KARIMUN TERKINI

Jalani Pemeriksaan, Penumpang Feri dari Malaysia Tak Diperbolehkan Keluar Pelabuhan Karimun

Sejumlah penumpang feri MV Puteri Anggraini yang baru tiba di Karimun, Kepri, tidak diperkenankan meninggalkan pelabuhan, Minggu (22/3/2020) petang.

TribunBatam.id/Elhadif Putra
Penumpang kapal feri dari Malaysia berkumpul di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun, Minggu (22/3/2020) petang. Mereka tidak diperkenankan meninggalkan area pelabuhan. 

Kemudian rute Karimun-Johor ataupun sebaliknya masing-masing sebanyak 2 kali. Kemudian ke Singapura masing-masing sebanyak 2 kali.

Pada tanggal 20 Maret 2020, kapal feri yang menjalani rute Karimun-Kukup ataupun sebaliknya, masing-masing sebanyak 4 kali. Kemudian rute Karimun-Johor ataupun sebaliknya, masing-masing sebanyak 2 kali. Kemudian ke Singapura masing-masing sebanyak 1 kali.

Lalu pada tanggal 21 Maret 2020, kapal ferry yang menjalani rute Karimun-Kukup ataupun sebaliknya, masing-masing sebanyak 4 kali. Kemudian rute Karimun-Johor ataupun sebaliknya, masing-masing sebanyak 3 kali. Kemudian ke Singapura masing-masing sebanyak 1 kali.

"Hari ini untuk ke Kukup, Malaysia dijadwalkan 6 kali. Besok kalau memang dibutuhkan kami tambah menjadi 7 kali pelayaran. Untuk ke Johor 3 kali. Kemudian ke Singapura 1 kali," kata Kabid Lala KSOP Kelas I Tanjungbalai Karimun, Marganda, Minggu (22/3/2020).

Akibat diberlakukannya lockdown oleh Pemerintah Malaysia dan Singapura, total penumpang feri Internasional yang berangkat dari Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri sangat sedikit.

"Ada WNI yang masuk ke Malaysia, tapi yang punya IC (kartu identitas) merah," sebut Marganda.

Terhitung sejak tanggal 18-21 Maret 2020, total penumpang yang berangkat menuju kedua negara itu hanya sebanyak 111 orang.

Bahkan pada tanggal 21 Maret 2020, empat kapal feri rute Karimun-Kukup berlayar tanpa membawa penumpang sama sekali.

Pilih Pulang Lewat Karimun

Penumpang kapal laut yang datang dari Malaysia membludak.

Setiap harinya, banyak Warga Negara Indonesia (WNI) kembali ke Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri menggunakan feri.

Umumnya para penumpang ini merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di negeri jiran itu.

Kondisi ini terjadi setelah pemerintah setempat memberlakukan pembatasan masuknya Warga Negara Asing (WNA), sejak Rabu (18/3/2020).

Jumlah penumpang yang turun di Pelabuhan Internasional Tanjungbalai Karimun sebanyak 1.167 orang terhitung Rabu (18/3/2020).

Angka ini terdiri dari Pelabuhan Kukup Malaysia sebanyak 671 penumpang, dari Johor, Malaysia sebanyak 477 dan Singapura sebanyak 19 orang.

Sementara penumpang yang datang pada Kamis, (19/3/2020) sebanyak 1.102 orang.

Jumlah ini terdiri dari Pelabuhan Kukup, Malaysia sebanyak 767 orang, dari Pelabuhan Johor sebanyak 323 orang dan dari Malaysia sebanyak 12 orang.

Jumlah penumpang yang turun di Pelabuhan Internasional Tanjungbalai Karimun Jumat (20/3/2020) berjumlah 1.032 orang.

Rinciannya dari Pelabuhan Kukup sebanyak 671 orang, Pelabuhan Johor sebanyak 353, serta 8 orang dari Singapura.

Pada tanggal 21 Maret jumlah penumpang yang turun di Pelabuhan Internasional Tanjungbalai Karimun berjumlah 1.171 orang. Dengan rincian dari Pelabuhan Kukup sebanyak 671 orang, Pelabuhan Johor sebanyak 500 dan 2 dari Singapura.

"Kalau untuk hari ini kami rekapnya setelah feri terakhir," kata Kabid Lala Kantor Syahbandar dan Otorita Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjungbalai Karimun, Marganda.

Dampak Kebijakan 2 Negara Tetangga

Warga Negara Indonesia (WNI) yang melancong ataupun bekerja di Malaysia berbondong-bondong pulang ke Indonesia.

Ramainya WNI yang kembali tersebut disebabkan kepanikan akibat wabah virus Corona.

Selain itu, Pemerintah Negara Malaysia juga tidak membenarkan adanya orang yang beraktivitas di luar rumah.

Hal tersebut disampaikan seorang penumpang feri, Adi yang ditemui di Pelabuhan Internasional Tanjungbalai Karimun.

"Ini karena pemerintah di sana tidak membenarkan orang keluar dari rumah. Kami di sana tak bisa bekerja juga," ungkap Adi, Minggu (22/3/2020).

Menurut Adi, otoritas kemanan Malaysia melakukan penyisiran untuk mencari orang-orang yang bandel akan kebijakan pemerintah tersebut.

"Tentara di sana mencari orang-orang yang keluar rumah. Tak peduli apa dia orang Malaysia atau orang mana," sebutnya.

Selain itu, lanjut Adi, Pelabuhan Kukup dipenuhi oleh WNI yang ingin kembali ke Indonesia.

Bahkan pria asal Selat Panjang, Kabupaten Meranti, Provinsi Riau itu menyampaikan, ribuan WNI sudah antre untuk mendapatkan tiket sejak subuh hari.

"Kami antre dari jam empat subuh. Dapat tiket baru jam sembilan. Jam 11 baru berangkat.

Ia memprediksi, masih banyak WNI yang tidak dapat kembali karena tidak kebagian tiket.

Dinkes Karimun Tak Pegang Data

Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun belum menerima adanya laporan dari Warga Negara Indonesia (WNI) dari Malaysia ke Karimun yang masuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus Corona.

"Kalau ada ODP, biasanya kami baru tahu. Tapi sekarang tak ada limpahan ODP dari sana (KKP)," kata Rachmadi, Minggu (22/3/2020).

Rachmadi menyebutkan, pemantauan terhadap para penumpang dilakukan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tanjungbalai Karimun.

Pemantauan dilakukan dengan alat thermal scanner, serta dokumen riwayat perjalanan dan riwayat kesehatan penumpang

"Yang memeriksa di pelabuhan orang KKP," ungkap Rachmadi.

Belum adanya laporan terkait ODP, Rachmadi memprediksi ribuan TKI dari Malaysia ke Karimun itu tidak ada yang menunjukkan gejala terpapar Covid-19.

Rachmadi juga mengaku tidak memegang data hasil pemeriksaan KKP Karimun.

"Tidak ada dikasih, ya kami anggap semuanya sehat," ungkapnya.

Dari pantauan TribunBatam.id di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun, ratusan penumpang keluar dari pintu kedatangan Internasional.

Mereka tampak bebas melanjutkan perjalanan setelah menjalani pemeriksaan oleh KKP, Imigrasi ataupun Bea dan Cukai.

Bagi yang berasal dari luar Pulau Karimun telihat langsung membeli tiket di agen-agen kapal tujuan.

Sementara yang berasal dari dalam Pulau Karimun besar langsung meninggalkan pelabuhan.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved