ANAMBAS TERKINI

Masih Minim, Sahtiar Gesa Pengiriman 50 APD untuk Tenaga Medis Anambas dalam Penanganan Covid-19

Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di Kabupaten Kepulauan Anambas menangani pasien Covid-19 masih minim.

TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Ketua Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 di Anambas, Sahtiar mengakui ketersdiaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis menangani pasien suspect Covid-19 masih minim. 

ANAMBAS,TRIBUNBATAM.id - Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di Kabupaten Kepulauan Anambas menangani pasien Covid-19 masih minim.

Ketua Tim Gugus Tugas Penangulangan Covid-19, Sahtiar mengatakan, sementara ini APD yang datang ke Anambas baru 15 unit.

Total APD ini kemudian dibagi ke beberapa RSUD yang ada, 5 APD di RSUD Palmatak, RSUD Tarempa 6 unit, dan RSUD Jemaja sebanyak 4 unit.

"Sekarang kami sedang berusaha untuk APD itu segera terkirim. Insya Allah hari ini kami akan rapat dan akan ada tambahan sekitar 30 sampai 50 APD, dan kami akan berusaha untuk supaya APD itu cepat terkirim. Sebab daerah kita berbeda dengan daerah lain, tidak mungkin hari ini kita pesan hari ini langsung datang," ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (26/3/2020).

Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas ini mengatakan, Pemerintah Daerah terus menggesa agar APD segara datang.

Hanya saja untuk ketersediaan masker, hand sanitizer, jas hujan akan dipenuhi secara maksimal.

Ia mengakui, dengan ketersediaan APD yang masih terbatas, membuat pemeriksaan seperti kepada penumpang yang datang dari Tanjungpinang belum dirasa optimal.

"Seperti tadi malam kami melakukan penyemprotan di gereja itu petugas menggunakan jas hujan. Di daerah lain juga kita lihat banyak juga yang menggunakan jas hujan," tuturnya.

Sedangkan untuk jumlah tenaga medis yang siap sedia menangangi Covid-19 itu sudah dikerahkan disetiap RSUD, puskesmas.

"Seluruh puskesmas yang ada di Anambas termasuk RSUD, rumah sakit yang bergerak di Jemaja dan rumah sakit lapangan itu seluruh kategori mereka perawat, maka kita minta mereka untuk bertugas berterkaitan dengan penanganan ini," ungkapnya.

Ia mengatakan, pelaksanaan rapid test di Kabupaten Kepulauan Anambas terkait virus Corona belum dilakukan.

"Sepertinya di Anambas belum ada rapid test itu, kalau memang itu nanti itu ada, informasinya pengadaan barang itu langsung diadakan dari pusat. Apakah nanti diberikan ke kita atau sampai di Provinsi. Kalau ada pasien kita yang intinya dipastikan mengarah ke PDP atau ODP itu maka mau tak mau kita bisa mengirimkan orang itu datang ke sini untuk mengambil sampel, atau orang itu yang harus kita bawa ke Provinsi," ucapnya.

Sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan status warga, termasuk dua orang yang merupakan suami istri yang beberapa waktu lalu di kirim ke RSUP Raja Ahmad Tabib di Tanjungpinang apakah berstatus ODP atau PDP.

Pasalnya dari Kemenkes sedang memberikan SOP dalam penentuan orang ODP atau PDP.

"Yang bisa kami lakukan hari ini terhadap masyarakat yang baru datang dari luar, kami meminta mereka untuk mengisolasi diri masing-masing di rumah selama 14 hari. Itu yang kami lakukan, dan mereka belum bisa kita kategorikan ODP atau PDP," paparnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved