VIRUS CORONA DI BATAM
Siang Ini Jokowi Tinjau RS Khusus Covid-19 Galang, Bagaimana Progres Proyeknya
Hingga khir Maret lalu, progres pembangunan sudah 92%. Rumah sakit tersebut nantinya akan tersedia berbagai fasilitas penampungan 1.000 tempat tidur.
TRIBUN-BATAM.id, BATAM -- Jika tak ada aral melintang, sekitar pukul 11.00 WIB, Rabu (1/4/2020) hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan meninjau langsung progres pembangunan rumah sakit khusus virus corona atau covid-19, di Pulau Galang, Kelurahan Sijantung, Kecamatan Rempang, 45 km sebelah tenggara Kota Batam, Kepulauan Kepri.
Beberapa pejabat tinggi, seperti panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Azis, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB Doni Mardono dan pejabat daerah di Kepri dan Batam dijadwalkan mendampingi.
Sejak awal Maret lalu, setidaknya tiga kali proyek ini dikunjungi Menteri, Panglima, Kapolri, dan beberapa pejabat teras dari Jakarta, sudah peninjauan pembangunan rumah penanganan Pandemi Covid-19..
Diketahui, pemerintah sejak awal Maret lalu membangun rumah sakit khusus penanganan Covid-19 di pulau Galang Kota Batam, Kepulauan Riau.
RS Darurat Covid-19 di Galang Batam sedianya beroperasi 1 April 2020, namun diundur menjadi 5 April 2020.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjelaskan beberapa hambatan yang berakibat molornya jadwal pengoperasian RS Khusus Covid-19 di Galang, Batam, Kepulauan Riau.
• RS Darurat Covid-19 di Galang Batam Beroperasi 5 April 2020, Molor dari Jadwal Sebelumnya
• Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Covid-19 di Pulau Galang Batam Tiba dari Jakarta
• Warga Khawatir Monyet di Pulau Galang Bisa Sebar Covid-19, Penetapan RS Khusus Corona di Batam
Hingga kini, pembangunan baru sampai 92 persen.
Endra mengatakan target tersebut disesuaikan dengan memperhatikan keterlambatan pengiriman material, pemasangan instalasi kesehatan, dan mobilisasi petugas medis.
Dia menjelaskan, rumah sakit tersebut nantinya akan tersedia berbagai fasilitas penampungan 1.000 tempat tidur.
Pada tahap I pembangunan menyasar pada pengerjaan 2 gedung bertingkat 2 untuk menampung 340 tempat tidur.
Gedung tersebut diprioritaskan untuk diselesaikan terlebih dahulu sebanyak 240 tempat tidur untuk kategori orang Dalam Pengawasan (ODP) dan 100 tempat tidur untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Adapun, 340 tempat tidur tersebut merupakan fasilitas observasi non ICU.
Sedangkan 20 tempat tidur lainnya merupakan fasilitas ICU. Sisanya 640 tempat tidur akan dilaksanakan pembangunan fasilitasnya pada tahap II.
Endra mengungkapkan lokasi yang dipilih untuk pembangunan fasilitas tersebut yaitu di eks pengungsi Vietnam dan area pengembangan yang berjarak 60 km dari Bandara Hang Nadim.