BATAM KRISIS AIR BERSIH
BREAKING NEWS - Hari Ini, BP Batam Umumkan Kemungkinan Rationing Air di Batam
Hari ini, Kamis (26/3/2020), BP Batam akan mengumumkan kemungkinan terjadinya rationing air ATB di sejumlah wilayah Batam.
Kondisi ini akan menyebabkan sejumlah wilayah di Batam bakal kehilangan produksi air bersih sebesar 225 liter per detik.
Akibatnya, ATB terpaksa harus melakukan penggiliran aliran air atau rationing.
Menurut data yang dihimpun melalui Dashboard ATB Integrated Operation System, elevasi air di waduk Duriangkang akan mencapai minus 3,33 meter dari permukaan bangunan pelimpah, Senin (23/3/2020).
• Terancam Berhenti Beroperasi, ATB Tunggu Arahan BP Batam Soal Rationing Air Bersih
Menurut perhitungan, tidak sampai 1 minggu lagi elevasi air akan mencapai minus 3,4 meter dari permukaan bangunan pelimpah.
Saat hal itu terjadi, pompa intake di IPA Tanjungpiayu telah menyentuh dasar waduk, sehingga tak bisa beroperasi.
“Penggiliran akan berdampak pada setidaknya 21 ribu pelanggan di wilayah Tanjungpiayu dan dan 32 ribu pelanggan di area Batam Centre tidak akan terhindarkan,” jelas Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus, Minggu (22/3/2020)
Dengan tumbangnya IPA Tanjungpiayu, maka Batam telah kehilangan produksi air bersih sebesar 225 liter per detik.
Untuk meminimalisir dampak dari defisit tersebut, maka tidak ada skenario yang lebih baik selain melakukan penggiliran.
Usulan BP Batam agar ATB menyiapkan skema penggiliran sudah dipersiapkan dan disimulasikan.
Termasuk memperhitungkan dampak – dampak yang muncul.
Salah satu skema yang dipersiapkan adalah menyalurkan air kepada pelanggan yang selama ini dilayani melalui IPA Tanjungpiayu melalui IPA Duriangkang selama 3 hari dalam seminggu dan 4 hari sisanya pelanggan di wilayah Tanjung Piayu tidak mendapat suplai air bersih.
Sementara di sisi lain, pelanggan yang dilayani melalui IPA Duriangkang akan berpotensi mengalami dampak selama 3 hari dan sebaliknya mengalir selama 4 hari.
Aliran air berpotensi mengecil hingga tidak mengalir sama sekali kepada sedikitnya 32 ribu pelanggan di wilayah Sei Panas dan sebagian Batam Centre.
Pelanggan juga akan mengalami pemulihan suplai setelah waktu penggiliran diberlakukan.
Akan ada beberapa pelanggan yang membutuhkan waktu beberapa hari hingga suplai kembali normal.