Kisah Asti Haningtyas, Pengusaha Cantik Berdonasi Hand Sanitizer Gratis ke Ojek Online
Sosok Asti Haningtyas (24) karyawati lulusan S2 The London School of Public Relations jurusan Corporate Communications
TRIBUNBATAM.id - Sosok Asti Haningtyas (24) karyawati lulusan S2 The London School of Public Relations jurusan Corporate Communications, bersama rekannya tergerak untuk membuat usaha hand sanitizer yang sesuai dengan rekomendasi World Health Organization (WHO).
Menariknya, usaha ini bukan berfokus pada sisi komersilnya.
Melainkan fokus juga pada gerakan sosial, yang di mana sebagian penjualan akan didonasikan dalam bentuk hand sanitizer berukuran 20 ml kepada pengemudi ojek online, tenaga kebersihan dan orang yang membutuhkan lainnya.
"Jadi Pure+ Anti Germ Spray ini marketnya hanya via Instagram dan baru dibuka pada Selasa minggu lalu. Usaha ini berawal dari inisiatif karena kita melihat selama pandemik corona sangat sulit buat beli hand sanitizer dan masker akibat harganya yang sangat mahal," katanya kepada TribunJakarta.com, Selasa (24/3/2020).
"Selanjutnya saya dan teman saya melakukan perbincangan. Kebetulan dia backgroundnya kesehatan dan saya sendiri dari Public Relation," lanjutnya.
"Kok beli hand sanitizer dan masker mahal banget ya?," ucap Asti ke rekannya kala itu.
"Iya. Kita bisa loh buat sendiri sesuai dengan rekomendasi dari WHO," balas temannya.
"Akhirnya kami coba. Jadi enggak pakai aloe vera dan kita pakai basic alkohol yang 96 persen. Berbeda dengan beli alkohol di apotek yang takarannya 70 persen," jelasnya.
Dalam tiga hari pertama, sebanyak 75 pak atau botol berhasi dibuat dan segera Asti pasarkan via Instagram.
"Dan ternyata responnya positif, karena yang beli juga tahu kalau kita sesuai standar WHO," katanya.
Berikut harga jual untuk hand sanitizer ukuran 35 ml ialah Rp 39 ribu, 80ml seharga Rp 60 ribu dan 100 ml seharga Rp 80 ribu.
"Dari harga itu sudah kita donasikan untuk ojol, tenaga kebersihan dan orang yang membutuhkan lainnya. Ahamdulillah sampai minggu kemarin itu enggak ada komentar soal harga yang kita jual juga," katanya.
Alasan sasaran pembagian
Meskipun terbilang usaha baru dan dadakan, Asti menegaskan tak pernah mencari keuntungan sedikit pun.
Berulang kali ia menegaskan jika upaya yang dilakukannya justru lebih banyak untuk gerakan sosial.