VIRUS CORONA DI KARIMUN
Tiga Kali Kirim Sampel, Dinkes Karimun Tunggu Hasi Uji Lab Pasien Positif Virus Corona
Dinkes Kabupaten Karimun menunggu hasil uji sampel pasien positif COvid-19 di Karimun. Kondisi kesehatan pasien laki-laki itu diketahui semakin baik.
KARIMUN,TRIBUNBATAM.id - Kondisi satu pasien positif Covid-19 di RSUD Muhammad Sani Karimun, Provinsi Kepri semakin membaik.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi mengatakan, pihaknya sudah 3 kali mengirim sampel pasien positif laki-laki berumur 40-50 tahun untuk diperiksa uji laboratorium.
"Kondisinya membaik. Sudah tiga kali ( sampel dikirim). Tapi hasilnya belum keluar," ujarnya, Rabu (25/3/2020).
Rachmadi mengharapkan hasil dari uji sampel tersebut dapat segera keluar dan pasien dinyatakan negatif Covid-19.
Ia menjelaskan, pasien baru benar-benar dinyatakan negatif virus Corona setelah menjalani dua kali pengecekan kesehatan dengan hasil negatif.
"Dua kali menyatakan negatif berarti sembuh," terang Rachmadi.
Diberitakan sebelumnya, Pasien positif terpapar virus corona di Kabupaten Karimun memiliki riwayat perjalanan ke Malaysia.
Dalam konferensi pers di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun, pasien laki-laki tersebut kembali dari Malaysia pada tanggal 9 Maret 2020.
Tiga hari berada di Karimun, atau tepatnya Kamis, (12/3/2020), ia mendatangi RSUD Muhammad Sani untuk memeriksakan diri.
"Dia mengalami batuk darah," kata Rachmadi.
Sejak pasien memeriksakan diri, pihak rumah sakit langsung melakukan isolasi terhadapnya.
Pada Kamis (19/3/2020) sekira pukul 16.00 WIB hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan pasien tersebut positif diumumkan.
Siapkan Lokasi Khusus
Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 melakukan rapat di Ruangan Cempaka Putih, Kantor Pemerintah Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, Senin (23/3/2020).
Dalam rapat yang dipimpin Bupati Karimun, Aunur Rafiq tersebut, sejumlah langkah-langkah dalam penanggulangan Covid-19 diambil.
Di antaranya adalah menyiapkan sarana kesehatan untuk penanganan virus yang tengah menghebohkan dunia itu.
Sarana kesehatan yang dipersiapkan adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani, Rumah Sakit Bakti Timah dan pukesmas.
"Ada dua rumah sakit rujukan, RSUD dan RSBT. Selain itu kita juga punya 13 Puskesmas," kata Rafiq.
Gugus Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun juga menyiapkan lokasi khusus apabila terjadi lonjakan pasien dalam pemantauan.
Fasilitas kesehatan yang dipersiapkan itu adalah Puskesmas Meral Barat.
Alasan dipilihnya Puskesmas Meral Barat karena fasilitas dan kondisinya yang cukup memadai.
• 3 Skenario Pemerintah Tentang Mudik Terkait Pencegahan Sebaran Covid-19: Ada Usul Pelarangan
• VIDEO - Suami Jual Istri Via Medsos, Pria asal Karanganyar Ditangkap Polisi di Tuban
Puskesmas yang terletak di Jelutung, Kecamatan Meral barat tersebut memiliki enam kamar serta satu aula yang bisa menampung sekitar 60 orang pasien.
Selain Puskesmas Meral Barat, Asrama Haji, klinik serta hotel dapat dijadikan sebagai tempat relokasi.
Disampaikan Rafiq pihaknya bersama instansi terkait akan terus melakukan pengawasan ataupun penanggulangan covid-19 di Kabupaten Karimun.
"Kami telah menggambarkan kondisi terakhir. Jadi kita sudah mengambil langkah-langkah untuk itu," ujarnya.
Pasang Thermal Scanner di Pelabuhan Domestik
Alat pemantau suhu tubuh atau thermal scanner akan dipasang di Pelabuhan Domestik Tanjungbalai Karimun.
Rencana pemasangan ini dilakukan setelah rapat antar intansi terkait, perihal peningkatan antisipasi masuknya virus Corona ke Kabupaten Karimun, Selasa (3/3/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi mengatakan, pemasangan thermal scanner akan dilakukan paling lambat dua hari kedepan.
"Kami meningkatkan pengawasan antisipasi virus Corona ke Karimun dengan beberapa langkah," katanya, Selasa (3/3/2020) petang.
Pemasangan thermal scanner rencananya akan dipasang di ruang tunggu penumpang domestik.
Dengan begitu, para penumpang yang turun dari kapal akan masuk terlebih dahulu ke ruang tunggu.
Rachmadi menjelaskan kamera pengawas suhu tubuh tidak dapat diletakan di lokasi yang panas.
"Kami sudah atur untuk letaknya di dekat pintu keluar. Tapi tidak bisa karena alatnya sangat sensitif. Alatnya harus ditempat yang dingin dan orang yang lewat tidak boleh kepanasan juga. Jadi disepakati di ruang tunggu domestik. Dengan catatan orang yang datang masuk dulu ke ruang tunggu," paparnya.
Selain di pelabuhan domestik, pengawasan juga akan dilakukan di Pelabuhan Sri Tanjung Gelam atau KPK.
Namun karena keterbatasan alat, petugas akan memeriksa suhu tubuh penumpang secara manual.
Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun pun, akan membantu karena keterbatasan petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
"Thermal scanner milik KKP kan hanya ada dua. Jadi di KPK orang yang datang akan dicek secara manual. Untuk tenaga akan diback up juga dari dinas kesehatan," terang Rachmadi.
Oleh karena itu Rachmadi meminta agar masyarakat tidak terkejut apabila petugas melakukan pemeriksaan.
"Masyarakat jangan kaget diperiksa. Diperiksa kesehatan kan gak apa-apa," ujarnya.
Rapat dilaksanakan di KKP Kabupaten Karimun sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
Ikut dalam rapat Kepala KKP Bachtian Agus Wijaya, Kepala KPPBC Tanjungbalai Karimun Agung, Kepala Imigrasi Kelas II Tanjungbalai Karimun Darmunansyah, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Polres Karimun AKP Komaruddin, Kepala Pelindo Tanjungbalai Karimun Agus dan perwakilan Kepala KSOP Kelas I Tanjungbalai Karimun.
Minta Peran Aktif Masyarakat
Antisipasi virus Corona ke Kabupaten Karimun makin diperketat.
Dinas Kesehatan Karimun mengimbau masyarakat yang memiliki ciri-ciri terpapar Covid-19 untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit.
"Kami mengimbau demikian. Di antaranya apabila menderita demam, flu, batuk, kesulitan bernapas dan memiliki riwayat dari Malaysia, Singapura atau daerah lainnya. Segera melakukan pemeriksaan ke Puskesmas," ujar Kadinkes Kabupaten Karimun, Rachmadi, Rabu (4/3/2020).
Rachmadi mengatakan, pengawasan di sejumlah pintu masuk di Karimun ditingkatkan setelah adanya 2 warga di Depok, Jawa Barat positif terinfeksi virus Corona.
Letak geografis Karimun yang dekat dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga menjadi pertimbangan dalam peningkatan status ini.
Rachmadi juga meningkatkan masa inkubasi menjadi dua kali lipat bagi orang yang terindikasi virus Corona.
Biasanya, masa satu minggu diberikan bagi orang yang suspect virus Corona.
Pihaknya meminta partisipasi masyarakat mencegah virus Corona.
"Selasa (3/3/2020) kemarin, kami melaksanakan rapat peningkatan pengawasan masuknya virus Corona. Beberapa hasil dari rapat yang dilaksanakan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Karimun adalah memeriksa penumpang di Pintu Kedatangan Domestik dan Pelabuhan Sri Tanjung Gelam atau KPK," ungkapnya.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)