VIRUS CORONA DI KEPRI

Akui Terbatas, Pemprov Kepri Bakal Adakan 5 Ribu APD untuk Tenaga Medis Tangani Pasien Virus Corona

Pemerintah Provinsi Kepri bakal mengadakan 5 ribu APD untuk tenaga medis dalam menangani pasien virus Corona.

Tribun Batam/Thom
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana menyebutkan Pemerintah Provinsi Kepri sudah menunjuk garmen untuk memproduksi 5 ribu Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dalam menangani virus Corona. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani pasien virus Corona masih menjadi kendala di Provinsi Kepri.

Mengantisipasi jumlahnya yang minim, Plt Gubernur Kepri menginstruksikan pengadaan 5 ribu APD untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis yang berjibaku menangani pasien Covid-19 itu.

"Pak Gubernur sudah menginstruksikan untuk mengadakan 5 ribu APD. Sudah ada garmen yang mau memproduksi itu," ucap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana, Kamis (2/4/2020).

Tjetjep mengungkapkan, perlengkapan APD yang paling sullit dicari di antaranya kacamata (googles), helm pelindung wajah, penutup kepala, sarung tangan berikut sepatu boots untuk memenuhi kelengkapan tenaga medis ini.

Ia mencontohkan bantuan 2 ribu APD dari BNPB dimana Provinsi Kepri hanya pakaian saja. Sementara perlengkapan pendukung lainnya seperti kecamata, sarung tangan, pelindung kepala dan lainnya tidak didapatkan.

Dengan kekurangan sejumlah peralatan pendukung APD itu, membuat tenaga medis kreatif dan menutupi kekurangan-kekurangan APD yang ada.

"Akhirnya tenaga medis kreatif seperti membuat penutup kepala sendiri membuat pelindung wajah seadanya," sebut Tjetjep.

Tjetjep mengatakan, dalam rapat melalui video conference lintas kementerian, Plt Gubernur Kepri Isdianto ditantang secepatnya mengajukan kekurangan APD seperti googles, penutup wajah, pelindung kepala ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Kami sudah membuat surat pengajuan untuk kebutuhan yang diperlukan tenaga medis dan Segera mengajukan dan pasti akan di bantu," ujar Tjetjep.

Disaat merebaknya Pandemi Covid-19 (Corona Virus) di Indonesia muncul masalah baru yaitu kurangnya ketersediaan Alat pelindung diri (APD) untuk digunakan tenaga medis dalam menjalankan tugas menangani pasien covid-19.

Berbagai cara dan upaya terus dilakukan oleh pihak terkait untuk memenuhi kebutuhan APD.

Seperti di beberapa daerah, Pemerintah daerah mengoptimalkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk memproduksi APD yang saat ini tengah ramai dikeluhkan.

Arti Mimpi Rambut Rontok ketika Disisir tanda Kesedihan, Jika Rontok dan Berkutu ada Pertanda Baik

RS Khusus Covid-19 Pulau Galang Batam Bisa Digunakan, Ini Syaratnya Menurut Kadinkes Kepri

Kementerian perindustrian dan Kesehatan juga saling bergandengan untuk memberdayakan UMKM serta memberikan lisensi kepada UMKM tersebut untuk memproduksi APD.

Bagikan APD untuk Tenaga Medis

Andrei Simanjuntak menyatakan tenaga medis merupakan salah satu garda terdepan untuk melawan Covid-19.

Namun pada kenyataannya sekedar untuk Alat Pelindung Diri (APD) saja mereka masih kekurangan.

"Alhamdulillah pada Sabtu lalu saya dapat membantu sedikit APD untuk tenaga medis di Puskesmas Buluh," jelas Andrei Simanjuntak melalui rilisnya yang dikirim, Selasa, 31 Maret 2020.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan ia memahami jeritan para tenaga medis di mana menjadi garda paling depan untuk menghadapi dan memberantas wabah corona, akibat pemerintah sampai sekarang belum memenuhi peralatan tersebut.

"Ini ibarat perang tanpa bawa senjata yang memadai. Menyedihkan memang," katanya.

Awalnya timnya dikontak oleh dr. Rista, salah satu dokter jaga di Puskesmas yang menyatakan membutuhkan sekali APD karena memang di Puskesmasnya belum ada APD yang memadai.

"Kemudian mencari dan Alhamdulillah dapat. Dan Sabtu kami langsung ke Puskesmas menyerahkan bantuan. Karena sekarang APD, masker dan disinfektan menjadi barang langka, harganya juga tidak terkontrol," tambahnya serius.

Selain bantuan APD untuk tenaga medis, Andrei juga melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa masjid dan gereja, juga di pelabuhan rakyat Sagulung.

Uniknya ia sendiri juga langsung terjun menyemprot disinfektan.

Menurutnya seharusnya pemimpin langsung terjun di tengah masyarakat dalam kondisi yang sulit.

Tidak itu saja beberapa angkutan kota juga ia semprotkan cairan pembunuh virus corona ini.

Ia juga membagikan masker untuk supir angkutan dan penjual yang menjajakan dagangannya di jalanan.

Andrei berharap aksinya bisa menginspirasi yang lain. Ia menyadari bantuannya belum menjangkau seluruh masyarakat Kepri, untuk itu ia berharap ada kalangan lain yang membantu lebih besar darinya. Terlebih adalah pemerintah untuk melakukan aksi dan kebijakan yang jitu.(*/TRIBUNBATAM.ID/ALAMUDIN)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved