VIDEO - Jadi Lokasi RS Khusus Corona, Apakah Wisata Ex Camp Vietnam Tutup? Ini Kata Wako Batam

Setelah dibangun rumah sakit khusus corona, apakah tempat wisata ex Camp Vietnam Batam akan ditutup? Simak jawaban Walikota Batam.

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pembangunan rumah sakit khusus Corona atau Covid-19 di kawasan Galang (ex Camp Vietnam) Batam terus digesa.

Lantas apakah tempat wisata ex Camp Vietnam Batam akan ditutup?

Kepala BP Batam ex-Officiio Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan tempat wisata tersebut tetap dibuka untuk masyarakat yang akan berwisata.

Baik selama proses pembangunan rumah sakit ataupun apabila rumah sakit tersebut sudah beroperasi.

"Bolehlah. Selama ini juga tempat wisata itu kan tak ramai," ujar Rudi, Rabu (18/3/2020).

Ditambah lagi beberapa waktu terakhir wisman yang datang dan berwisata ke Batam menurun.

Sehingga tak banyak lagi orang berwisata ke ex Camp Vietnam.

"Dengan hari ini orang asing udah tak banyak datang lagi. Paling yang datang bus-bus saja," katanya.

Sebelumnya pemerintah pusat akan menyulap rumah sakit di ex camp Vietnam di Galang Batam menjadi rumah sakit terintegrasi khusus penanganan virus corona. 

Rumah Sakit khusus Covid-19 yang akan dibangun di Camp Vietnam ini akan berdiri diatas lahan seluas sekitar 7 sampai 8 hektare. 

Pembangunan rumah sakit ini berada di lahan baru di dekat lokasi rumah sakit Ex-Camp Vietnam. 

Padahal informasi sebelumnya yang beredar lahan yang akan dipakai adalah di lokasi bekas rumah sakit di Ex-Camp Vietnam.

"Kita memang akan bangun baru, bangunan lama kita belum dapat arahan seperti apa, kita fokus pembangunan rumah sakit," ujar Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kepri Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Albert Reinaldo.

Selain pada sisi teknis pembangunan rumah sakit sendiri, pemerintah juga mendorong hadirnya infrastruktur pendukung, utamanya ketersediaan air yang memang masih dinilai kurang. 

Untuk kebutuhan dasar rumah sakit khusus infeksi ini sendiri, diperkirakan berada di angka 3,5 liter per detik. 

Saat ini ketersediaan air melalui embung di hulu sungai Gong yang menjadi sumber air di kawasan ini baru mampu menyediakan sekitar 0,11 liter per detik saja.

"Kita sudah memiliki embung di kawasan wisata ini, namun perlu ditambah kapasitasnya," katanya.

Ia menambahkan ada alternatif embung yang bisa dijadikan sumber air baku. Kebutuhan air menurut hitungan kasar kami sekitar 3,5 liter per detik. (Tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved