KARIMUN TERKINI

Kapal Tujuan Singapura dan Malaysia Tetap Beroperasi, Angkut WNI Pulang via Karimun

Sejumlah feri tujuan Malaysia dan Singapura dari Tanjungbalai Karimun tetap berlayar sesuai rute. Tujuannya untuk mengangkut WNI kembali ke Indonesia.

TribunBatam.id/ElhadifPutra
Seorang penumpang melakukan pemeriksaan keimigrasian di pintu kedatangan Pelabuhan Internasional Tanjungbalai Karimun, Selasa (17/3/2020). 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Sejumlah feri tujuan Malaysia dan Singapura dari Tanjungbalai Karimun tetap berlayar sesuai rute.

Tujuan keberangkatan feri yang berangkat tersebut untuk mengangkut WNI yang ingin kembali ke Indonesia.

"Informasi dari operator besok masih tetap jalan. Walaupun berangkat kosong kesana. Kami turut prihatin, dan tidak menyarankan untuk menaikan ongkos. Karena ini kondisi darurat," ucap Kabid Lalu Lintas Laut Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjungbalai Karimun, Marganda, Selasa (17/3/2020).

Ia mengungkapkan, Singapura mulai memberlakukan pembatasan kunjungan wisatawan ke negaranya sejak Selasa (17/3/2020).

Sementara Malaysia memberlakukan lockdown, Rabu (18/3/2020) besok hingga 31 Maret 2020.

"Kami sudah menerima surat resmi dari otoritas dua negara itu. Ini kebijakan negara mereka, Indonesia yang belum menerapkan," kata Marganda.

Dengan aturan tersebut, jelas Marganda, Warga Negara Indonesia (WNI) tidak dapat masuk ke kedua tersebut untuk sementara waktu.

Pantauan TribunBatam.id di Pelabuhan Internasional Tanjungbalai Karimun, penumpukan penumpang hanya terlihat di pintu kedatangan.

Dinkes Karimun Pantau 20 Orang Terkait Covid-19

Sebanyak 20 orang warga di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri menjadi atensi Pemerintah Daerah.

Ini terkait pencegahan virus Corona masuk ke Kabupaten Karimun. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun ini mencatat, 3 di antaranya sedang menjalani observasi di RSUD Muhammad Sani.

Mereka diisolasi karena mengeluh demam dan sesak napas sekembalinya dari luar negeri.

Sementara 17 orang lainnya menjalani karantina di rumah.

Selain itu, terdapat dua keluarga di Pulau Karimun Besar dan dua lainnya di Pulau Kundur.

"Hingga Minggu (15/3/2020), sebanyak 20 orang sedang dalam pemantauan Dinas Kesehatan Karimun," ucap Kadinkes Karimun, Rachmadi, Minggu (15/3/2020).

Rachmadi menyebutkan, kondisi warga yang dipantau dalam kondisi baik. Sesuai standar, mereka harus menjalani pemantauan selama 14 hari.

Bahkan keluarga yang berada di Kundur akan selesai segera menjalani karantina rumah.

Sedangkan yang terbaru dikarantina dua hari yang lalu.

FAKTA-FAKTA TNI AL Gagalkan Perompakan di Karimun, Gunakan Boat Pancung Saat Beraksi

Penerimaan Anggota Polri di Karimun, Baru 4 Pelamar yang Berkasnya Lengkap

"Yang di Kundur tiga hari lagi selesai," ungkap Rachmadi.

Dari puluhan warga yang menjalani karantina diketahui dua diantaranya berstatus pekerja perusahaan dan satu lainnya pelajar.

Pihaknya sudah melayangkan surat resmi ke perusahaan dan pihak sekolah agar memberikan dispensasi untuk ketiganya tidak dapat melaksanakan aktivitas dalam sementara waktu.

Rachmadi juga telah meminta manajemen perusahaan tetap memberikan gaji selama pekerja itu menjalani masa karantina.

"Begitu juga dengan pihak sekolah, kita minta upayakan jangan ada bullying," sebutnya.

Disampaikan Rachmadi menyatakan seseorang positif terpapar covid-19 tidaklah mudah.

Sedikitnya ada tiga tahap pemeriksaan yang mesti dilalui sebelum dinyatakan positif atau negatif.

"Pertama pemantauan atau observasi, kedua pengawasan atau suspect dan ketiga positif atau terkonfirmasi. Kita masih jauh lah, suspect saja belum," terangnya.

Pemeriksaan Suhu Tubuh Masih Manual

Penumpang antar pulau di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri tak luput dari pengawasan terkait virus Corona.

Seperti di Pelabuhan Sri Tanjung Gelam atau yang biasa disebut warga dengan Pelabuhan KPK.

Petugas kesehatan memeriksa setiap penumpang yang turun speedboat ke pelabuhan.

Satu-satu penumpang dicek suhu tubuhnya secara manual di dermaga kedatangan. Tampak dua petugas perempuan mengarahkan alat pengecek suhu tubuh ke dahi penumpang.

Seorang penumpang, Eni yang diwawancara tidak mempersoalkan pemeriksaan tersebut.

Ia bahkan menyambut baik kegiatan pengawasan yang dilakukan petugas kesehatan.

"Bagus. Jadi lebih aman lagi. Bahaya juga kalau virus Corona masuk ke Karimun," ucapnya, Rabu (11/3/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachamadi mengatakan pemeriksaan secara manual terpaksa dilakukan karena keterbatasan alat, khususnya pemeriksaan di pelabuhan ini.

"Thermal scanner milik KKP kan hanya ada dua. Jadi di KPK orang yang datang akan dicek secara manual. Untuk tenaga akan diback up juga dari dinas kesehatan," terang Rachmadi.

Oleh karena itu Rachmadi meminta agar masyarakat tidak terkejut apabila petugas melakukan pemeriksaan.

"Masyarakat jangan kaget diperiksa. Diperiksa kesehatan kan gak apa-apa," ujarnya.

Bukan hanya di Pelabuhan Internasional dan Domestik antar kota/kabupaten saja, namun penumpang kapal antar pulu dalam Kabupaten Karimun juga diawasi untuk mencegah Covid-19 masuk ke Karimun.

Pasang Thermal Scanner di Pelabuhan Domestik

Alat pemantau suhu tubuh atau thermal scanner akan dipasang di Pelabuhan Domestik Tanjungbalai Karimun.

Rencana pemasangan ini dilakukan setelah rapat antar intansi terkait, perihal peningkatan antisipasi masuknya virus Corona ke Kabupaten Karimun, Selasa (3/3/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi mengatakan, pemasangan thermal scanner akan dilakukan paling lambat dua hari kedepan.

"Kami meningkatkan pengawasan antisipasi virus Corona ke Karimun dengan beberapa langkah," katanya, Selasa (3/3/2020) petang.

Pemasangan thermal scanner rencananya akan dipasang di ruang tunggu penumpang domestik.

Dengan begitu, para penumpang yang turun dari kapal akan masuk terlebih dahulu ke ruang tunggu.

Rachmadi menjelaskan kamera pengawas suhu tubuh tidak dapat diletakan di lokasi yang panas.

"Kami sudah atur untuk letaknya di dekat pintu keluar. Tapi tidak bisa karena alatnya sangat sensitif. Alatnya harus ditempat yang dingin dan orang yang lewat tidak boleh kepanasan juga. Jadi disepakati di ruang tunggu domestik. Dengan catatan orang yang datang masuk dulu ke ruang tunggu," paparnya.

Hampir Setiap Hari ada Orang Diobservasi

Meski Kabupaten Karimun masih dinyatakan bebas dari virus Corona, namun hampir setiap hari ada beberapa penumpang yang diobservasi petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Karimun.

Ini dikarenakan suhu tubuh penumpang di atas 38 derajat Celcius saat dideteksi oleh thermal scanner.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha KKP Karimun, Novi Hendri mengatakan, setidaknya ada tiga atau empat orang penumpang yang diobservasi setiap harinya.

"Kadang-kadang penumpang dari Malaysia dia demam kami observasi. Hari-hari ada saja tiga atau empat penumpang," kata Novi yang dijumpai di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun, Kamis (5/3/2020).

Novi menjelaskan, waktu observasi dilakukan selama 1 jam bagi penumpang yang suhu tubuhnya tinggi.

"Di klinik ada dokter yang menanganinya. Selama satu jam dilihat bagaimana starusnya," terangnya.

Selanjutnya dokter melakukan analisa. Apabila dinyatakan negatif Covid-19 dan kondisinya baik, maka penumpang tersebut diperbolehkan pulang.
Sebaliknya, bila memerlukan surat rujukan, maka akan dirujuk ke rumah sakit.

Pada saat observasi, petugas KKP juga akan melihat riwayat perjalanan dari penumpang tersebut. Apakah memiliki riwayat dari daerah yang terdapat kasus corona atau tidak.

"Jadi tugas KKP memantau hingga mengeluarkan rujukan," jelas Novi.

Untuk saat ini, lanjut Novi, KKP Karimun memiliki sarana untuk melakukan penanganan awal terduga corona. Selain alat pendeteksi, klinik dan petugas, KKP Karimun juga memiliki ambulan yang khusus disiagakan untuk kasus corona.

"Kami ada dua ambulans. Satu kita siagakan untuk corona. Kalai rujukannya ke RSUD Muhammad Sani," sebutnya.

RSUD Muhammad Sani jadi Rujukan

Pemerintah menetapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun sebagai rumah sakit rujukan pasien suspect maupun positif orang yang terpapar virus Corona.

Rumah sakit milik pemerintah itu dinilai sudah memenuhi syarat dalam penanganan Covid-19 yang membuat heboh dunia itu.

Sejumlah fasilitas seperti empat ruang khusus bagi pasien suspect ataupun positif virus Corona di rumah sakit itu menjadi pertimbangan Pemerintah Kabupaten Karimun.

"RSUD kita jadikan sebagai rumah sakit rujukan," kata Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rachmadi, Kamis (5/3/2020).

Rachmadi menyebutkan ruangan khusus itu berada tidak satu gedung dengan pasien penyakit lainnya.

Ruangan khusus ini juga terpisah dari gedung utama. "Jadi terpisah dengan pasien lainnya," terangnya.

Selain terpisah gedung, masing-masing pasien corona juga dirawat tersendiri, atau tidak dikumpulkan dalam satu ruangan.

Kemudian untuk tenaga medis, Pemerintah Daerah juga menyiapkan seorang dokter ahli paru dan penyakit dalam.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved