Ekonomi Lesu Dihantam Corona, Warga Padati Pegadaian di Batam, Tebus Emas untuk Dijual Lagi

Harga emas naik, warga Batam memadati Pegadaian untuk menebus emas mereka dan menjualnya lagi untuk mencukupi kebutuhan di saat ekonomi lesu

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/REBEKHA
Warga Batam sedang menunggu antrean transaksi di Pegadaian. Di saat ekonomi lesu akibat pandemi Covid-19, banyak warga yang menebus emas di Pegadaian dan menjualnya kembali untuk memenuhi kebutuhannya. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - PT. Pegadaian (Persero) mencatat harga buyback (jual kembali) Emas Antam hari ini berada pada Rp 8.750/0.01 gram. Sementara harga beli Rp 8.310/0.01 gram.

Kondisi harga emas saat ini yang sedang tinggi, ternyata justru mempengaruhi transaksi masyarakat khususnya di PT. Pegadaian (Persero).

Salah satunya adalah Pegadaian Syariah Taman Carina Batuaji Batam. Pantauan Tribun, terlihat banyak masyarakat yang sedang mengantre di bawah tenda yang telah disediakan oleh pihak Pegadaian tersebut.

Riki selaku Kepala Cabang mengatakan, bahwa transaksi dalam sebulan terakhir di Pegadaian Syariah Taman Carina cenderung naik. Banyak nasabah yang melakukan penebusan barang di saat harga emas sedang naik.

"Kalau di cabang kita sendiri, di saat harga emas dikatakan naik justru banyak nasabah yang melakukan penebusan barang. Mungkin di saat perekonomian sedang lesu akibat Covid-19 nasabah banyak yang melakukan penebusan barangnya di Pegadaian, kemudian barang tersebut dijual kembali," ujar Riki.

Brimob Polda Kepri Habiskan hingga 24 Ton Larutan Disinfektan Sehari, Bantu Tangani Covid-19

Di saat perekonomian sedang lesu akibat pandemi Covid-19, namun kebutuhan tetap harus terpenuhi. Hal tersebut ternyata mendorong masyarakat untuk berbondong-bondong menjual emas ataupun barang-barang berharga yang mereka miliki. Mengingat banyak pekerja yang sedang dirumahkan.

Siti salah satu nasabah Pegadaian Syariah mengatakan, alasan dia menebus barangnya karena ada kebutuhan mendesak yang memaksanya untuk menebus barang miliknya kemudian dijual kembali ke toko emas.

"Kebetulan sekarang kan harga emas sedang tinggi. Sementara keluarga saya sedang ada kebutuhan mendesak dan saya juga pernah melakukan transaksi di sini. Hari ini mau saya tebus barangnya untuk nanti saya jual kembali," ujar Siti.

Menyikapi perilaku nasabah yang cenderung menebus barang mereka di saat harga emas sedang tinggi, Riki mengaku sangat menyayangkan hal tersebut.

"Justru di saat harga emas sedang tinggi, kita menawarkan untuk menambahkan jumlah pinjaman kepada nasabah. Jadi nasabah tidak perlu menjual emasnya. Tapi kita tidak bisa memaksakan kehendak nasabah ya. Itu hak mereka. Tapi harapan saya sih seperti itu," ujar Riki.

Riki menambahkan, barang-barang yang biasanya digadaikan 95 persen adalah emas, selebihnya telepon genggam, laptop, dan juga kamera.

"Sejauh ini yang mendominasi sih emas, sisanya barang-barang elektronik tapi tidak banyak," ujar Riki.

PT. Pegadaian Persero mengeluarkan kebijakan khusus bagi nasabah konvensional maupun syariah yang usahanya terkena dampak dari penyebaran Covid-19, yaitu penundaan tanggal cut off kredit selama 10 hari (syariah) dan 15 hari (konvensional).

Sebagai upaya pencegahan Covid-19, Pegadaian Konvensional dan Syariah melakukan perubahan jam layanan yang semula dimulai pukul 08:00-15:00 WIB menjadi 09:00-13:30 WIB.

Pembatasan jam layanan tersebut dilakukan sebagai bentuk pencegahan kontak langsung antar sesama nasabah maupun pihak pegadaian sesuai dengan imbauan dari pemerintah Indonesia perihal social-distancing.

"Kalau di cabang kita sendiri, di luar kita sediakan tenda untuk tempat antre panggilan. Karena di ruang lobby sendiri kita batasi jumlah nasabahnya sekitar 6-8 orang saja. Itupun kita anjurkan untuk tetap jaga jarak. Sehingga tidak membeludak di ruang tunggu dan pelayanan tetap dilaksanakan dengan maksimal," ujar Riki. (tribunbatam.id/rebekha)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved