ANAMBAS TERKINI
Masih Minim, Sahtiar Gesa Pengiriman 50 APD untuk Tenaga Medis Anambas dalam Penanganan Covid-19
Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di Kabupaten Kepulauan Anambas menangani pasien Covid-19 masih minim.
Sahtiar berharap masyarakat yang baru datang dari luar care terhadap Pemerintah Daerah dalam penanganan Covid-19, dengan cara menyampaikan langsung keluhan yang dirasakan seperti batuk, demam, atau gejalan lain yang dirasakan. Sebab pemerintah daerah sudah menyediakan tim penanganan Covid-19.
Ketika disinggung mengenai lockdown, Sahtiar mengatakan sampai saat ini pihak Pemda belum sampai ke tahap itu.
• Data Terbaru Corona di Batam, 3 Positif Covid-19, 453 ODP, 35 PDP
• Dampak Covid-19, Pabrik di Magetan Potong Setengah Gaji, Karyawan Demo & Pecahkan Kaca
"Insya Allah hari ini kami akan rapat dengan FKPD, apakah ada pengurangan jadwal pesawat. Sampai saat ini belum sampai sejauh itu," bebernya.
Untuk anggaran yang akan digunakan dalam penanganan Covid-19 ini nantinya menggunakan anggaran dana tak terduga. Tapi masih dalam tahap pembahasan.
Ketersediaan APD di Karimun
Minimnya Alat Pelindung Diri (APD) dialami tenaga medis yang menangani pesien virus Corona di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani.
Direktur RSUD Muhammad Sani, Zulhadi yang dikonfirmasi TribunBatam.id mengatakan ketersediaan APD masih cukup hingga 10 hari kedepan.
Rumah sakit pelat merah yang berada di jalan Poros tersebut merupakan fasilitas kesehatan bagi penderita virus Corona.
"Tentu APD terbatas. Sampai saat ini masih mampu untuk 10 hari kedepan," kata Zulhadi, Rabu (25/3/2020) siang.
Zulhadi menjelaskan, setiap harinya RSUD Muhammad Sani membutuhkan sebanyak 10 set APD. Dimana setiap APD hanya bisa dipakai sekali saja.
"Untuk saru orang satu set. Dengan adanya shift pegawai dan dokter kita butuh 10 APD sehari untuk ruang isolasi," jelasnya.
Zulhadi berharap, menjelang 10 hari kedepan, bantuan penambahan APD sudah tiba di RSUD Muhammad Sani.
"Kami harapkan minggu ini atau minggu depan sudah masuk tambahan," harapnya.
Bantuan tersebut datang dari Gugus Tugas Penanggulangan Kabupaten Karimun, Pemerintah Provinsi ataupun para donatur.
"Kemarin ada bantuan dari APINDO dan PSMTI. Kami akan sangat terbantu jika ada donatur lagi yang membantu," ujarnya.