Presiden Jokowi Minta Tukang Ojek & Sopir Taksi Tak Khawatir: Cicilan Ditangguhkan 1 Tahun

Presiden Joko Widodo pun menyadari bahwa penyakit Covid-19 tersebut berdampak terhadap pendapatan rakyat.

(Foto: Rahmat/Humas Setkab)
Presiden Jokowi (Foto: Rahmat/Humas Setkab) 

Jokowi mengatakan, penanganan Covid-19 bukan hanya berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan rakyat, namun harus dipikirkan juga dampak sosial ekonomi yang mengikutinya.

Sampai Senin (23/3/2020) sore kemarin, terdapat 579 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Sebanyak 49 di antaranya meninggal dunia, dan 30 lainnya dinyatakan sembuh.

Ramalan Zodiak Asmara Selasa 24 Maret 2020, Aries Bertengkar, Taurus Sensitif, Scorpio Tempramen

Ramalan Zodiak Hari Selasa 24 Maret 2020, Cancer Bahagia, Virgo Ada Kejutan, Leo Jaga Kesehatan

Alasan belum lockdown

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menjelaskan kepada para gubernur se-Indonesia mengenai alasan pemerintah tidak melakukan karantina total atau Lock Down.

Menurut Presiden tidak semua negara cocok menerapkan kebijakan lockdown untuk mencegah penyebaran Corona, karena setiap negara memiliki karakter, budaya dan kedisiplinan berbeda-beda,

"Oleh itu kita tidak memilih jalan itu (lockdown)," kata Presiden.

Pemerintah kata Presiden telah mempelajari dampak yang ditimbulkan apabila diterapkan karantina total.

Serta syarat yang dibutuhkan agar karantina total berjalan efektif.

Setelah dianalisa menurut presiden, Indonesia lebih tepat menerapkan psychal distancing atau menjaga jarak aman.

Tak Terkejut Dituntut 2 Tahun 6 Bulan Penjara dan Denda Rp 100 Juta, Pablo Benua Siapkan Kejutan

Video Kocak Bintang Emon Beri Peringatan Soal Virus Corona, Viral hingga Trending di Twitter

"Saya memiliki analisa-analisa seperti ini. Dari semua negara , ada semuanya, kebijakannya mereka apa, mereka melakukan apa, kemudian hasilnya seperti apa. Semua dari Kementerian Luar Negeri, lewat dubes-dubes yang ada terus kita pantau setiap hari. Sehingga di negara kita yang paling pas adalah psychal distancing, menjaga jarak aman," katanya.

Menurutnya menjaga jarak aman bisa mencegah penyebaran Corona apabila dilakukan dengan disiplin yang ketat.

Masyarakat menuruti himbauan tersebut dengan baik.

" Jangan sampai yang sudah diisolasi, saya baca sebuah berita sudah diisolasi masih membantu tetangganya yang mau hajatan. ada yang sudah diisiolasi masihbeli handphone belanja di pasar. Saya kira kedisplinan untuk mengisolasi yang penting," pungkasnya.

Sumber: Kompas.com/Tribunnews.com/Taufik Ismail

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved