VIRUS CORONA
Warga Anambas Jalani Karantina Mandiri, Kontak dengan Pasien Positif Virus Corona Batam Meninggal
Tim gugus tugas penanggulangan Covid-19 mendatangi kediaman seorang warga yang pernah satu ruangan dengan pasien positif Covid-19 meninggal dari Batam
"Sekarang kami sedang berusaha untuk APD itu segera terkirim. Insya Allah hari ini kami akan rapat dan akan ada tambahan sekitar 30 sampai 50 APD, dan kami akan berusaha untuk supaya APD itu cepat terkirim. Sebab daerah kita berbeda dengan daerah lain, tidak mungkin hari ini kita pesan hari ini langsung datang," ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (26/3/2020).
Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas ini mengatakan, Pemerintah Daerah terus menggesa agar APD segara datang.
• Gunung Merapi Kembali Meletus Jumat Pagi Pukul 10.56 WIB, Tinggi Kolom Erupsi 5000 Meter
• UPDATE 235 Kasus Baru Covid-19 di Malaysia, Total Jadi 2.031 Kasus: 215 Pulih, 23 Kematian
Hanya saja untuk ketersediaan masker, hand sanitizer, jas hujan akan dipenuhi secara maksimal.
Ia mengakui, dengan ketersediaan APD yang masih terbatas, membuat pemeriksaan seperti kepada penumpang yang datang dari Tanjungpinang belum dirasa optimal.
"Seperti tadi malam kami melakukan penyemprotan di gereja itu petugas menggunakan jas hujan. Di daerah lain juga kita lihat banyak juga yang menggunakan jas hujan," tuturnya.
Sedangkan untuk jumlah tenaga medis yang siap sedia menangangi Covid-19 itu sudah dikerahkan disetiap RSUD, puskesmas.
"Seluruh puskesmas yang ada di Anambas termasuk RSUD, rumah sakit yang bergerak di Jemaja dan rumah sakit lapangan itu seluruh kategori mereka perawat, maka kita minta mereka untuk bertugas berterkaitan dengan penanganan ini," ungkapnya.
Ia mengatakan, pelaksanaan rapid test di Kabupaten Kepulauan Anambas terkait virus Corona belum dilakukan.
"Sepertinya di Anambas belum ada rapid test itu, kalau memang itu nanti itu ada, informasinya pengadaan barang itu langsung diadakan dari pusat. Apakah nanti diberikan ke kita atau sampai di Provinsi. Kalau ada pasien kita yang intinya dipastikan mengarah ke PDP atau ODP itu maka mau tak mau kita bisa mengirimkan orang itu datang ke sini untuk mengambil sampel, atau orang itu yang harus kita bawa ke Provinsi," ucapnya.
Sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan status warga, termasuk dua orang yang merupakan suami istri yang beberapa waktu lalu di kirim ke RSUP Raja Ahmad Tabib di Tanjungpinang apakah berstatus ODP atau PDP.
Pasalnya dari Kemenkes sedang memberikan SOP dalam penentuan orang ODP atau PDP.
"Yang bisa kami lakukan hari ini terhadap masyarakat yang baru datang dari luar, kami meminta mereka untuk mengisolasi diri masing-masing di rumah selama 14 hari. Itu yang kami lakukan, dan mereka belum bisa kita kategorikan ODP atau PDP," paparnya.
Sahtiar berharap masyarakat yang baru datang dari luar care terhadap Pemerintah Daerah dalam penanganan Covid-19, dengan cara menyampaikan langsung keluhan yang dirasakan seperti batuk, demam, atau gejalan lain yang dirasakan. Sebab pemerintah daerah sudah menyediakan tim penanganan Covid-19.
Ketika disinggung mengenai lockdown, Sahtiar mengatakan sampai saat ini pihak Pemda belum sampai ke tahap itu.
"Insya Allah hari ini kami akan rapat dengan FKPD, apakah ada pengurangan jadwal pesawat. Sampai saat ini belum sampai sejauh itu," bebernya.