan lama dan tidak terlalu serius. Saya juga akan menerima rekomendasi lain dari Anda," ujar Rugani.
Mewahnya Karantina Virus Corona ala Ronaldo, Dikabarkan Beli Pulau dan Villa Mewah di Atlantik
Berbeda dengan Rugani, karantina yang dilakukan Cristiano Ronaldo termasuk mewah, bahkan mirip liburan.
Bukannya berdiam diri di rumah sakit, Ronaldo dikabarkan membeli sebuah pulau lengkap dengan villa mewah yang memiliki fasilitas lengkap.
Kabar soal Ronaldo membeli sebuah pulau ini diberitakan oleh situs mtv.com.lb.
Tidak diketahui pasti, apakah Ronaldo benar-benar membeli pulau tersebut atau tidak.
Namun jika dikutip dari The Sun, Ronaldo tengah berada di villa pribadinya di kepulauan Madeira, Portugal.
Villa tersebut memang benar-benar mewah, fasilitas lengkap dan memiliki pemandangan indah karena langsung menghadap ke Samudra Atlantik.
Di villa mewah itu, Ronaldo tak sendiri.
Ia ditemani oleh kekasih dan anak-anaknya.
Ronaldo juga mengajak keluarga besarnya untuk mengkarantina diri di villa miliknya.
Potret karantina yang dilakukan Ronaldo dan keluarganya juga diunggah oleh sang kekasih di media sosial Instagram.
Villa tersebut diketahui memiliki tujuh lantai.
Ronaldo dikatakan tinggal di dua lantai teratas villa yang ia beli baru-baru ini di Funchal, Madeira.
Saudara lelakinya Hugo dilaporkan tinggal di lantai bawah.
Sementara ibunya Dolores Aveiro, saat ini di rumah sakit setelah stroke minggu lalu.
Wabah Virus Corona, Presiden AIC Tolak Serie A Liga Italia Kembali Dimainkan Bulan April
Diberitakan sebelumnya, Presiden Asosiasi Pemain Sepak Bola Italia (AIC), Damiano Tommasi menyebut Serie A Liga Italia tidak mungkin dijalankan bulan April 2020 karena virus corona.
Menurutnya, Serie A Liga Italia bisa dilanjutkan bulan Mei atau Juni 2020 mendatang.
"Jelas tidak mungkin untuk mulai bermain pada bulan April."
"Jadi jika semuanya berjalan dengan baik, kami dapat melanjutkan pada Mei atau Juni," ujar Tommasi dikutip dari Football Italia, Senin (16/3/2020).
Sebagaimana diketahui, Italia menjadi negara terparah kedua setelah China dalam kasus wabah virus corona.
Tercatat jumlah kematian karena virus corona di Italia mencapai 1.809 jiwa.
Ada 368 kematian lainnya selama 24 jam terakhir di Italia.
Padahal Italia sudah menutup atau lock down beberapa kota yang parah diserang corona.
"Ketika kita berbicara tentang sepak bola, orang berpikir kita hanya memastikan keamanan pemain, tetapi ada seluruh dunia di belakang tim."
"Yang pertama terkontaminasi adalah di Seri C dengan Pianese, dan kit man mereka masih dalam perawatan intensif."
"Juventus memiliki 100 orang yang dikarantina."
“Mereka adalah orang-orang yang bepergian ke seluruh Italia dan Eropa, bertemu banyak, banyak orang selama pekerjaan mereka."
"Masalahnya bukan hanya Italia, tetapi Eropa, sehingga UEFA harus berperilaku seperti Uni Eropa."
Tommasi juga mengingatkan FIGC (Federasi Italia) akan meminta UEFA untuk menunda Euro 2020 hingga Desember atau musim panas mendatang.
"Saya sungguh ragu mereka akan bisa bermain, terutama karena formula tahun ini memiliki permainan di 12 negara berbeda dengan 24 tim, jadi bermain dengan stadion penuh dalam keadaan seperti itu tampaknya mustahil," ungkapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Bagaikan Langit dan Bumi, Ini Perbedaan Karantina Rugani dan Ronaldo, Kamu Pilih Mana?