RS CORONA DI BATAM
Pembangunan RS Khusus Covid-19 di Pulau Galang Batam, Sempat Ditolak Hingga Jadi Atensi Presiden
Pembangunan RS Khusus COvid-19 di Pulau Galang, Batam, Provinsi Kepri hampir rampung. Sempat ditolak warga, pembangunan RS ini menjadi atensi Presiden
Pembangunan rumah sakit ini tak berjalan mulus. Ketua Rukun Warga 01, Kampung Sijantung, Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang, Kota Batam, Barnas, mengatakan, warga setempat sempat merasa takut dengan rencana pemerintah membangun rumah sakit di dekat permukiman mereka.
Ini belum lagi dengan kekhawatiran warga akan ganasnya virus yang sudah memakan korban itu.
Bahkan warga bertanya-tanya, katanya kampung kita mau dijadikan tempat rumah sakit virus corona.
"Lalu saya bilang apa? Belum tahu, masih wacana, hanya saya bisa jawab begitu. Kalau rumah sakit umum kita mendukung, namun kalau rumah sakit virus kita menolak keras," katanya, Rabu (4/3/2020).
Iya berharap agar pemerintah melakukan sosialisasi lah terlebih dahulu tentang rencana pembangunan dan tentang pendirian rumah sakit itu.
Barnas mengungkapkan, terdapat 197 KK dengan jumlah 660 orang yang tinggal di dusun itu.
Ia berharap, pemerintah dapat betul-betul memperhatikan fasilitas kesehatan di sekitar rumah sakit itu.
Khawatir Berimbas ke Pariwisata
Rencana pemerintah pusat untuk mendirikan rumah sakit terintegrasi khusus penyakit corona virus (covid-19) di lokasi ex camp Vietnam diperkirakan bakal menghambat kunjungan wisata ke Pulau Galang, Batam.
Bukan tanpa alasan, wisatawan atau pengunjung akan enggan datang ke Pulau Galang. Sebab kehadiran rumah sakit khusus Covid-19 akan memberikan ketakutan tersendiri bagi warga.
Hal itu dikatakan Kepala Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang, Bahtera kepada Tribun, Rabu (4/3/2020) usai rombongan menteri meninjau lokasi ex camp Vietnam.
Kata Bahtera, pusat penghasilan sebagian warga Pulau Galang selain bertani dan nelayan juga bertumpu pada sektor pariwisata.
“Di Galang ini termasuk camp Vietnam banyak tempat wisata pantai dan pulau. Warga Galang banyak yang bekerja di situ, ada yang berjualan minuman, makanan, air, kuliner hingga penyedia jasa sewa tikar,” ujarnya.
Dan itu bukan jumlah yang sedikit, Galang telah menjadikan itu sebagai aktivitas sumber penghasilan sebari-hari untuk mengais rezeki.
Bahkan, kata dia, setiap bulannya ada puluhan ribu pengunjung yang datang berwisata ke Pulau Galang.