Virus Corona
Cuma Pakai Celana Pendek & Oblong, Bupati Sekaligus Raja Tolitoli Umumkan Lockdown Trans Sulawesi
Toli-toli adalah kabupaten di lintasan utama jalur trans Sulawesi. Atas keputusan itu, dia meminta maaf kepada seluruh warganya
Mobil dinas DN 1 D, Toyota Fortuner Hitam, bupati kontroversi ini beralasan, keselamatan sekitar 235 ribu penduduknya di 110 desa, 6 kelurahan di 10 kecamatan adalah segala-galanya.
“Jangan nanti terjangkit baru ambil tindakan, itu keliru. Kita harus berani ambil tindakan sebelum warga terjangkit,” kata Mohammad Saleh Bantilan.
Dikutip Antara, sarjana dan master hukum ini menyebut, sebelum mengumumkan lockdown wilayah ini, dia sudah berkoordinasi dengan petinggi dari Kodim 1305 Buol Toli-toli dan kepala kepolisian daerah setempat.
Penutupan akses transportasi tersebut dilakukan baik di darat, laut, dan udara. Di darat, Tolitoli berbatasan dengan Kabupaten Donggala bagian selatan, di bagian timur berbatasan dengan Parigi Moutong, dan bagian utara berbatasan dengan Gorontalo.
Daerah itu juga memiliki akses pelabuhan laut di Dermaga Pelabuhan Dede untuk kapal penumpang dan barang.
Saleh mengatakan arus orang sama sekali tidak diizinkan masuk kecuali barang, khususnya sembako. Itu pun melalui pemeriksaan ketat dan penyemprotan disinfektan.““Barang dari kapal boleh diturunkan, tetapi penumpang tidak boleh turun,” katanya.
Di Bandara Perintis Lalos, Toli-toli jadwal penerbangan hanya boleh dua kali dalam sepekan. Selama ini tiap hari, baik dari Palu, Manado, dan Makassar.
Seluruh penumpang dipastikan sudah steril dari gejala umum Covid-19.
Dari 28 kasus pasien dalam pengawasan (PDP) Corona di Sulteng, satu di antaranya di Kabupaten Tolitoli.

Namun, namun hasil pemeriksaan menyebutkan negatif. Hingga Sabtu malam, terdapat dua PDP positif corona dan keduanya ada di Kota Palu.
Sejek pekan lalu, Saleh Bantila sudah mengantisipasi penyebaran virus mematikan ini. "APD untuk tenaga medis di RSU Mokopido yang ditunjukan sebagai rumah sakit rujukan pasien COVID-19 itu hanya ada 5 unit saja, 3 unit sudah dipakai untuk menangani balita yang PDP dan tidak bisa digunakan kembali. Berarti tinggal 2 unit. Hasil rapat kemarin bersama unsur Muspida, Kabupaten Tolitoli akan karantina wilayah selama 14 hari," ungkap Sabtu (28/3/2020).